Sambung Silang PVA TINJAUAN PUSTAKA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1 Optimasi Konsentrasi Natrium Alginat dalam Sediaan Film

Optimasi ini dilakukan untuk memperoleh sediaan film yang memiliki organoleptis yang homogen secara visual, dan elastis. Dibuat cairan pembentuk film sambung silang PVA dan NA dengan formulasi sebagai berikut : Tabel 3.1 Variasi NA dalam Formula Film Sambung Silang Kode Formula PVA NA Gliserin Aquades F1 6 1,2 2 add 100 F2 6 0,9 2 add 100 F3 6 0,6 2 add 100 Larutan dibuat dengan mendispersikan PVA pada aquades 1 bagian PVA dalam 5 bagian air, pendispersian dilakukan dengan bantuan pemanasan pada suhu 90 o C selama 5 menit diatas pengaduk magnetik dan diaduk hingga terbentuk koloid Rowe et al., 2009. Konsentrasi PVA digunakan berdasarkan studi literatur pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kamoun 2013. Dalam penelitian tersebut digunakan PVA dan NA sebagai polimer pembentuk film dengan konsentrasi 10:2. Namun dalam penelitian ini konsentrasi dimodifikasi menjadi 5:1. Natrium alginat didispersikan dalam aquades 1 bagian NA dalam 5 bagian air dengan menggunakan lumpang yang dihangatkan kemudian digerus hingga terbentuk koloid Kamoun et al., 2013. Koloid yang terbentuk dari PVA dan NA diamati homogenitasnya untuk kemudian dicampurkan secara perlahan dan aquades yang tersisa ditambahkan kedalam campuran. Gliserin ditambahkan ke dalam campuran sebagai plasticizer dengan konsentrasi 2. Konsentrasi ini didapatkan dari hasil studi literatur yang dilakukan oleh Saarai 2011 .Campuran selanjutnya diaduk dengan stand up stirrer kecepatan 800 rpm selama 1 jam, campuran yang dihasilkan untuk selanjutnya disebut sebagai Cairan Pembentuk Film CPF. CPF didiamkan UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA selama 24 jam kemudian dikeringkan dalam oven 50 o C selama 24 jam. Film yang dihasilkan kemudian diamati karakteristiknya, dimana film yang memenuhi karakteristik kemudian dipilih sebagai formula yang akan dievaluasi.

3.3.2 Preparasi Film Sambung Silang

Berdasarkan hasil optimasi film yang diambil sebagai formula akhir yaitu F2. Film yang dibuat terdiri dari 2 jenis CPF yang berbeda yaitu CPF yang terdiri dari kombinasi PVA-NA CPF A dan CPF yang hanya terdiri dari PVA CPF B. Kedua CPF masing-masing akan dibagi menjadi dua jenis film yang dibedakan berdasarkan film yang disambung silang dan film yang tidak disambung silang, berikut tabel variasi jenis film yang akan dibuat : Tabel 3.2 Variasi Jenis Film Kode Formula Formula Metode PVA NA Gliserin Metronidazol