Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

30

3.3.2 Kriteria eksklusi umum

1 Sedang berpuasa pada saat pengambilan saliva 2 Tidak dapat berpartisipasi karena keadaan psikologis yang buruk gaduh gelisah, agitasi, nutrisi buruk

3.4 Besar Sampel Penelitian

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel penelitian analitik tidak berpasangan dengan variabel numerik yakni sebagai berikut : Keterangan: Zα = kesalahan tipe I sebesar 5 = 1,645 Zβ = kesalahan tipe II sebesar 20 = 0,842 X 1 – X 2 = selisih minimal yang dianggap bermakna = 0,05 berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Khan et al pada tahun 2010 S = Sg = standar deviasi, diperoleh dengan rumus: Sg = standar deviasi gabungan S 1 = standar deviasi kelompok 1 pada penelitian sebelumnya n 1 = besar sampel kelompok 1 pada penelitian sebelumnya S 2 = standar deviasi kelompok 2 pada penelitian sebelumnya n 2 = besar sampel kelompok 2 pada penelitian sebelumnya Hasil perhitungan: Sg 2 = [ 0,05 2 x 20 – 1 + 0,05 2 x 20 – 1] 20 + 20 – 2 Sg 2 = 0,0475+ 0,0475 38 31 Sg = Sg = 0,05 Setelah dimasukkan kedalam rumus: N = 2{1,645 + 0,842 0,05} 2 {0,05} 2 N = 12,37 Dibulatkan 12 sampel Perhitungan standar devasi dan besar sampel merujuk pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian Khan et al tahun 2010. Dengan demikian, total jumlah sampel per masing-masing kelompok adalah 12 orang. Sedangkan jika menggunakan rumus rule of ten yaitu jumlah variable yang tidak dapat dieksklusi yang mempengaruhi nilai SFR dikalikan dengan 10, maka didapatkan hasil 20. Kemudian dibandingkan antara jumlah besar sampel berdasarkan rumus sampel sebelumya dengan rumus rule of ten, besar sampel yang digunakan adalah sampel yang terbanyak berdasarkan hasil penghitungan rumus yaitu 20 orang subjek

3.5 Alat dan Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan antara lain saliva perokok dan non-perokok; Sedangkan alat penelitian yang digunakan adalah jam tangan, tabung penampung, corong, tissue, perlengkapan alat tulis. 3.6 Cara Kerja Penelitian  Menentukan subjek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi  Mendapatkan informed consent dari subjek penelitian, pengisian kuisioner serta memberikan penjelasan kepada subjek mengenai prosedur pengambilan saliva  Pemeriksaan gigi dan mulut responden dilakukan oleh dokter gigi, untuk mengetahui status DMFT Decayed, Missing, Filled Teeth score, GI Gingival

Dokumen yang terkait

Deteksi Derajat Keasaman (pH) Saliva pada Perokok dan Non Perokok

1 29 64

Program Studi Pendidikan Dokter. Perbedaan Skor Kualitas Hidup Laki - laki Perokok dan Laki – Laki Bukan Perokok Yang Diukur Dengan Kuisioner SF – 36v2.

1 24 70

Andhika Pangestu. Program Studi Pendidikan Dokter. Deteksi Salivary Flow Rate pada Pria Perokok dan Non-Perokok

0 11 0

Peran Rokok Terhadap Kualitas Hidup: Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki

1 19 74

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 3 16

PENDAHULUAN Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 2 4

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 4 11

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

PERBEDAAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 0 13

Pengaruh Nikotin Terhadap Tekanan Darah Sistol dan Denyut Jantung Pada Perokok Pasif dan Perokok Aktif Laki-Laki Dewasa.

0 0 23