Luka Kronis Gangguan Proses Penyembuhan Luka

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA larut dalam alkohol. Jus Aloe Capensis kering dari Aloe berisi 18 derivat anthtracene sebagai barbaloin. Latex getah kering dari daun Aloe Barbadensis dikenal dalam perdagangan sebagai Curacao Aloe atau dari Aloe Ferox .dikenal dalam perdagangan dengan Cape Aloe. Menghasilkan tidak kurang 50 ekstrak yang larut dalam air IAI, 2008.

2.4 Wound Dressing Pembalut Luka

Dressing adalah bahan yang digunakan secara topikal pada luka untuk melindungi luka, dan membantu penyembuhan luka. Dressing akan mengalami kontak langsung terhadap luka dan dibedakan dengan plester sebagai penahan dressing. Dressing berdasarkan aktivitasnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu InertPassive Dressings dan InteractiveBioactive Dressings Weller dan Sussman, 2006. Tujuan utama pada luka bersih yang akan ditutup atau dibiarkan bergranulasi adalah menyediakan lingkungan penyembuhan yang lembap untuk memfasilitasi migrasi sel serta mencegah luka mengering. Pemilihan dressing tergantung dari jumlah dan tipe eksudat yang terdapat pada luka. Dressing hidrogel, film, komposit baik digunakan untuk luka dengan jumlah eksudat sedikit. Untuk luka dengan jumlah eksudat sedang digunakan hidrokoloid dan untuk luka dengan jumlah eksudat banyak digunakan alginate, foam dan NPWT. Luka dengan jaringan nekrosis yang besar harus dilakukan debridement terlebih dahulu sebelum memasang dressing Lawrence, 2002., Gurtner, 2007 dan Brain et al, 2007. NPWT atau penutupan luka dengan vakum menggunakan spons pada luka, ditutup dengan dressing ketat kedap udara, dimana kemudian vakum dipasang. NPWT bisa digunakan untuk luka dengan kebocoran limfa yang besar dan fistula. Mekanisme utama NPWT adalah untuk menghilangkan edema, NPWT menghilangkan cairan darah atau limfa yang berada pada interstitial, sehingga meningkatkan difusi interstitial oksigen ke dalam sel. NPWT juga menghilangkan enzim-enzim kolagenase dan MMP yang kadarnya meningkat pada luka kronis Lawrence, 2002 dan Brain et al, 2007. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Pembalut luka yang paling ideal adalah kulit alami sehingga dalam pengembangannya dalam pengembangannya penutup luka dibuat agar memiliki karakteristik yang mirir dengan kulit. Dengan demikian dapat tinggal lebih lama didaerah luka tanpa memberikan gangguan dan mampu mempercepat proses penyembuhan luka. Supaya memiliki karakteristik tersebut, maka suatu pembalut luka perlu memenuhi beberapa syarat berikut ini Lloyd et al., 1998 dalam Anggraeni, 2012 1. Mampu memelihara kelembaban yang tinggi pada antarmuka luka dan pembalut sekaligus mampu membuang eksudat luka berlebih dan senyawa- senyawa toksik melalui absorpsi. 2. Memungkinkan pertukaran udara sekaligus memelihara lapisan yang tidak permeabel terhadap mikroorganisme. 3. Dapat mengisolasi termal. 4. Bersifat biokompartibel dan tidak merangsang reaksi alergi selama kontak dengan jaringan. 5. Memiliki daya lekat yang minimal terhadap permukaan luka sehingga saat dilepaskan dari luka tidak memberikan rasa sakit. 6. Secara fisik kuat bahkan pada saat basah. 7. Dapat dibuat dalam bentuk steril. Jika kriteria ini dapat dipenuhi maka lingkungan penyembuhan luka yang optimum dapat dipelihara dan proses penyembuhan dapat dipercepat Lloyd et al., 1998 dalam Anggraeni, 2012

2.5 Hidrogel

Dressing hidrogel sebagaimana namanya, dirancang untuk melembabkan luka, rehidrasi bekas luka dan membantu dalam debridemen autolitik. Hidrogel adalah polimer larut yang mengembangkan dalam air dan tersedia dalam bentuk lembaran, gel berbentuk amorf atau lembaran hidrogel dressing penyerap Weller dan Summan, 2006 Dressing hidrogel memberikan lingkungan yang lembab untuk migrasi sel dan menyerap beberapa eksudat serta debridemen autolitik tanpa membahayakan granulasi atau sel-sel epitel adalah keuntungan lain dari dressing hidrogel.