Sambung Silang TINJAUAN PUSTAKA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Formulasi Sediaan Padat, Laboratorium Penelitian II, Laboratorium Farmakologi Laboratorium Kesehatan Lingkungan, dan Laboratorium Formulasi Sediaan Steril Program Studi Farmasi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah dan P3TIR BATAN, Pasar Jum’at.Penelitian dimulai pada bulan Maret hingga September 2015.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Timbangan analitik AND GH-202, Jepang, stand up stirrer IKA RW 20 Digital, pengaduk magnetik Advantec SRS710HA, oven Eyela NDO- 400,Jepang, pH meter Horiba F-52,Jepang, lemari pendingin dan freezer Sanyo, Indonesia, termometer, deksikator, mikrometer digital Mitutoyo, Jepang, tensile tester Strograph-R1 Toyoseiki, Jepang, alat potong dumb bell Saitama, Jepang, cawan penguap, spektrofotometer UV-VIS Hitachi U-2910, Jepang, mikroskop OlympusIX-71, Jepang, cetakan akrilik film 8x4x4 cm, gunting, spuit, mikropipet, membran siringe filter, pipet volumetrik, gunting,dan alat-alat gelas yang biasa digunakan di laboratorium seperti beaker glass, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, kaca arloji, cawan penguap, lumpang alu, spatel, batang pengaduk, pinset, labu ukur, dan lain-lain.

3.2.1. Bahan

PVA polyvinyl-alcohol tipe Pharmaceutical Grade Shadong Bio- Technologi, Cina, natrium alginat Shadong Bio-Technologi, Cina, metronidazol PT.Indofarma, Indonesia aquades, gliserin Teknis, etanol 96 Teknis, aquabides, akrilik, kertas saring, silica blue,tissue, alumunium foil dan plastik wrap. 26 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1 Optimasi Konsentrasi Natrium Alginat dalam Sediaan Film

Optimasi ini dilakukan untuk memperoleh sediaan film yang memiliki organoleptis yang homogen secara visual, dan elastis. Dibuat cairan pembentuk film sambung silang PVA dan NA dengan formulasi sebagai berikut : Tabel 3.1 Variasi NA dalam Formula Film Sambung Silang Kode Formula PVA NA Gliserin Aquades F1 6 1,2 2 add 100 F2 6 0,9 2 add 100 F3 6 0,6 2 add 100 Larutan dibuat dengan mendispersikan PVA pada aquades 1 bagian PVA dalam 5 bagian air, pendispersian dilakukan dengan bantuan pemanasan pada suhu 90 o C selama 5 menit diatas pengaduk magnetik dan diaduk hingga terbentuk koloid Rowe et al., 2009. Konsentrasi PVA digunakan berdasarkan studi literatur pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kamoun 2013. Dalam penelitian tersebut digunakan PVA dan NA sebagai polimer pembentuk film dengan konsentrasi 10:2. Namun dalam penelitian ini konsentrasi dimodifikasi menjadi 5:1. Natrium alginat didispersikan dalam aquades 1 bagian NA dalam 5 bagian air dengan menggunakan lumpang yang dihangatkan kemudian digerus hingga terbentuk koloid Kamoun et al., 2013. Koloid yang terbentuk dari PVA dan NA diamati homogenitasnya untuk kemudian dicampurkan secara perlahan dan aquades yang tersisa ditambahkan kedalam campuran. Gliserin ditambahkan ke dalam campuran sebagai plasticizer dengan konsentrasi 2. Konsentrasi ini didapatkan dari hasil studi literatur yang dilakukan oleh Saarai 2011 .Campuran selanjutnya diaduk dengan stand up stirrer kecepatan 800 rpm selama 1 jam, campuran yang dihasilkan untuk selanjutnya disebut sebagai Cairan Pembentuk Film CPF. CPF didiamkan