Efek Salivary Flow Rate pada Komposisi Saliva

17 Berikut ini adalah beberapa metode pengumpulan saliva yang biasanya digunakan dalam penelitian adalah passive drool, spitting, suction, dan absorbent. 15

a. Passive Drool

Metode pengumpulan saliva dengan cara mengeluarkan saliva secara pasif ke suatu wadah penampungan

b. Metode Spitting

Dalam metode ini, air liur saliva dikumpulkan pada bagian dasar mulut dan subjek diinstruksikan untuk membuang air liur saliva ke dalam wadah penampung setiap 1 menit.

c. Metode Suction dan Absorbent

Dalam metode suction , air liur saliva diaspirasi dengan menggunakan saliva ejector atau dengan aspirator. Sedangkan metode absorbent yaitu mengumpulkan saliva dengan menggunakan bahan penyerap seperti swab, cotton roll, atau gauze sponge, kemudian diletakkan dalam tabung dan kemudian diputar secara sentrifugal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan jenis metode passive drool , dimana subjek diinstruksikan untuk membuang saliva 18 pada wadah penampungan kemudian dihitung selama 1 menit. Subjek diinstruksikan untuk tidak makan, minum ataupun merokok sebelum atau saat dilakukan pengambilan sampel saliva dari subjek perokok ataupun subjek non-perokok.

2.1.11 Merokok

Merokok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dengan membakar tembakau dan menghirupnya. Pembakaran tembakau tersebut dilakukan dalam suatu komponen pelapis seperti kertas maupun dalam pipa. Ketika seseorang merokok, suhu pada ujung tembakau yang dibakar mencapai angka 900 celcius, sedangkan suhu yang terdapat pada ujung pipa atau rokok yang terkena bibir dan dihisap adalah 30 celcius. 16,17

2.1.11.1 Komposisi Rokok

Rokok mengandung sekitar 4000 komponen-komponen. Komponen toksik rokok utama adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Zat-zat toksik tersebut antara lain : 16,17 1 Karbon monoksida Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah eritrosit lebih kuat dibandingkan dengan oksigen. Sehingga menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke jaringan 2 Nikotin Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0,5 – 3 ng dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan atau plasma antara 40 – 50 gml. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormone katekolamin adrenalin yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah 3 Tar Kadar tar pada rokok antara 0,5 – 35 mg per batang. Tar dapat memicu timbulnya kanker pada paru-paru dan jalan nafas 4 Kadmium

Dokumen yang terkait

Deteksi Derajat Keasaman (pH) Saliva pada Perokok dan Non Perokok

1 29 64

Program Studi Pendidikan Dokter. Perbedaan Skor Kualitas Hidup Laki - laki Perokok dan Laki – Laki Bukan Perokok Yang Diukur Dengan Kuisioner SF – 36v2.

1 24 70

Andhika Pangestu. Program Studi Pendidikan Dokter. Deteksi Salivary Flow Rate pada Pria Perokok dan Non-Perokok

0 11 0

Peran Rokok Terhadap Kualitas Hidup: Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki

1 19 74

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 3 16

PENDAHULUAN Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 2 4

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 4 11

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

PERBEDAAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 0 13

Pengaruh Nikotin Terhadap Tekanan Darah Sistol dan Denyut Jantung Pada Perokok Pasif dan Perokok Aktif Laki-Laki Dewasa.

0 0 23