Buffering System Integritas Enamel Gigi

12 menuju ganglion otic, sedangkan serabut postganglionnya melintas dari ganglion otik bersamaan dengan nervus auriculotemporal menuju glandula parotid. Sedangkan kelenjar submandibular dan sublingual disuplai oleh serabut parasimpatis yang berasal dari nucleus salivary superior Nukleus dorsalis nervus VII. Serabut preganglion melintasi nervus intermedius bagian sensory nervus VII bersamaan dengan nervus facialis menjauhi percabangan korda timpani menuju nervus lingualis. Sedangkan serabut postganglionnya, berasal dari ganglia yang berdekatan dengan glandula menuju glandula yang sudah tersuplai oleh aliran darah. Kontrol sistem saraf parasimpatis ini dapat menimbulkan 2 jenis reflex, yaitu reflex terkondisi dan reflex tak terkondisi. Refleks terkondisi ini dipengaruhi oleh indra penciuman, pengecapan, dan penglihatan sehingga dapat meningkatkan sekresi saliva. 8,12,13,34 Sedangkan reflex tak terkondisi diakibatkan oleh stimulasi reseptor pada rongga buccal. Berikut adalah jenis reseptor, afferent, efferent pada reflex tak terkondisi. 8,9,10 1 Mekanoreseptor Diakibatkan oleh stimulasi taktil pada lidah, mulut dan faring 2 Jalur afferent taktil Terbentang sepanjang percabangan nervus trigeminus seperti nervus lingual, buccal, dan palatine, percabangan nervus vagus, dan nervus glossopharyngeus 3 Kemoreseptor Terstimulasi oleh sensasi rasa dan rangsangan kimiawi pada makanan 4 Pusat Saliva Terdapat pada nuclei salivary superior dan inferior 5 Efferent Serabut efferent dari nucleus salivary superior akan merangsang kelenjar saliva submandibula dan sublingual, sedangkan serabut efferent dari nucleus salivary inferior akan merangsang kelenjar parotid 13

2.1.5.2 Kontrol Sistem Saraf Simpatis

Serabut preganglion dari lateral horn cells pada segment T1 dan T2 korda spinalis dan memasuki paravertebral simpatis melalui akar ventral menuju sinaps pada ganglion cervical superior, sedangkan serabut postganglionnya terletak di sepanjang percabangan arteri carotid dan menyuplai 3 kelenjar saliva bersamaan dengan pasokan darahnya. 8,12,13

2.1.6 Mekanisme Pembentukan Saliva

Mekanisme pembentukan saliva melalui 2 proses utama yaitu : 8,12,13,34,35 1 Sekresi primer saliva Sel acinar pada kelenjar saliva mensekresikan saliva yang pertama menuju duktus saliva. Saliva yang pertama kali terbentuk ini initial saliva lebih bersifat isotonic memiliki konsentrasi Na, Cl, K, dan HCO3 yang sama dengan plasma 2 Modifikasi Saliva Sel ductal pada bagian tubular duktus saliva dapat merubah komposisi initial saliva melalui proses-proses sebagai berikut : a Reabsorpsi Na dan Cl Reabsorpsi Na dan Cl yang terjadi pada sel ductal ini mengakibatkan konsentrasi ion-ion tersebut menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan konsentrasi plasma. b Sekresi K dan HCO3 Sekresi K dan HCO3 ini diakibatkan oleh aktivitas sel ductal, yang mengakibatkan konsentras ion-ion tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi plasma

Dokumen yang terkait

Deteksi Derajat Keasaman (pH) Saliva pada Perokok dan Non Perokok

1 29 64

Program Studi Pendidikan Dokter. Perbedaan Skor Kualitas Hidup Laki - laki Perokok dan Laki – Laki Bukan Perokok Yang Diukur Dengan Kuisioner SF – 36v2.

1 24 70

Andhika Pangestu. Program Studi Pendidikan Dokter. Deteksi Salivary Flow Rate pada Pria Perokok dan Non-Perokok

0 11 0

Peran Rokok Terhadap Kualitas Hidup: Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki

1 19 74

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 3 16

PENDAHULUAN Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 2 4

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 4 11

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

PERBEDAAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 0 13

Pengaruh Nikotin Terhadap Tekanan Darah Sistol dan Denyut Jantung Pada Perokok Pasif dan Perokok Aktif Laki-Laki Dewasa.

0 0 23