Tujuan dan Manfaat Penelitian

14 mendorong tumbuhnya investasi dimasyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada yang melakukan investasi pada usaha tertantu. Untuk mencapai tujuan investasi, investasi membutuhkan suatu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah mempertimbangkan ekspektasi return yang didapatkan dan juga resiko yang dihadapi. Menurut Sharpe dan Gordon 1995:10, pada dasarnya ada beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain: 1. Menentukan kebijakan investasi Pada tahapan ini investor menetukan tujuan investasi dan kemampuan atau kekayaan yang dapat diinvestasikan. Dikarenakan ada hubungan positif antara resiko dan return, maka hal tepat bagi para investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh benyak keuntungan saja akan tetapi juga memahami bahwa kemungkinan resiko yang berpotensi menyebabkan kerugian. 2. Analisis Sekuritas Pada tahapan ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi penilaiaan terhadap sekuritas secara individual atau beberapa kelompok sekuritas. Salah satu tujuan melakukan penilaiaan tersebut adalah untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga mispriced. Dengan demikian pemilihan sekuritas bukan 15 berdasarkan atas kesalahan harga tetapi didasarkan atas preferensi resiko para investor, pola kebutuhan dan kas. 3. Pembentukan portofolio Pada tahapan ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan identifikasi khusus aktiva mana yang akan dinvestasikan pada tiap aset tersebut. 4. Melakukan revisi portofolio Pada tahapan ini, berkenaan dengan pengulangan secara periodik dari tiga langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin mengubah tujuan investasinya yaitu membentuk portofolio baru yang lebih optimal. 5. Evaluasi kinerja oportofolio Pada tahapan terakhir ini, investor melakukan penilaiaan terhadap kinerja portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang diperhatikan akan tetapi juga resiko yang dihadapi. Jadi diperlukan ukuran yang tepat tentang return dan resiko yang dihadapi.

1.1.3 Kategori Investor

Para investor dalam dunia pasar modal memiliki preferensi trend serta karakter yang berbeda satu sama lain, dan karena perbedaan inilah seorang manajer investasi diharuskan memahami dan menganalisis tipikal serta perilaku para investor didalam aktivitas investasi. Dengan pemahaman dasar tersebut seorang manajer investasi diharapkan dapat memilih dan menyeleksi jenis efek atau portofolio mana yang paling 16 tepat, sesuai dan optimal bagi masing-masing investor secara keseluruhan. Untuk dapat mengidentifikasi tipikal investor dapat model utilitas yang diharapkan expected utylity model yang menyatakan bahwa, para pemodal memilih suatu kesempatan investasi yang memberikan utilitas yang diharapakan yang tertinggi. Model utilitas yang diharapkan tersebut menggunakan asumsi terhadap sikap pemodal dalam menghadapi resiko . Secara garis besar tipikal investor terbagi menjadi 2 dua macam, tipikal yang berani mangambil risiko risk taker dan mereka yang tidak berani mengambil risiko non risk taker. Risk taker dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu Huda dan Mustofa, 2008:11 : 1. Mereka yang berani mangambil resiko tinggi dengan harapan imbal hasil yang relatif juga tinggi high risk taker return. 2. Mereka yang cukup berani resiko yang moderat dengan imbal hasil yang juga moderat high risk high return . 3. Mereka yang hanya berani mengambil resiko dalam tingkat yang relatif rendah. Pada tahun 1952, Harry Markowitz meluncurkan model formal seleksi portofolio yang memasukkan prinsisp diversifikasi, yang akhirnya membuatnya memperoleh hadiah Nobel Ekonomi 1990. Modelnya adalah langkah pertama manajemen portofolio: identifikasi perangkat portofolio yang efisien atau yang sering disebut frontier efisien dari aset beresiko. Ide dasar dibalik frontier perangkat asset beresiko adalah bahwa untuk

Dokumen yang terkait

Penggunaan teori portofolio modern (modern portofolio theory) dalam pembentukan return portofolio saham Syariah

0 41 266

Pengaruh diversifikasi operasi, diversifikasi geografis dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2013

1 12 111

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi

0 2 12

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, DIVERSIFIKASI PRODUK DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Diversifikasi Produk Dan Return On Assets Terhadap Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia (Studi Pada Perusah

0 2 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, DIVERSIFIKASI PRODUK DAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Diversifikasi Produk Dan Return On Assets Terhadap Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia (Studi Pada Perusahaan Perbankan Dan Asuransi

5 30 11

Pengaruh ukuran perusahaan dan resiko bisnis terhadap profitabilitas serta kebijakan deviden.

0 2 17

RESIKO SUKU BUNGA MERUPAKAN RESIKO PENUR (1)

0 0 1

ANALISIS RESIKO PORTOFOLIO dengan METODE

0 0 19

RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO. pptx

0 0 15

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI

0 0 18