Tujuan Umum Tujuan Penelitian

5 namun yang lebih dominan pada kelenjar saliva ini adalah cairan serosa. Sel mucus dapat menghasilkan saliva dengan viskositas yang tinggi, sel serosa dapat menghasilkan saliva dengan viskositas yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan cairan saliva yang diproduksi oleh sel mucus. 8,12,14

2.1.2.1 Kelenjar Saliva Major

Kelenjar parotid sebagai salah satu kelenjar saliva terbesar yang terbentang secara inferior pada arkus zigomatikus menuju permukaan lateral dan posterior mandibula. Kelenjar saliva parotid memproduksi sekresi serosa yang mengandung banyak enzim amylase saliva. Enzim tersebut dapat menguraikan zat pati amilumkompleks karbohidrat. Aliran sekresi dari kelenjar parotid akan menuju suatu saluran yang disebut duktus parotid. Kelenjar saliva sublingual yang diselubungi oleh membrane mukosa pada bagian dasar mulutnya. Kelenjar saliva ini memproduksi sekresi mucus yang berfungsi sebagai buffer dan pelumas lubrikan. Aliran sekresi dari kelenjar sublingual ini menuju duktus sublingualis yang terletak pada frenulum lingualis. Kelenjar saliva submandibular terletak pada bagian dasar mulut yang terbentang di sepanjang permukaan mandibula bagian dalam pada suatu lekukan groove. Sel-sel pada kelenjar submandibula mensekresikan buffer, mucin zat glikoprotein, serta enzim amylase. Aliran dari kelenjar submandibula terbentang di sepanjang mulut pada frenulum lingual menuju daerah posterior gigi. 8,12,13,14

2.2.1.2 Kelenjar Saliva Minor

Kelenjar saliva minor ini berperan dalam memproduksi sekitar 5 dari sekresi air ludah selama 1 hari. Kelenjar saliva minor ini terdiri dari kelenjar labial glandula labialis, kelenjar bukal glandula buccalis, kelenjar Bladin-Nuhn Glandula lingualis anterior, Kelenjar Von Ebner dan kelenjara Weber Glandula lingualis posterior. 8,12,13,14 6 Gambar 2.1 Anatomi Kelenjar Saliva Sumber : Martini, 2011

2.1.3 Komposisi Saliva

Kelenjar saliva menghasilkan 1,0 sampa 1,5 liter saliva setiap harinya. Sekitar 99,4 persen air terkandung dalam saliva. Sekitar 0,6 persen meliputi elektrolit terutama Na, Cl, dan HCO3, buffer, glikoprotein, antibody, enzim, dan zat sisa. Musin sebagai salah satu zat glikoprotein, memiliki peranan penting dalam mengatur lubrikasi pada saliva. Hampir sekitar 70 persen saliva berasal dari kelenjar saliva submandibula, sedangkan sekitar 25 persen berasal dari kelenjar parotid serta sekitar 5 persen sisanya berasal dari kelenjar saliva sublingual. Buffers pada saliva bertujuan menjaga derajat keasaman mulut kita yang berkisar diantara 7,0. Hal tersebut mencegah akumulasi bakteri pada mulut. Kemudian, saliva juga mengandung antibody IgA dan lisozim. Keduanya memiliki peranan penting dalam mengatur populasi bakteri pada mulut. Secara garis besar komposisi saliva dibagi menjadi 2 komponen, yaitu komponen organic saliva dan komponen anorganik saliva. Komponen organic saliva terdiri dari protein yang meliputi enzim alfa-amilase, lisozim, kalikrein, laktoperosidase, musin. Sedangkan komponen anorganik saliva

Dokumen yang terkait

Deteksi Derajat Keasaman (pH) Saliva pada Perokok dan Non Perokok

1 29 64

Program Studi Pendidikan Dokter. Perbedaan Skor Kualitas Hidup Laki - laki Perokok dan Laki – Laki Bukan Perokok Yang Diukur Dengan Kuisioner SF – 36v2.

1 24 70

Andhika Pangestu. Program Studi Pendidikan Dokter. Deteksi Salivary Flow Rate pada Pria Perokok dan Non-Perokok

0 11 0

Peran Rokok Terhadap Kualitas Hidup: Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki

1 19 74

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 3 16

PENDAHULUAN Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 2 4

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 4 11

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

PERBEDAAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 0 13

Pengaruh Nikotin Terhadap Tekanan Darah Sistol dan Denyut Jantung Pada Perokok Pasif dan Perokok Aktif Laki-Laki Dewasa.

0 0 23