Evaluasi Organoleptis Karaktersasi Film

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA kepadatan dari film sambung tersebut sehingga film tersebut memiliki sifat mekanik yang buruk Rosiak et al., 2001. Tabel 4.4 Kadar Air Formula Kadar Air A 64,97 ± 4,222 B 52,20 ± 5,89 C 61,77 ± 3,58 D 32,53 ± 6,473

4.3.5 Uji Sifat Mekanik Film

Sifat mekanik film yang diuji adalah kekuatan tarik tensile strengt dan perpanjangan saat putus elongation break. Pengujian ini berfungsi untuk mengetahui seberapa besar gaya yang dibutuhkan untuk membuat film putus dan seberapa besar nilai perpanjangan film tersebut sebelum putus. Tabel 4.5 Uji Mekanik Film Kode Formula Tensile Strength Kgcm 2 Elongation Break A 52,86 ± 7,43 266,67 ± 5,77 B 100,55 ± 9,98 423,33 ± 45,09 C 69,02 ± 2,38 366,67 ± 11,55 D 54,89 ± 5,01 246,67 ± 46,19 100 200 300 400 500 A B C D Jenis Film Tensile Strength Kgcm2 Elongation Break Gambar 4.4 Kurva Sifat Mekanik Film UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Berdasarkan hasil uji mekanik, film B memiliki nilai kekuatan tarik dan perpanjangan saat putus yang paling besar dibandingkan dengan film A, C dan D. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan SPSS 16 menunjukkan bahwa hasil uji kekuatan tarik dan perpanjangan saat putus pada sediaan film A, B, C dan D berbeda secara bermakna. Film yang memiliki daya sambung silang tinggi akan menghasilkan nilai kekuatan tarik yang tinggi dan nilai elongasi yang rendah karena film sambung silang yang dihasilkan lebih kuat Chinta et al., 2013. Meskipun begitu kadar air yang bervariasi pada setiap film merupakan Hal yang penting diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil uji mekanik. Kekuatan tarik dan perpanjangan saat putus. Pada film sambung silang PVA-NA semakin menurun dengan peningkatan konsentrasi NA. Hal ini dapat terjadi karena penambahan NA ke dalam hidrogel PVA dapat membuat ketidakstabilan dan mempercepat pemutusan hidrogel, di mana hasil tersebut dapat menurunkan dan menyebabkan dekonstruksi pada film. Hal ini juga sesuai dengan sifat mekanik NA yang merupakan polimer yang memiliki sifat hidrofilisitas yang tinggi. Sifat ini memungkinkan kadar air yang besar dapat menyebabkan film memiliki sifat mekanik yang lemah sehingga mudah putus Kamoun et al., 2013.

4.3.6 Uji Pelepasan Zat Aktif dari Film

Tabel 4.6 Persen Kumulatif Pelepasan Metronidazol dari Film Waktu Jam A B C D 1 1.69 36.48 8,05 21,76 2 10.73 104.89 45,96 105,29 4 45.72 128.89 51,05 112,53 8 60.42 143.64 82,68 122,85 12 68.67 153.11 97,57 129,59 24 102.74 164.11 102,01 152,00