8
6 Bersifat antibacterial dan antivirus karena mengandung antbodi spesifik IgA secretory dan juga mengandung lisozim, laktoferin, dan laktoperoksidase.
2.1.4.1 Indera Perasa
Protein saliva, yaitu protein Gustin turut berperan dalam pertumbuhan dan maturasi gustatory buds.
8
2.1.4.2 Proteksi dan Lubrikasi
Lapisan seromucosal merupakan suatu lapisan yang dibentuk oleh saliva sebagai lubrikan dan proteksi berbagai macam jaringan pada rongga mulut dari
pathogen eksogen. Saliva sebagai fungsi protektif, terdiri dari meminimalkan proses adhesi mikroorganisme pada permukaan jaringan di rongga mulut sehingga dapat
menghambat kolonisasi bakteri dan jamur serta saliva memiliki enzim yang bersifat proteolitik terhadap suatu pathogen. Saliva juga mengandung musin suatu protein
yang memiliki komposisi karbohidrat yang tinggi yang berfungsi sebagai lubrikan.
8
2.1.4.3 Dilution and Cleaning
Saliva memiliki fungsi sebagai substansi dilusi, disebakan karena konsistensi cairan saliva memiliki kemampuan pembersih secara mekanik terhadap zat-zat sisa
residu dalam rongga mulut seperti non-adherent bacteria dan sisa-sisa makanan yang dikonsumsi food debris. Semakin besar Salivary Flow Rate SFR , maka
semakin besar juga kemampuan dilution cleaning saliva terhadap zat-zat sisa residu dalam rongga mulut. Sedangkan apabila terjadi perubahan pada proses
dilution cleaning pada saliva, maka akan menyebabkan gangguan keseimbangan kesehatan pada rongga mulut dan gigi sehingga memungkinkan berbagai macam
pathogen dari luar mudah masuk ke dalam tubuh manusia dan memudahkan proses terjadinya infeksi.
8
9
2.1.4.4 Buffering System
Secara fisiologis, saliva memiliki kemampuan buffering untuk menjaga rongga mulut dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut :
8
1 Netralisasi dan membersihkan zat asam yang dihasilkan oleh microorganism pathogen penghasil asam acidogenic, yang pada akhirnya
mencegah demineralisasi enamel gigi 2 Mencegah kolonisasi pathogen oleh beberapa pathogen opportunistic
dengan menstabilkan kondisi lingkungan rongga mulut. Sistem buffering ini sangat berperan dalam menjaga ketebalan biofilm dan
bakteri flora normal pada komposisi cairan saliva normal. Protein saliva yang turut memegang peranan penting dalam meningkatkan pH biofilm setelah terpapar oleh
karbohidrat terfermentasi adalah peptide Sialin. Ammonia sebagai produk reaksi
metabolism urea dengan asam amino, merupakan suatu zat yang berbahaya karena bersifat sitotoksik pada jaringan gingival. Apabila terjadi kerusakan pada jaringan
gingival, insidensi gingivitis akan meningkat pula. Terdapat 2 jenis buffering system, yaitu carbonic acid-bicarbonate system dan phosphate buffer system. Carbonic acid-
bicarbonate system lebih berperan pada kondisi saliva yang terstimulasi, sedangkan phosphate buffer system lebih berperan pada kondisi saliva yang tidak terstimulasi.
8
2.1.4.5 Integritas Enamel Gigi
Saliva memegang peranan penting untuk mempertahankan integritas fisik dan kimiawi dari enamel gigi dengan mengatur remineralisasi dan demineralisasi pada
gigi. Faktor-faktor yang turut berpengaruh terhadap stabilitas enamel hydroxyapatite adalah konsentrasi aktif dari kalsium bebas, fosfat bebas, fluoride bebas, dan pH
saliva. Konsentrasi kalsium saliva pada saliva flow sangatlah bervariasi tergantung pada kondisi pH saliva. Kalsium saliva dapat mengalami ionisasi sangat dipengaruhi
oleh kondisi pH saliva. Inorganic orthophosphate pada saliva terdiri dari H3PO4,