24 pada gigi.
permukaan gigi. warna , sedikit edema ,
tidak terdapat pendarahan saat probing
- 0 : Tidak terdapat kalkulus.
0 : Gingiva normal Tidak ada inflamasi
- 3 : Debris lunak menutupi lebih
dari 23 permukaan gigi. -
2.1.13 Efek Rokok terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut
Merokok dapat mengganggu keseimbangan fisiologis rongga mulut, termasuk gigi dan mulut. Efek rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh
intensitas dan lamanya merokok, kuantitas jumlah rokok yang dikonsumsi dalam sehari, jenis rokok yang dikonsumsi, dan bagaimana prosedur merokok nya.
Sehingga, semakin banyak jumlah rokok yang dikonsumsi, semakin sering intensitas merokok dan lamanya merokok secara langsung dapat meningkatkan kejadian
kerusakan pada gigi dan mulut. Rokok dapat menimbulkan gangguan pada mukosa di sekitar rongga mulut yang mudah terpapar efek langsung dari rokok tersebut
21
Zat karsinogenik pada rokok dapat mempengaruhi secara langsung pertahanan tubuh host, kerusakan matriks ekstraseluler, dan proses alamiah penyembuhan luka.
Merokok dapat menyebabkan penurunan fungsi imun saliva yaitu penurunan sel PMN, penurunan antibodi dalam saliva seperti IgA dan IgG serta penurunan rasio
CD4+CD8 pada komposisi cairan saliva sehingga dapat meningkatkan akumulasi jumlah bakteri anaerob pada rongga mulut. Merokok juga dapat meningkatkan
produksi sitokin proinflamasi berupa TNF alfa, IL 1, dan PGE sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada matriks ekstraseluler. Merokok juga dapat
25
menyebabkan perubahan vaskularisasi gingival yaitu dilatasi pembuluh darah kapiler yang disertai dengan akumulasi mediator proinflamasi pada gingival. Apabila terjadi
berkelanjutan, maka dapat memicu proses inflamasi berlebih pada gingival gingivitis. Jika terjadi terus menerus, dapat mengakibatkan penipisan kolagen pada
jaringan lunak gingival yang terpapar serta memungkinkan juga timbulnya periodontitis.
21,22
Efek panas yang ditimbulkan akibat merokok dapat menyebabkan kerusakan lokal pada mukosa mulut, yaitu meningkatkan laju aliran saliva dan konsentrasi ion
Kalsium pada saliva perokok. Rongga mulut yang sering terpapar oleh asap rokok dan komponen yang terkandung di dalamnya dapat menjadi toksik bagi jaringan
lunak pada sekitar rongga mulut sehingga dapat mempengaruhi status kesehatan dan kebersihan rongga mulut.
21,22
Sedangkan dampak merokok yang terus menerus dapat meningkatkan keparahan rusaknya jaringan periodontal. Diantaranya adalah sebagai berikut :
a Poket
Penambahan celah antara gigi dan gusi atau yang biasa disebut sulkus gingival
b Inflamasi gingival
Derajat keparahan dari inflamasi gingival sangat dipengaruhi oleh status oral hygiene subjek nya. Jika status oral hygiene buruk, maka semakin tinggi
kemungkinan timbulnya inflamasi gingival. Sedangkan jika status oral hygiene baik, maka semakin rendah kemungkinan timbulnya inflamasi
gingival
c Resesi gingival
Biasanya menyertai gangguan periodontal, yaitu periodonitis