Analisis diversifikasi dan ukuran perusahaan terhadap return, resiko dan portofolio

(1)

ANALISIS DIVERSIFIKASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN, RESIKO DAN PORTOFOLIO

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi danBisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

oleh : Liawati (10781003502)

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ANALISIS DIVERSIFIKASI DAN UKURAN PITRUSAIIAAN TERHADA? RET{'IRN, REsIKo DAN UKURAN

poRToFolro

Skipsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi danBisnis untuk Memenuhi syarat-syarat Meraih Gerar

sarjana Ekonomi

Oleh

Liawati NIM: 107081003502

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

II

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS_

NrP.19570617 198s03 1 002 Pembimbing

I

,

Amalia. SE. MSM NIP. 197402t0200902005

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISMS

INTERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAT{.ILLAIT JAKARTA


(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSITT

Hari ini Senin, 4 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1.

Nama

:Liawati

2.

NIM

: 107081003502

3.

Jurusan

: Manajemen Keuangan

4. Judul Skripsi " Analisis Diversifikasi dan ukuran Perusahaan terhadap Return, Resiko dan Portoflolio".

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan bersangkutan selama proses ujia"r komprehensif, maka mahasiswa tersebut

di atas

dinyatakan lulus dan diberi rnelanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

kemampuan yang diputuskan bahu'a

kesempatan untuk unruk memperoleh Universitas Islam

Jakart4 4 April 201I

l.

Prof. Dr.Ahmad Rodoni NIP.196990203 200112

I

003

2. Leis

Suzanawati, SE, M.Si NIP. 19720809 200501 2004

3. Herni

Ali

HT,SE., MM

Ketua

m

Sekertaris

Penguji Ahli


(4)

LEMBAR PENGESATIAN UJIAN SKRIPSI l6 Juni 2011 telah dilakukan Skripsi atas mahasiswa : Hari ini Kamis,

1.

Nama

2,

NIM

3.

Jurusan

Liawati

107081003502

Manajemen Keuangan

Analisis Diversifikasi dan Ukuran Perusahaan terhadap Retum, Resiko dan Portofolio

4.

Judul Skripsi

Setelah mencermati dan memperhatikan penarnpilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian sklipsi, maka diputuskan bahu,a mahasisrva tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonorni clan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Flidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Juni 2011

l.

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

NrP. 19690203 200112 r 003

Suhendra. S.Ag.MM

NIP. 19711206200312

I

001

Arief Mufraini

NrP. 19770122200312

|

001

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS

NIP. 19s70617 198s03 1 002

Arnalia. SE. MSM

NIP. 19740721200901 2 005

2,

A

5.

,t-)

,*--_(:ka

r1/

Pernbirnbing i

I(ctua

Sekertaris

Penguji Ahli

(


(5)

LEMBAR PENYERTAAN KEASLIAN KARYA

ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

No. induk Mahasiswa Fakultas

Jurusan

: Liawati

:107081003502 : Ekonomi dan Bisnis : Manajemen Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1.

Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungi awabkan

2.

Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan

karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya

4.

Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5.

Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab atas karya ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat diperlanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pemyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, 10 Juni 2011 Yang Meny.q!1kan

METERAI TEMPEL


(6)

1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Liawati


(7)

vi ABSTRACT

Rational investor will invest their funds in efficient stock which provides high expected return with minimum risk. This research covers securities which have liquid in terms of trading frequency and give dividend yield for three years. The main purposes to made diversification a security and portfolio to know the difference return, deviation standard and unsystematic risk.

This research purposes to know return, deviation standard and size portfolio through diversification on firm size. In this research it uses average return , deviation standard and unsystematic risk. Statistic test used is ANOVA (Analysis of Variance) for diversification experiment according to diversification across time to know the difference of average return and standard deviation return of the three groups across time. Independent sample test to know the difference average return and deviation standard of the two firm size. Mann-Whiteney test is used to know the difference of diversification from unsystematic risk on a portfolio size and the difference of each sizein aforming a portfolio. From result ANOVA test (Analysis of Variance) for diversification according to diversification across time, can be know that three holding periods of diversification across time. On the result of Independent sample test from the firm size sample can be known that there is a difference between the average return and deviation standard return in every firm size. The result of Mann-Whiteney test show that there is the difference of unsystematic risk in certain portfolio size and there is a significant difference of unsystematic risk on portfolio in every firm size. This research aims to present empirical study about diversification and firm size by using 24 manufacture company wich are listed in BEI start from March 2004 until December 2009.

Key word: Return, Deviation standard, Diversification across time, unsystematic and firm size.


(8)

vii ABSTRAK

Investor yang rasional menginvestasikan dananya ke dalam saham efisien, yaitu saham yang mempunyai return tinggi dengan resiko minimal. Sampel dalam penelitian ini menggunakan saham yang aktif berdasarkan frekuensi perdagangan dan membagi dividen selama enam tahun berturut-turut. Tujuan penelitian adalah untuk membentuk diversifikasi sekuritas serta portofolio dan mengetahui perbedaan return dan resiko antara ukuran perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat keuntungan, standar deviasi tingkat keuntungan dan ukuran portofolio melalui diversifikasi pada suatu ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini dipergunakan perhitungan rata-rata tingkat keuntungan, standar deviasi tinngkat keuntungan dam resiko tidak sistematis. Uji statistik yang digunakan uji ANOVA (Analysis of Variance) untuk pengujian diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dalam melihat perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan ketiga kelompok jangka waktu kepemilikan. Uji Independent sample t test untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan kedua ukuran perusahaan. Uji Mann-Whiteney test digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat diversifikasi melalui resiko tidak sistematis pada suatu ukuran portofolio dan masing-masing ukuran perusahaan. Dari hasil uji ANOVA untuk diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat keuntungan antara ketiga kelompok jangka waktu kepemilikan dan terdapat perbedaan standar deviasi tibgkat keuntungan ketiga kelompok jangka waktu kepemilikan. Uji Independent sample t test untuk ukuran perusahaan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan pada masing-masing ukuran perusahaan. Hasil uji Mann-Whitteney test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan risiko tidak sistematis (diversifikasi) pada masing-masing ukuran portofolio di setiap ukuran perusahaan, dan terdapat perbedaan tingkat pembentukkan portofolio pada masing-masing ukuran perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan studi empiris tentang diversifikasi dan ukuran perusahaan melalui 24 sampel perusahaan manufaktur yang terdapatdi BEI mulai maret 2004 sampai dengan Desember 2009.

Kata Kunci: Rata-rata tingkat keuntungan, standar deviasi, ukuran portofolio, Diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dan ukuran perusahaan.


(9)

vii KATA PENGANTAR

Assallamu Allaikum Wr.Wb

Puji syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, serta atas limpahan kasih sayang nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelasaikan

skripsi yang berjudul “ Analisis Diversifikasi dan ukuran Perusahaan terhadap

Return, Resiko dan ukuran portofolio”.

Penulis menyadari bahwa baik dalam pengungkapan, penyajian dan pemilihan kata-kata maupun pembahasan materi skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan tesis ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan, bimbingan, pengarahan, perhatian dan dorongan yang telah diberikan dalam proses penyusunan skripsi ini. Rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Kedua Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi baik dari segi moril dan materil, serta doa yang tidak pernah terputus sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi,beribu-ribu terimakasih untuk mama sama papa maaf jika selama ini belum bisa memberikan yang terbaik. 2. Prof.Dr Abdul Hammid, MS selaku pembimbing I dan ketua Dekan Fakultas

ekonomi dan Bisnis yang banyak membantu dalam kelancara skripsi ini. 3. Ibu Amalia,Msi selaku dosen pembimbing II yang sangat-sangat membantu

dalam kelancaran penyelesaiaan skripsi ini, ibu adalah pahlawan tanpa tanda jasa untuk kita semua, terimakasih atas semua masukan dorongan dan motivasi ibu.

4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku ketua Penguji komprehensif dan Pembantu Dekan 1 serta dosen hebat yang telah banyak memberikan ilmu serta pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi masa depan.

5. Ibu Lies Suzanawati, SE, M.Si selaku sekertaris pengujian komprehensif dan sekertaris jurusan yang sangat membantu dalam kelancaran perkuliahan kami


(10)

viii dan mendengarkan aspirasi dari para mahasiswa.

6. Bapak dan Ibu UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas semua ilmu dan pengetahuan yang telah diajarkan kepada kami, doakan kami selalu ya.

7. Staff bagian jurusan untuk ibu Ummiyati, ka Heri dan Pa Rahmat selain itu untuk ibu Siska di bagian Akademik yang selalu pusing dengan semua pertanyaan mahasiswa untuk urusan kemahasiswaan terimaksih atas semua jasa dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami,tanpa kalian perkuliahn kami tidak bisa berjalan dengan baik.

8. Sahabat-sahabatku di Manajemen D yang selama perkuliahan selalu ada KEBERSAMAAN, waktu-waktu dengan kalian semua tidak akan pernah bisa dilupakan terutama sahabatku Rima, Susan, Isti, Bunda Ika terimakasih ya sahabat atas semangat dan dukungannya..

9. Teman-teman Manajemen Keuangan A, sahabat seperjuanganku Yuli yang tetap semangat walau banyak badai menghadang dan banyak memberi dukungan, terimakasih ya semua teman-temanku.

10.Untuk adik-adikku yang selalu menghibur pada waktut-waktu jenuh, berkat kalian semua kakak jadi bersemangat lagi dan bisa tertawa, selain itu untuk saudara sekaligus sahabatku Tuzri terima kasih banyak selama ini saya banyak minta tolong dan menyusahkan, terimamakasih ya sahabat.

11.Dan bagi semuanya, penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini, dan apabila ada kata-kata penulis yang selama ini tidak berkenan di hati kalian penulis hanya bisa meminta maaf atas semua kesalahan yang penulis lakukan.

Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Allah SWT berkenan membalas semua kebaikan Bapak, Ibu, Saudara dan teman-teman sekalian. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.


(11)

ix Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang berkenan membacanya.

Wassalamu Allaikum Wr.Wb

Jakarta, Mei 2011

Penulis


(12)

x DAFTAR ISI

Halaman

Cover

Cover Dalam……….….. i

Lembar Pengesahan……… ii

Lembar Penyertaan keaslian Skripsi………. iii

Daftar Riwayat Hidup………. iv

Abstract……… vi

Abstaks………... vii

Kata Pengantar……….... viii

Daftar Isi……….. x

Daftar Tabel………. xii

Daftar Gambar……… xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….….… 1

B. Perumusan Masalah……….……... 11

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian……….….…... 12

D. BAB II TINJAUAN PUSATAKA A. Tinjauan Pustaka……….……... 14

1. Definisi, Jenis dan Bentuk Saham……….….….. 14

2. Definisi dan Jenis Saham……….….… 19

3. Definisi dan Jenis Resiko……….…………. 21

4. Denisi Deversifikasi……….…. 28

5. Definisi Return……….………. 34

6. Teori Portofolio………. 41

7. Ukuran Perusahaan………... 47

B. Penelitian Terdahulu……….. 48


(13)

xi

D. Hipotesis……… 51

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian………. 54

B. Metode Penentuan Sampel penelitian…………..…..…... 54

C. Metode Pengumpulan Data……….. 56

D. Metode Analisis Data………....… 56

E. Definisi Operasional Variabel……….…...… 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian……….….….... 64

1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia………….……... 65

2. Lembaga yang terlibat diBEI……….…...….. 67

B. Hasil penelitian dan Pembahasan……….….…... 70

1. Gambaran Umum Sampel……….…….... 70

2. Hasil Penelitian……….…...… 70

a. Rata-rata Tingkat Keuntungan (Diversification acrosstime)……….…... 70

b. Standar Deviasi keuntungan (Diversification Across time)………..…. 71

c. Pengelompokkan perusahaan berdasarkan Total Aktiva……….………… 72

d. Rata-rata TingkatKeuntungan perusahaan Besar………... 74

e. Rata-rata TingkatKeuntungan perusahaan. Kecil……….……... 74

f. Stadar Deviasi Tingkat Keuntungan Perusahaan. Besar………... 75

g. Stadar Deviasi Tingkat Keuntungan Perusahaa. Kecil……….…….. 76 3. Pengujian Data Sampel penelitan


(14)

xii

a) Uji Normalitas………... 76

b) Pengujian statistik………..….. 79

(a) Uji ANOVA Terhadap Tingkat Return (Diversivicatin across time)………... 81

(b) Uji Independent Sample test untuk ukuran perusahaan………..……. 84

(c) Uji Mann-Whiteneyy Ukuran Portofolio Dengan Risiko tidak sistematis……… 87

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan……….……….. 93

B. Implikasi……….……….. 98

DAFTAR PUSTAKA………. 101


(15)

xi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu……… 49

3.1 Daftar perusahaan yang dijadikan sampel penelitian... 55 4.1 Rata-rata tingkat keuntungan Maret 2004 s.d Desember

2009……… 71

4.2 Standar Dviasi rata-rata keuntungan Maret 2004 s.d

Desember 2009………... 72

4.3 Perusahaan Ukuran Besar Berdasarkan Total aktiva……. 73 4.4 Perusahaan Ukuran Kecil Berdasarkan Total aktiva….… 73 4.5 Rata-rata keuntungan perusahaan Besar……….... 74 4.6 Rata-rata tingkat Keuntungan perusahaan kecil….…….... 75 4.7 Rata-rata standar deviasi perusahaan besar………….….. 75 4.8 Standar Deviasi tingkat keuntungan perusahaan ukuran

Kecil………... 76

4.9 Kolmogorov smirnov untuk standar deviasi tingkat

Keuntungan……….... 78

4.10 Kolmogorov smirnov untuk rata-rata tingkat

Keuntungan……….……….….. 79

4.11 Kolmogorov-smirnov untuk rata-rata ukuran portfolio…. 79 4.12 Uji ANOVA untuk rata-rata tingkat keuntungan (return).. 82 4.13 Uji ANOVA untuk standar deviasi tingkat


(16)

xii

4.14 Independent samples test untuk rata-rata tingkat

Keuntungan………..… 84

4.15 Independent samples test untuk Standar deviasi

tingkat keuntungan………..… 86

4.16 Rata-rata nilai risiko tidak sistematis untuk setiap

ukuran portofolio saham perusahaan besar…………... 88 4.17 Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat risiko

tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran

portofolio pada perusahaan besar……….. 89 4.18 Rata-rata nilai risiko tidak sistematis untuk setiap

ukuran portofolio saham perusahaan kecil……..……... 90 4.19 Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat risiko

tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran

portofolio pada perusahaan kecil……… 91

4.20 Uji perbedaan ukuran portofolio antara perusahaan


(17)

xiii

DAFTAR GAMBAR

NO Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Penelitian………. 51

4.1 Perbandingan nilai risiko tidak sistematis antar masing-


(18)

1

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1 Diversifikasi Portfolio 2 saham………. 104

2 Diversifikasi Portfolio 3 saham………. 108

3 Diversifikasi Portfolio 4 saham………. 111

4 Diversifikasi Portfolio 5 saham………. 112

5 Diversifikasi Portfolio 6 saham………. 114

6 Diversifikasi Portfolio 7 saham………. 115

7 Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio ukuran Perusahaan besar……… 118

8 Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio ukuran Perusahaan kecil………. 121

9 Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio pada masing- Masing ukuran Perusahaan………. 126

10 Rata-rata tingkat keuntungan per holding period………... 128

11 Rata-rata standar deviai tingkat keuntungan per holding Period……… 129


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi Perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat bisnis untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa harus membayar beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

Disamping itu, perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi atau menjadi investor. Pasar modal menjadi wahana alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain real investment. Hal ini dilakukan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang tidak lagi berupa kebutuhan pokok saja. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat tersebut diperlukan penghasilan tambahan. Penghasilan masyarakat yang diperoleh sekarang disisihkan dan digunakan untuk berinvestasi. Diharapkan hasil investasi tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.

Pasar modal merupakan sarana penghimpunan dana dan investasi bagi perusahaan yang telah go public. Keuntungan perusahaan menghimpun dana melalui pasar modal adalah dana yang dihimpun relatif besar dan sesuai


(20)

2 dengan potensi perusahaan, alternatif dana yang ditawarkan pada umumnya berjangka panjang dan emiten mempunyai keleluasaan untuk memanfaatkan dana yang terjaring.

Kehadiran pasar modal di Indonesia memberikan peluang investasi yang semakin besar kepada para investor yang menganggap bahwa pasar modal mampu memberikan manfaat sebagai sarana pengalokasian dana yang produktif untuk jangka panjang dan ini diperlihatkan dengan kinerja perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang juga menunjukkan hasil yang positif, dengan maraknya investasi yang semakin memberikan peluang tersebut akan menjadikan kebutuhan akan analisis sekuritas juga meningkat. Hal ini disebabkan investor yang akan menginvestasikan dananya dipasar modal semakin membutuhkan berbagai informasi tentang sekuritas yang nantinya berhubungan erat dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dan resiko yang dihadapi.

Banyaknya instrumen investasi yang ada mengharuskan investor dapat membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen investasi yang menjanjikan seiring dengan terbukanya akses informasi data maka semakin memudahkan para investor untuk mengambil keputusan.

Para investor, baik individu maupun institusi, pada era milenium ini dihadapkan dengan semakin banyaknya sarana dan data mengenai kesempatan investasi dibidang keuangan. Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung oleh investor sendiri dan investasi tak langsung misalnya


(21)

3 melalui manajer investasi. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsug aktiva keuangan yang akan diperjualbelikan di pasar uang, pasar modal atau pasar turunan (derivative market). Sebaliknya investasi tak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari suatu perusahaan investasi.

Investor dan calon investor harus memiliki suatu pengetahuan yang cukup memadai sebelum mengambil keputusan investasi. Seorang investor paling tidak harus mempertimbangkan dua hal yaitu pendapatan dan resiko yang terkandung dalam alternatif investasi yang direncanakan. Umumnya resiko terdapat pada setiap alternatif investasi, sedangkan besar kecilnya resiko tersebut tergantung pada jenis investasinya.

Pada proses investasi ini para investor harus mengetahui bahwa terdapat dua tugas besar. Tugas pertama adalah analisis sekuritas dan pasar, dimana kita menilai resiko dan imbal hasil yang diharapkan dari seluruh instrumen investasi yang tersedia. Tugas kedua adalah pembentukkan portofolio asset yang optimal, tugas ini mencakup menentukan peluang resiko imbal hasil terbaik yang tersedia dari portofolio investasi yang memungkinkan dan pemilihan portofolio terbaik yang dari yang ada (Bodie,et all, 2006:251) .

Telah diketahui bahwa secara umum tujuan investor menginvestasikan dananya adalah agar mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukannya. Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan didapatkannya, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa investor menghadapi resiko pada investasi yang dilakukannya. Investor hanya bisa memperkirakan


(22)

4 kemungkinan penyimpangan yang terjadi dari hasil yang diharapkannya itu. Kemungkinan penyimpangan dari hasil atau nilai yang diharapkan oleh investor disebut sebagai resiko.

Resiko saham secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu resiko sistematis (systematic risk) dan resiko tidak sistematis (unsystematic risk). Resiko investasi yang dapat dihindari melalui diversifikasi saham dengan membentuk portofolio optimal adalah resiko tidak sistematis sedang risiko sistematis tidak dapat dihindari (faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan seperti keadaan ekonomi dan politik) (Brigham and Houston, 2009).

Husnan (1995) Dalam makalahnya menyatakan bahwa salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para analis investasi modal adalah penaksiran resiko yang dihadapi oleh pemodal. Teori keuangan menyatakan bahwa apabila resiko suatu investasi meningkat, maka pemodal mensyaratkan tingkat keuntungan semakin besar. Menurut Fabozzi dan Modigliani (1999:83) memilih portofolio optimal adalah portofolio yang dapat memaksimalkan preferensi investor dengan tingkat pengembalian dan resiko, selain itu portofolio optimal merupakan portofolio yang bersinggungan dengan kurva efisien frontier.

Seorang investor yang rasional akan menginvestasikan dana yang dimilikinya kedalam investasi yang memberikan tingkat return yang maksimum. Namun karena investasi yang dilakukan mengandung unsur ketidakpastian, maka investor juga harus mempertimbangkan faktor resiko


(23)

5 (risk). Salah satu strategi yang dilakukan mengandung ketidak pastian terlebih dalam kondisi investasi beresiko seperti di Indonesia maka salah satunya adalah dengan membentuk suatu portofolio.

Masalah yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi portofolio pilihannya. Sudah barang tentu jawabannya adalah tergantung preferensi resiko para investor itu sendiri. Para investor berhadapan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio. Pada akhirnya harus mengambil keputusan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor? Seorang investor yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal dan salah satu alternatif investasi yang saat ini sering diigunakan untuk mendiversifikasikan resiko mereka adalah dengan menanamkannya pada portofolio (Jogianto, 2009:275).

Portofolio dapat diartikan sebagai investasi dalam berbagai instrumen keuangan yang dapat diperdagangkan di Bursa Efek dan Pasar uang dengan tujuan menyebarkan sumber perolehan return dan kemungkinan resiko. Instrumen keuangan dimaksud meliputi saham, obligasi, valas, deposito, indeks harga saham, produk derivatif lainnya (Sulistyorini, 2009:11). Portofolio diartikan juga sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun institusi. Dalam pasar modal, portofolio dikaitkan dengan portofolio aktiva finansial yaitu kombinasi beberapa saham sehingga investor dapat meraih return optimal dan memperkecil risk .


(24)

6 Adanya hubungan positif antara return dan resiko dalam berinvestasi dikenal dengan high risk-high return, yang artinya semakin besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar pula return yang dihasilkan. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan resiko portofolio terdiri atas resiko sistematis dan tidak sistematis. Kedua resiko ini sering disebut sebagai resiko total (Jogiyanto, 2009:267).

Menurut Elton dan Gruber (1977) analisis portofolio adalah berkenaan dengan keinginan memperoleh sekelompok sekuritas untuk dipegang, diberikan kekayaan oleh setiap sekuritas tersebut. Portofolio dikategorikan efisien apabila memiliki tingkat resiko yang sama, mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, atau mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan resiko yang lebih rendah.

Strategi diversifikasi dilakukan dengan portofolio optimal yang berarti keuntungan diperoleh dengan diversifikasi pada berbagai investasi, dengan jumlah sekuritas tertentu yang memiliki return yang cukup tinggi. Portofolio optimal dicapai dengan melakukan simulasi pada beberapa sekuritas yang dinilai efisien dengan menggunakan prosedur perhitungan tertentu (Sartono dan Zulaihati, 1998) dalam (Sulistyorini, 2009:13). Untuk membentuk sebuah maupun beberapa portofolio memerlukan saham-saham pilihan yang akan dikombinasikan ke dalam portofolio tersebut Adapun jumlah saham yang


(25)

7 dipilih untuk membentuk portofolio sangat bervariasi, hal itu tergantung dari preferensi investor terhadap saham itu sendiri

Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2001). Investor memilih portofolio yang memberi kepuasan melalui resiko dan return, dengan memilih sekuritas yang beresiko. Portofolio optimal merupakan sesuatu yang unik atas investasi pada aset beresiko. Investasi yang realistis akan melakukan investasi tidak hanya pada satu jenis investasi, akan tetapi melakukan diversifikasi pada berbagai investasi dengan pengharapan akan meminimalkan resiko dan memaksimalkan return.

Pengembalian dan resiko memiliki hubungan yang sangat erat dimana semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan maka semakin besar pula tingkat resiko yang dihadapi, jadi antara pengembalian dan resiko tidak dapat dipisahkan. Adanya perbedaan dalam memandang resiko ini maka perlu adanya pengelolaan kesempatan investasi, yaitu dengan penciptaan berbagai pengelolaan investasi alternatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan porporsi modal yang diinvestasikan pada masing – masing saham dengan tujuan menurunkan resiko portofolio.

Dalam membentuk portofolio yang menjadi masalah adalah terdapat banyak sekali portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva beresiko yang tersedia di pasar. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yang akan dipilih


(26)

8 oleh investor ? Jika investor mengambil keputusan secara rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal. Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal. Salah satu kegunaan model indeks tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan model Markowitz (Jogiyanto, 2009:329)

Dalam melakukan investasi terutama mengenai pembentukkan portofolio seringkali terdengar investor membicarakan diversifikasi portofolio yang mereka miliki. Diversifikasi portofolio diartikan sebagai pembentukkan portofolio sedemikian rupa sehingga dapat menguangi resiko portofolio tanpa mengorbankan pengembalian hasil yang dihasilkan(Fabozzi dan Modigliani, 1995:75).

Maka dalam penelitian ini ingin mengetahui apakah dengan melakukan diversifikasi dalam suatu portofolio dan sekuritas tertentu dapat meminimalkan resiko dan meningkatkan keuntungan pada suatu ukuran perusahaan tertentu, dan melihat bagaimana tingkat resiko yang diperoleh pada pembentukan ukuran portofolio tertentu.


(27)

9 B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah (Research Problem) yang telah dikemukakan sebelumnya investor yang rasional akan menginvestaikan dananya dengan memilih saham yang efisien, yang memberikan return maksimal dengan resiko tertentu, atau return tertentu dengan resiko minimal. Untuk menghindari atau memperkecil resiko, investor melakukan strategi diversifikasi atas investasinya. Untuk mengetahui hal yang akan diteliti oleh penulis, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan untuk masing-masing kelompok holding period pada sampel saham yang dipilih.

2. Apakah ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat keuntungan, dan standar deviasi tingkat keuntungan untuk masing-masing kelompok ukuran perusahaan saham yang dipilih.

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan pada masing-masing pembentukkan ukuran suatu portofolio berdasarkan jumlah saham tertentu terhadap tingkat diversifikasi berdasarkan resiko tidak sistematis.

4. Apakah ada perbedaan tingkat diversifikasi (resiko tidak sistematis) dengan pembentukkan portofolio pada masing-masing suatu ukuran perusahaan.


(28)

10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a) Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan pertanyaan penelitian yang diajukan, maka tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut :

1. Menganalisis perbedaan tingkat rata-rata keuntungan dan standar deviasi pada masing-masing jangka waktu kepemilikan saham atau masing-masing kelompok holding period (diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan) pada masing-masing sampel.

2. Menganalisis perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi pada ukuran perusahaan besar dan perusahaan kecil.

3. Menganalisis perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada suatu ukuran portofolio dengan melakukan diversifikasi.

4. Menganalisis perbedaan tingkat pembentukan ukuran portofolio pada masing-masing ukuran perusahaan.

b) Manfaat Peneltian

Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat dijadikan sarana penerapan metode ekonometrika pada praktek prediksi variabel-variabel independen yang paling mempengaruhi return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).


(29)

11 2. Bagi Penulis

Penulisan ini diharapkan dapat menerapkan ilmu ekonomi khususnya dalam bidang manajemen keuangan dan pasar modal yang diperoleh selama perkuliahan khususnya dalam menganalisis portofolio.

3. Bagi investor

Penelitian ini dapat menjadi pedoman dalam melakukan analisis saham yang akan diperjualbelikan dipasar modal dan menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal yang tercermin dalam realisasi frekuensi transaksi perdagangan saham di BEI atau kebijakan investasi yang akan diambil oleh investor.

4. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan investasi mereka pada setiap perusahaan untuk memperoleh return dan mengantisipasi resiko yang akan dihadapi.


(30)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka

1. Definisi, Jenis dan Bentuk investasi 1.1.1 Definisi investasi

Kata investasi merupakan kata adopsi dari bahasa Inggris, yaitu invesment. Kata investment sebagai kata dasar dari invest memiliki arti menanam. Dalam webster's new collegiatte dictionory, kata investasi diartikan sebagai to make use of for future financial return. Selanjutnya kata invesment diartikan sebagai the outley of money use for income or profit. Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan. Dan dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta yang tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya meghasilkan pendapatan (Huda dan Mustofa, 2008:7).

Investasi, dalam arti luas, berarti mengorbankan dollar sekarang untuk dollar masa depan. Ada dua atribut berbeda yang melekat yakni waktu dan resiko. Pengorbanan yang terjadi saat ini memilki ketidakpastian (Sharpe dan Gordon, 1995:1).

Sebelumnya telah disebutkan bahwa investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan dapat


(31)

13 menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial invesment).

1.1.2 Jenis dan Tujuan Investasi

Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investasi fianancial asset dan investasi pada real asset. Investasi pada financial asset dipasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang (SBPU) dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan dipasar modal misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi dan yang lainnya . Sedangkan investasi pada real esset dapat dilakukan dengan pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan, dan yang lainnya.

Sedangkan tujuan investasi adalah mendapatkan sejumlah keuntungan. Dalam konteks perekonomian menurut Tandelilin (2001) ada beberapa motif seseorang melakukan investasi, antara lain:

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang.

b. Mengurangi Tekanan Inflasi

Faktor inflasi tidak pernah dihindarkan dalam kehidupan ekonomi, yang dapat dilakukana adalah meminimalkan resiko akibat adanya inflasi, hal ini demikian karena variabel inflasi dapat mengoreksi seluruh pendapatan yang ada.

c. Sebagai usaha untuk menghemat pajak


(32)

14 mendorong tumbuhnya investasi dimasyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada yang melakukan investasi pada usaha tertantu.

Untuk mencapai tujuan investasi, investasi membutuhkan suatu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah mempertimbangkan ekspektasi return yang didapatkan dan juga resiko yang dihadapi. Menurut Sharpe dan Gordon (1995:10), pada dasarnya ada beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain: 1. Menentukan kebijakan investasi

Pada tahapan ini investor menetukan tujuan investasi dan kemampuan atau kekayaan yang dapat diinvestasikan. Dikarenakan ada hubungan positif antara resiko dan return, maka hal tepat bagi para investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh benyak keuntungan saja akan tetapi juga memahami bahwa kemungkinan resiko yang berpotensi menyebabkan kerugian.

2. Analisis Sekuritas

Pada tahapan ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi penilaiaan terhadap sekuritas secara individual atau beberapa kelompok sekuritas. Salah satu tujuan melakukan penilaiaan tersebut adalah untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga (mispriced). Dengan demikian pemilihan sekuritas bukan


(33)

15 berdasarkan atas kesalahan harga tetapi didasarkan atas preferensi resiko para investor, pola kebutuhan dan kas.

3. Pembentukan portofolio

Pada tahapan ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan identifikasi khusus aktiva mana yang akan dinvestasikan pada tiap aset tersebut.

4. Melakukan revisi portofolio

Pada tahapan ini, berkenaan dengan pengulangan secara periodik dari tiga langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin mengubah tujuan investasinya yaitu membentuk portofolio baru yang lebih optimal.

5. Evaluasi kinerja oportofolio

Pada tahapan terakhir ini, investor melakukan penilaiaan terhadap kinerja portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang diperhatikan akan tetapi juga resiko yang dihadapi. Jadi diperlukan ukuran yang tepat tentang return dan resiko yang dihadapi.

1.1.3 Kategori Investor

Para investor dalam dunia pasar modal memiliki preferensi (trend) serta karakter yang berbeda satu sama lain, dan karena perbedaan inilah seorang manajer investasi diharuskan memahami dan menganalisis tipikal serta perilaku para investor didalam aktivitas investasi. Dengan pemahaman dasar tersebut seorang manajer investasi diharapkan dapat memilih dan menyeleksi jenis efek atau portofolio mana yang paling


(34)

16 tepat, sesuai dan optimal bagi masing-masing investor secara keseluruhan. Untuk dapat mengidentifikasi tipikal investor dapat model utilitas yang diharapkan (expected utylity model) yang menyatakan bahwa, para pemodal memilih suatu kesempatan investasi yang memberikan utilitas yang diharapakan yang tertinggi.

Model utilitas yang diharapkan tersebut menggunakan asumsi terhadap sikap pemodal dalam menghadapi resiko . Secara garis besar tipikal investor terbagi menjadi 2 (dua) macam, tipikal yang berani mangambil risiko (risk taker) dan mereka yang tidak berani mengambil risiko (non risk taker). Risk taker dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu (Huda dan Mustofa, 2008:11) :

1. Mereka yang berani mangambil resiko tinggi dengan harapan imbal hasil yang relatif juga tinggi (high risk taker return).

2. Mereka yang cukup berani resiko yang moderat dengan imbal hasil yang juga moderat (high risk high return) .

3. Mereka yang hanya berani mengambil resiko dalam tingkat yang relatif rendah.

Pada tahun 1952, Harry Markowitz meluncurkan model formal seleksi portofolio yang memasukkan prinsisp diversifikasi, yang akhirnya membuatnya memperoleh hadiah Nobel Ekonomi 1990. Modelnya adalah langkah pertama manajemen portofolio: identifikasi perangkat portofolio yang efisien atau yang sering disebut frontier efisien dari aset beresiko. Ide dasar dibalik frontier perangkat asset beresiko adalah bahwa untuk


(35)

17 setiap tingkat resiko kita hanya tertarik pada portofolio dengan imbal hasil yang diharapkan paling tinggi. Atau alternatifnya, frontier adalah perangkat portofolio yang meminimumkan varians untuk setiap target imbal hasil yang diharapkan (Bodie. et all, 2006: 314).

2. Definisi dan Jenis saham

Saham merupakan sekuritas penting yang diterbitkan oleh perusahaan untuk menarik investor untuk bergabung dalam perusahaan. Secara umum saham terdiri dari atas dua bentuk, yaitu saham biasa (common stock ) dan saham pereferen (preferred stock ). Penilaian saham ditentukan dengan menggunakan konsep nilai waktu dari uang ( time value of money concept) (Moeljadi, 2006:112).

a) Hukum dan Privilege pemegang saham biasa

Pemegang saham biasa adalah pemilik, peserta, atau pengambil bagian dari sebuah perusahaan sehingga mereka memiliki hak dan privilege tertentu, antara lain:

a. Pengendalian Perusahaan

Para pemegang saham biasa berhak mengendalikan jalannya perusahaan, karena pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih direksi perusahaan besar yang terbuka, para manejer biasanya memiliki sejumlah saham, namun kepemilikan mereka umumnya tidak mencukupi untuk memegang kendali dan pemungutan suara.

Para pemegang saham dapat mengikuti RUPS dan memasukkan suara secara pribadi, namun biasanya mereka mewakilkan hak pilihnya


(36)

18 kepada pihak kedua yang disebut proxy.

b. Pre-emptive Right

Pre-emptive Right merupakan hak untuk membeli setiap tambahan saham yang dijual oleh perusahaan. Di beberapa Negara bagian, secara otomatis Pre-emptive Right telah masuk dalam anggaran dasar perusahaan. Tujuan dari Pre-emptive Right ada dua macam yaitu (1) membuat para pemegang saham saat ini dapat mempertahankan pengendalian, (2) untuk melindungi para pemegang saham dari difusi nilai saham.

Jenis-Jenis Saham Biasa

Meskipun kebanyakan perusahaan hanya memilki satu jenis saham biasa, namun beberapa contoh saham berklasifikasi digunakan untuk memenihi kebutuan khusus perusahaan. Saham berklasifikasi merupakan saham biasa yang diberi nama ksusus, seperti kelas A, kelas B, dan seterusnya untuk memenuhi kebutuhan khusus perusahaan. (Moeljadi, 2006:115) .

b) Saham Preferen

Saham preferen merupakan sebuah hybrid – dalam beberpa hal serupa dengan obligasi dan serupa dengan saham biasa dalam beberapa hal lainnya. Saham preferen memberikan pembayaran dividen tetap. 3. Definisi dan Jenis Risiko

Resiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan. Resiko juga didefinisikan sebagai kemungkinan


(37)

19 penyimpangan atau variabilitas. Resiko merupakan suatu konsep yang sulit untuk dipahami, dan telah banyak kontroversi yang telah mengelilingi usaha-usaha untuk mendefinisikan dan mengukurnya (Brigham dan Houston, 2009:221).

Resiko (risk) didefinisikan dalam kamus Webster sebagai “suatu halangan, gangguang, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan”. Jadi resiko diartikan sebagi peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Resiko suatu aktiva dapat dianalisis dalam dua cara : (1) dengan basis berdiri, dimana aktiva tersebut dipertimbangkan dalam suatu keadaan terisolasi, dan (2) dengan basis portofolio, dimanan aktiva dimiliki sebagai salah satu dari sejumlah aktiva lain didalam suatu portofolio. Jadi Resiko berdiri sendiri (stand-alone risk) suatu aktiva adalah suatu resiko yang akan dihadapi seorang investor jika ia hanya memiliki satu aktiva saja (Brigham dan Houston, 2009:216).

Menurut Husnan (1995), Resiko dalam teori portofolio didefinisikan sebagai standar deviasi tingkat keuntungan. Hal ini disebabkan karena standar deviasi menunjukkan seberapa jauh kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan (expected value). Semakin besar nilai standar deviasi semakin besar kemungkinan nilai riil yang diharapkan, yang berarti semakin tinggi resikonya.

Dalam teori portofolio, resiko dinyatakan sebagai kemungkianan keuntungan menyimpang dari yang diharapkan karenanya resiko


(38)

20 mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar atau menyimpang lebih kecil dari return yang diharapkan. Dari sini muncul konsep ukuran penyebaran yang dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh nilai yang kita peroleh menyimpang dari nilai yang diharapakan. Ukuran ini dinyatakan dalam bentuk standar deviasi atau varians (bentuk kuadrat dan standar deviasi yang merupakan risiko total) (Jogiyanto, 2009:246).

Total resiko (total risk) dari kepemilikan suatu saham dibagi menjadi dua yaitu: resiko sistematik dan resiko tidak sistematik. Resiko sistematik merupakan resiko yang keseluruhan yang berada dipasar dan tidak dapat dapat dihindarkan atau dihilangkan dengan cara diversifkasi (investasi pada beberapa jenis saham). Resiko ini terjadi biasanya karena kejadian diluar pasar seperti inflasi, resesi, kebijakan perpajakan, dan sebagainya yang mempenaruhi harga pasar (Jogiyanto, 2009:267).

Sedangkan resiko tidak sistematis dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi karena resiko ini biasanya terjadi pada bagian internal perusahaan itu sendiri, untuk itu dalam menghindari hal buruk yang terjadi pada perusahaan dapt diimbangi dengan kegiatan perusahaan lain yang dapat membangun perusahaan itu sendiri, misal perusahaan pesaing yang melakukan perubahan teknologi dan lain-lain.

Ukuran relatif resiko sistematis dikenal dengan koefisien beta (β) yang menunjukkan resiko relatif suatu saham, terhadap potofolio pasar. Beta merupakan ukuran volatilities return saham terhadap return pasar. Semakin besar fluktusi pasar terhadap return saham semakin besar pula


(39)

21 beta pasar tersebut. Demikian pula semakin kecil fluktuuasi pasar tehadap return saham maka semakin besar pula beta pasarnya (Jogiyanto, 2003:193).

Dalam pembuatan keputusan investasi, investor memerlukan ukuran resiko sistematis yang akurat dan sangat bias. Hal ini sangat penting bagi investor dalam memperkirakan resiko maupun keuntungan yang akan diperoleh oleh investor dimasa depan. Dengan melihat perilaku koefisien beta dari waktu kewaktu akan memperkirakan resiko sistematik yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.

Markowitz menyatakan bahwa resiko yang dihadapkan tergantung pada keanekaragaman kemungkinan hasil yang diharapkan. Untuk mengukur resiko yang diharapkan menggunakan standar deviasi.

Selain itu Markowitz mencoba membentuk konsep resiko dengan menggunakan statistik yaitu varians. Teori portofolio dibentuk apabila tahap risiko investor telah ditetapkan. Model teoritikal dengan komputer boleh digunakan sebagai asas pilihan sistematik portofolio optimum yang dapat memksimumkan tingkat keuntungan (Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, 2010:6).

Resiko tidak hanya tergantung pada standar deviasi dan hasil yang diharapkan tetapi juga tergantung pada hasil yang dihasilkan pada suatu portofolio yang diukur dari setiap pasang sekuritas dan jumlah saham yang dinvestasikan.


(40)

22 Semakin tinggi tingkat resiko suatu sekuritas, semakin tinggi nilai ekspektasi tingkat pengembalian yang harus diberikan untuk merangsang investor membeli (atau memiliki) sekuritas tersebut. Akan tetapi, jika investor khususnya berkepentingan dengan tingkat resiko dari portofolio mereka dan bukannya resiko dari masing-masing dari sekuritas didalam portofolio, maka salah satu cara untuk mengukur resiko dari setiap saham adalah dengan menggunakan Model Penetapan Aktiva Modal (Capital- Asset Pricing Model- CAPM) yang digunakan untuk mengukur tingkat resiko dan tingkat tingkat pengembalian (Brigham dan Houston, 2009:239).

Bagian dari resiko yang dapat dihilangkan adalah resiko yang dapat didiversifikasikan, sedangkan bagian resiko yang tidak dapat dihilangkan disebut resiko pasar.

Resiko yang dapat didiversifikasikan (difersieble risk) disebabkan oleh peristiwa-peristiwa acak seperti tuntutan hukum, pemogokan, program pemasaran yang berhasil dan gagal, dalam memenangkan atau kalah dalam kontrak besar, dan peristiwa lain yang khusus bagi suatu perusahaan tertentu. Karena bersifat acak, pengaruh berbagai peristiwa ini pada suatu portofolio dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, peristiwa yang merugikan ini dapat hilang oleh peristiwa menguntungkan di perusahaan yang lain.

Resiko pasar (Market risk), dilain pihak, tumbuh dari faktor-faktor yang secara sistematis akan memepengaruhi sebagian besar


(41)

23 perusahaan seperti: perang, inflasi, resesi, dan tingkat suku bunga yang tinggi ( Brigham dan Houston, 2009:238).

Resiko portofolio ditentukan oleh rata-rata tertimbang oleh masing-masing resiko aset masing-masing individual dan covariance antar aset yang membentuk portofolio tersebut. Jika variance ditambah maka semakin kecil dan jumlahnya menjadi nol bila jumlah aset portofolio tak

terhingga.

1. Pengukuran Resiko

a) Pengukuran resiko sistematis (Beta saham)

Beta merupakan suatu pengukuran volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas dapat diartikan fluktuasi dari return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2003:193). Adapun rumus beta sekuritas:

Keterangan:

βi : Beta sekuritas

σm : Kovarian return antara sekuritas ke i dengan return pasar Σm2

: varian return pasar

Beta juga dapat dihitung dengan menggunakan teknik persamaan regresi. Teknik regresi untuk mengestimasikan beta suatu sekuritas sebagai variabel dependen dan return pasar sebagai variabel independen (Jogiyanto, 2003:233). Persamaan regresi yang

2

m m

i i

   


(42)

24 digunakan untuk mengestimasikan beta dapat didasarkan pada model indeks tunggal:

b) Pengukuran resiko tidak sistematis

Resiko tidak sistematis merupakan bagian dari resiko saham yang tidak dapat dipengaruhi oleh pergerakan pasar. Resiko tidak sistematis diukur dengan varian residu atau abnormal return (ei). Adapun rumus resiko tidak sistematis (Jogiyanto, 2003:238):

Keterangan: 2

ei

 : Risiko tidak sistematis

2

i

 : varian residu

2

i

 : Beta saham

2

m

 : Varian pasar 4. Definisi Divesifiksi

Diversifikasi adalah strategi dalam manajemen portofolio yakni meminimalisir resiko dengan cara mengkombinasikan berbagai investasi berbeda yang punya korelasi sekecil mungkin. Jangan lupa bahwa risiko yang dapat kita diversifikasikan disini adalah unsystematic risk.

Ri = αi + βi.Rm + ei

2 2 2

2

. m

i i

ei   


(43)

25 Fabozzi (1999) mengartikan diversifikasi portofolio sebagai pembentukan portofolio sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi resiko portofolio tanpa mengorbankan pengembalian yang dihasilkan. Para investor yang mengkhususkan diri dalam satu kelompok aktiva misalnya saham, juga menganggap perlu dilakukan diversifikasi portofolio. Yang dimaksud diversifikasi portofolio dalam hal ini adalah seluruh dana yang ada seharusnya tidak diinvestasikan ke dalam bentuk satu saham perusahaan saja, tapi portofolio harus terdiri dari saham banyak perusahaan.

Tidak semua risiko dari saham individual relevan. Pada kenyataan sebagian besar resiko total (yang sama dengan standar deviasi dari pengembalian) dapat didiversifikasikan yaitu jika investasi dalam suatu saham individual dikombinasikan dengan sekuritas lain, sebagian variasi dalam pengembaliannya bisa diratakan atau dihilangkan oleh variasi dalam sekuritas lain. Efek diversifikasi yang sama dapat menjawab fakta rendahnya standar deviasi pengembalian dari portofolio saham besar.

Menurut Solnik (Husnan, 1995:63) menunjukkan bahwa persentase resiko saham individual yang bisa dihilangkan dengan diversfifikasi secara acak (dengan membentuk portofolio yang sangat banyak sahamnya) ternyata berbeda untuk pasar modal yang satu dengan yang lain.

Diversifikasi akan mengurangi resiko tetapi selama investasi-investasi tersebut tidak mempunyai koefisien korelasi antara tingkat keuntungannya yang negatif sempurna, maka kita tidak bisa menghilangkan fluktuasi tingkat keuntungan yang diukur dari standar deviasi portofolio tersebut. Meskipun demikian standar deviasi ini tidak


(44)

26 mencapai nol. Dengan kata lain meskipun kita menambah jumlah jenis saham dalam suatu portofolio, kita akan selalu dihadapkan pada resiko tertentu (Husnan, 1995: 161).

Diversifikasi ditimbulkan oleh penggabungan sekuritas-sekuritas yang pengembaliannya tidak saling berkorelasi secara sempurna sehingga mengurangi resiko portofolio. Pengembalian portofolio adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian sekuritas individual, berapa pun banyaknya sekuritas dalam portofolio tersebut. Jadi, diversifikasi tidak akan mempengaruhi pengembalian portofolio secara sistematis, tetapi diversifikasi akan mengurangi variabilitas (standar deviasi dari pengembalian). Secara umum semakin kecil korelasi antara pengembalian semakin besar dampak dari diversifikasi terhadap pengurangan variabilitas. Prinsip ini berlaku bagi semua resiko sekuritas dari portofolio jika dilihat terpisah.

Menurut Wyne Wagner dan Sheila Lau (Fabozzi dan Modigliani, 1999:262), yang mengukur standar deviasi dan portofolio secara acak termasuk sejumlah sekuritas yang diperdagangakan dalam New York Stock Exchange. Studi mereka mengungkapkan bahwa pengembalian rata-rata standar deviasi dari portofolio tidak berhubungan dengan sejumlah sekuritas yang ada dalam portofolio tersebut. Namun standar deviasi menurun seiring dengan meningkatnya jumlah sekuritas dalam portofolio. Mereka juga menemukan bahwa (1) diversifikasi inkremental dapat memperlambat penurunan resiko dengan cepat , dan tingkat penurunan


(45)

27 resiko sangat lambat ketika jumlah sekuritas meningkat katakanlah diatas 10,dan (2) total resiko portofolio menurun dengan cepat seiring perluasan portofolio dari satu sekuritas dengan perluasan portofolio dari sekuritas hingga 10 sekuritas.

Hasil penelitian Wyne Wagner dan Seila Lau dalam (Fabozzi, 1999:262) menunjukan bahwa jumlah resiko bisa dihilangkan dengan cara diversifikasi, dan resiko-resiko yang lain tidak. Jadi harus dibedakan antara resiko tidak sistematis yang tidak bisa dibuang dengan diversfikasi degan resiko sistematis yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Peningakatan diversifikasi perlahan-lahan akan menghilangkan resiko tidak sistematis sehingga yang tersisa hanya risiko sistematis, yaitu resiko yang berhubungan dengan pasar.

Dengan menggunakan definisi sekuritas pengembalian menurut model pasar, maka resiko sistematis dan resiko tidak sistematis sama dengan standar deviasi dari masing-masing komponen pengembalian. Resiko tidak sistematis sama dengan standar deviasi dari faktor pengembalian residual ∈, atau (Fabozzi dan Modigliani, 1999:265)

Resiko tidak sistematis =

Diversifikasi secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara.

Pertama, diversifikasi vertikal, yakni mengalokasikan investasi ke berbagai asset class, mulai dari cash, obligasi, properti, saham, dan tipe aset lainnya. Aset-aset ini mempunyai karakteristik yang berbeda,


(46)

28 sehingga menciptakan return yang berbeda pula sesuai dengan kondisi yang terjadi didalam keadaan pasar modal saat ini.

Kedua, diversifikasi horizontal, yakni Anda mengalokasikan investasi yang berbeda-beda dalam satu asset class. Disini, Anda berusaha untuk meminimalisir resiko spesifik dari sektor dan perusahaan tertentu, misalnya ketika berinvestasi pada saham.

Diversifikasi, pada prakteknya sulit menghasilkan portfolio optimal, yakni return yang optimal dengan resiko yang rendah. Portofolio optimal ini secara teori dapat anda capai dengan metode efficient frontier, yang menghasilkan kombinasi aset paling efisien. Pada kenyataannya, normalnya diversifikasi akan menghasilkan portfolio dengan komposisi resiko yang lebih rendah dengan return yang moderat.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, resiko yang sistematik tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio dalam suatu investasi. Oleh karena itu, bagi seorang investor resiko tersebut menjadi lebih relevan untuk dipertimbangkan dalam memilih kombinasi saham dalam portofolio yang dibentuknya. Sehingga untuk menentukan tingkat keuntungan yang disyaratkan atau diharapkan (Expected Return) terhadap suatu saham, maka harus dikaitkan dengan resiko sistematik (yang tidak terhindarkan) dari saham yang bersangkutan .

Teori portofolio diperkenalkan oleh Hary Max Markowitz, yang melakukan diversifikasi berarti menyebar resiko investasi pada sebagian instrumen untuk mengurangi resiko investasi. Diversifikasi adalah kunci


(47)

29 yang efektif dalam meminimumkan resiko karena melalui diversifkasi resiko dapat diminimalkan tanpa mempengaruhi keuntungan yang diharapkan disuatu portofolio.

Menurut Radchiffe dan Robert (1987:200) seorang investor dapat melakukan diversifikasi dengan dua cara yaitu dengan diversifkasi pada berbagai seuritas (Diversification across securities) dan diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan (diversification across time). 1)Diversifikasi pada berbagai sekuritas (Diversification across securities)

Diversification across securities dapat dilakukan dengan cara pembentukkan portofolio, ide ini mula-mula dikemukakan oleh Hary Max Markowitz. Secara singkat Markowitz menyarankan kepada investor untuk tidak membeli satu macam sekuritas saja, atau “Don’t put all your eggs into one basket” pernyataan Markowitz ini dikenal dan dipraktekkan secara umum oleh kebanyakan investor, walaupun dalam prakteknya investor hanya menyebar investasinya dalam berbagai instumen atau asset. Investor melakukan itu dengan anggapan bahwa setidaknya untuk berjaga-jaga ketika kejadian buruk menimpa keranjang dari telur-telur tersebut. Dengan asumsi masing-masing saham dalam portofolio mempunyai bobot yang sama, resiko perusahaan akan menurun secara proporsional berbanding terbalik dengan jumlah saham yang menyusun portofolio, seiring dengan semakin besarnya jumlah saham dalam portofolio, besarnya resiko total yang ditunjukkan dalam varians portofolio akan berkurang. Pada


(48)

30 intinya penurunan resiko menurut diversification across securities dimungkinkan karena turunnya tingkat keuntungan suatu saham dapat ditutupi oleh oleh kenaikan tingkat keuntungan saham lain pada portofolio.

2)Diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan (Diversification across time), Diversification across time dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi tigkat keuntungan melalui jangka waktu kepemilikan saham periode yang lebih panjang secara teoritis semakin panjang jangka waktu kepemilikan saham atau portofolio maka resiko atau fluktuasi keuntungan semakin menurun. Hal ini dimungkinkan karena semakin panjang jangka waktu kepamilikan saham semakin banyak kesempatan untuk jangka waktu jelek ditutup oleh jangka waktu yang baik. Menurut Jogiyanto (2003), perusahaan yang besar dianggap mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Alasannya perusahaan yang lebih besar dianggap lebih mempunyai akses kepasar modal lebih baik dibandingkan perusahaan kecil dan variabel ini diprediksi mempunyai hubungan yang negatif dengan resiko.

5. Definisi Return Saham

Return merupakan pengembalian pendapatan yang diterima dari hasil investasi ditambah perubahan harga pasar, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari harga pasar investasi awal. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukan merupakan kompensasi atas biaya


(49)

31 kesempatan (oportunity cost) dan return yang terjadi (realized cost). Return yang diaharapkan merupakan tingakat return yang diantisipasi investor dimasa yang akan datang. Sedangkan return yang terjadi (actual retun) merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa yang lalu.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return realisasi (Realized return) merupakan return yang telah terjadi, return realisasian dihitung dengan menggunakan data historis. Return yang diharapkan (Expected Return) adalah Return yang diharapkan oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi (Jogiyanto, 2009:199).

Dalam melakukan investasi dalam saham, seorang investor selalu mengharapkan adanya return atau keuntungan. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Dalam teori pasar modal, tingkat pengembalian yang diterima oleh seorang investor dari saham yang diperdagangkan di pasar modal (saham perusahaan go public) biasa diistilahkan dengan return. Dalam pasar saham tidak selalu menjanjikan suatu return yang pasti bagi investor. Namun beberapa komponen return saham yang memungkinkan pemodal meraih keuntungan adalah deviden, saham bonus, dan capital gain.


(50)

32 Return saham sesungguhnya diperoleh dari harga saham harian (-Ri,t) ke- i pada waktu ke- t (Pi,t) dikurangi harga saham sekuritas harian

harga saham i pada waktu ke t-1 (Pi,t-1) , dibagi harga saham harian

sekuritas I ada waktu t-1 (Pi,t-1).

Perhitungan Return Saham dirumuskan sebagai berikut :

HS t : Harga saham hari ke t HS t-1 : Harga saham hari ke t – 1

Menurut Husnan (1995:55), terdapat korelasi antara tingkat keuntungan suatu saham dengan perubahan pasar (indeks pasar). Kalau perubahan pasar bisa dinyatakan sebagai tingkat keuntungan indeks pasar, maka tingkat keuntungan suatu saham (Ri) bisa dinyatakan sebagai :

ai = Bagian dari tingkat keuntungan saham i yang tidak dipengaruhi oleh tingkat keuntungan pasar

Rm = Tingkat keuntungan indeks pasar

Β = Parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri kalau terjadi perubahan pada Rm

Sedangkan untuk memperoleh keuntungan tertentu seorang investor juga harus memeperhatikan risiko yang akan ditanggungnya jika ingin memperoleh keuntungan tersebut. Resiko merupakan perbedaan

Ri = ai + ßi Rm Return Saham = (HS t HS t-1)


(51)

33 antara return aktual yang aktual dengan return aktual yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaan berarti semakin besar pula resiko tersebut.

1) Expected Return

Expected return saham merupakan tingkat keuntungan saham yang diharapkan investor. Dalam menghitung expected return saham dapat menggunakan:

a. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Expected return yang diukur dengan mempertimbangkan return pasar dan suku bunga bebas resiko. Model CAPM yang dipergunakan untuk menghitung expected return adalah sebagai berikut (Husnan, 1995:56):

Keterangan : Rf = Tingkat suku bunga bebas risiko (Risk Free Rate)

Rm = Return pasar

P = Interpolasi yang menggunakan data saham harian CAPM disusun sebagai gambaran bahwa premi resiko yang tepat terhadap suatu aset akan ditentukan oleh kontribusinya terhadap resiko dari seluruh investor. Resiko portofolio adalah hal yang penting bagi para investor dan hal yang menentukan premi resiko yang mereka kehendaki (Bodie. et all, 2009: 316).


(52)

34 Abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya dan return yang diharapkan. Abnormal return bisa bersifat positif atau negatif.

b. Single Index Model (SIM)

Menghitung normal return dengan mengunakan alfa dan beta yang telah dihitung sebelumnya, sedangkan market return yang digunakan adalah market return yang dihitung selama periode penelitian.

Return suatu saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Jogiyanto, 2003:232):

Keterangan:

Ri : Return sekuritas ke i

ai : suatu variable acak yang menunjukkan komponen dari

return

Sedangkan return pasar dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003: 232) :

Return dan resiko merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena pertimbangan investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Resiko dan return mempunyai hubungan yang positif,

Ri = ai + βt . Rm +ei

1 1 

 

t t t

m

IHSG IHSG IHSG


(53)

35 semakin besar resiko yang harus ditanggung maka semakin besar pula kompensasi dari return yang akan diperoleh.

c. Abnormal Return

Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan.

Studi peristiwa menganalisis return tidak normal (abnormal return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi, sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) :

RTN i,t = abnormal return sekuritas ke-I pada periode Peristiwa ke-t

R i,t = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.

E [ R i,t ] = Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.


(54)

36 d. Varian Return Saham

Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari out come yang diterima dengan yang diekspektasi. Penyimpangan standar deviasi atau deviasi standar (standard deviation) yang mengukur absolute penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya (sebagai nilai yang diekspektasi). Jadi penyimpangan standar atau deviasi standar masih merupakan pengukuran yang digunakan untuk menghitung resiko yang berhubungan dengan return ekspektasi.

Varians portofolio adalah jumlah tertimbang bobot dari elemen matriks kovarians dengan perkalian proporsi masing-masing investasi sebagai bobot. Jadi varians setiap asset dibobotkan dengan proporsi investasi kuadrat, jadi varians portofolio termasuk dua kali kovarians terbobot dengan perkalian proporsi investasi dari kedua aset tersebut (Bodie. et all, 2006:328). Varian (variance) merupakan kuadrat dari deviasi standar.

dimana:

�2 = Varians saham i

Rit = Return saham i pada periode t

� �� = Rata-rata return saham i pada periode t

N = Jumlah pengamatan.

2

=

(

��

− �

��

)

2

� �=1


(55)

37 6. Teori Portofolio

Arti portofolio adalah sekumpulan surat-surat atau sekumpulan kesempatan investasi. Menurut tandelilin (2001) berpendapat bahwa aspek pokok teori portofolio adalah konsep leader resiko yang terkait pada aktiva yang berada dalam suatu portofolio akan berlainan dengan leader resiko dari aktiva yang berdiri sendiri. Portofolio merupakan sekumpulan surat atau saham, obligasi, instrumen pasar yang uang atau jenis investasi yang dimiliki seseorang atau badan yang biasanya disusun sedemikian rupa dalam rangka penyebaran resiko.

Pembentukan portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi. Asumsi yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk adverse). Investor penghindar resiko adalah investor yang jika dihadapkan pada dua investasi dengan penghambatan diharapkan yang sama dan resiko yang berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan tingkat resiko yang lebih rendah (Fabozzi dan Modigliani, 2001:63).

Dalam merancang suatu portofolio, para investor berupaya memaksimumkan pengembalian yang diharapkan (expected return) dari investasi mereka, dengan mempertimbangkan tingkat resiko tertentu yang akan mereka terima. Portofolio yang memenuhi ketentuan ini disebut portofolio efisien (portofolio optimal), untuk membentuk suatu portofolio efisien perlu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “expected return” dan “resiko”.


(56)

38 Portofolio yang memiliki minimum varians (minimum-variance portofolio) memiliki deviasi standar lebih kecil dari pada kedua asset individual pemebentuknya, dan ini menunjukkan pengaruh divesifikasi (Bodie. et all, 297:2006).

a. Analisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal 1) Return ekspektasi portofolio

Return ekspektasi dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return sekuritas ekspektasi individual sekuritas. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Beta portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari nilai masing-masing sekuritas

Keterangan:

p

 : beta portofolio

i

w : proporsi sekuritas

i

 : beta sekuritas

Untuk menghitung Alpha sekuritas sebagai berikut: E(Rp) : E(Rp) = αp + βp.E(Rm)

n i

i i

w p

1

: 

i n

i i

w

p

1 :


(57)

39 Keterangan:

p

 : alpha portofolio

i

w : proporsi portofolio

i

 : alpha sekuritas 2) Risiko portofolio

(Jogiyanto, 2003:248) b. Penentuan portofolio optimal berdasarkan model indeks tunggal Rumus yang digunakan:

Keterangan:

ERB = Excess Return to Beta (kelebihan pengembalian)

E(Ri) = Pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas saham i

Rf = Tingkat pengembalian bebas risiko

Βi = Perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari

saham i

Sedangkan menurut Jogiyanto (2003:254), Cut-Off Rate (Ci) adalah merupakan pembatas pada tingkat tertentu, dengan rumus:

   n i ei i m p p w 1 2 2 2 2 2 ) . (     i i Rf R E ERB    ( )                          i j ei i m i j ei i m Rf Ri E Ci 1 2 2 2 1 2 2 1 ) (      


(58)

40 Keterangan:

Ci = Cut-Off Rate (pembatas pada tingkat tertentu) E(Ri) = Pengembalian yang diperkirakan (expected

return) atas saham i

Rf = Tingkat pengembalian bebas resiko 2

m

 = Varians pasar

2

ei

 = Varian ei (Unsystematic risk)

Ketentuan yang berlaku untuk masuk dalam portofolio optimal adalah:

atau ERB>Ci

Menurut Jogiyanto (2003:258), penentuan besarnya proporsi tiap-tiap saham dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

Wi : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i Zi : skala dari timbangan atas tiap-tiap saham ZJ : total skala dari timbangan atas tiap-tiap saham Dimana:

Keterangan:

Zi : skala dari timbangan atas tiap-tiap saham

E(Ri) : pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas saham i

Ci Rf Ri E i    ) (

n j ZJ Zi Wi 1 :         * ) ( : 2 C Rf Ri E Zi i ei i   


(59)

41 i

 : perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari nilai saham i

Rf : tingkat pengembalian bebas risiko *

C : Cut-off Rate optimal portofolio

2

ei

 : Varian ei (Unsystematic risk) c. Hasil yang diharapkan untuk saham individual

Menurut Jogiyanto (2003:234), Expected return sekuritas individual dengan model indeks tunggal dapat menggunakan rumus:

Keterangan:

E (RI ) = Pengembalian yang diperirakan (Expected return)

atas saham i

i

= Exected Return (nilai yang diperkirakan)

i

 = Perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari saham i

) (Rm

E = Return ekspektasi dari indeks pasar

7. Ukuran Perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2009:117) ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar dari pada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian.

) ( . :

)

(Ri E Rm


(60)

42 Semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula informasi yang terkandung didalamnya dan semakin besar pula tekanan untuk mengolah informasi tersebut. Sehingga pihak manajemen perusahaan akan memiliki kesadaran yang lebih timggi mengenai pentingnya informasi dalam mempertaruhkan eksistensi perusahaan.

Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan berukran kecil.

B. Penelitian Terdahulu

I Made Sudana dan Miranda Janiarti (2000) meneliti tentang pengaruh ukuran portofolio terhadap tingkat diversifikasi saham, membandingkan antara portofolio saham dalam satu industri dengan portofolio saham beragam industri dengan model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi diversifikasi pada portofolio saham satu industri tidak berpengaruh secara signifikan. Demikian pula portofolio saham beragam industri tidak terpengaruh oleh diversifikasi, kecuali portofolio 8 saham. Terdapat perbedaan yang signifikan antara portofolio saham dalam satu industri dengan beragam industri.

Kusbianto (2002), mengungkapkan dalam penelitiannya yang berjudul hubungan risiko perusahaan dan risiko pasar serta pengaruhnya terhadap tingkat divesifikasi saham bahwa penurunan risiko perusahaan secara umum meningkat sejalan dengan besarnya ukuran portofolio. Jika pada portofolio dua saham risiko perusahaan menurun 5% dibandingkan rata-rata risiko


(61)

43 perusahaan saham individual perusahaan saha individual penyusun portofolio dengan 10 saham risiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan 40% hal iti berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan kedalam portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi portofolio tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Ropikoh (2006) yang menganalisis pengaruh diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dan ukuran perusahaan terhadap return dan resiko saham dengan menggunakan metode Independent Sampel t test dan ANOVA dengan melihat perbedaan masing-masing pengaruh variabel pada penelitian ini menggunakan perusahaan food and baverage yang terdaftar dalam BEI, penelitian ini menunjukkan keuntungan dua perusahaan yakni perusahaan yang berukuran besar dan berukuran kecil tidak berbeda secara signifikan dalam artian tidak ada perbedaan dan terdapat resiko yang diperoleh antara kedua ukuran perusahaan tersebut.

Eni Iriyanti (2008) melakukan penelitian yang berjudul Ukuran Portofolio dan Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Diversifikasi, penelitian menggunakan uji Mann-Whiteney test dan hasil penelitiannya menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat resiko tidak sistematis dalam suatu ukuran portofolio dan adanya perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada masing-masing ukuran perusahaan.

Angela Rin Manupasa (2001) dengan penelitiannya yang berjudul Studi Komparatif Tingkat Return dan Resiko Reksadana Saham dan Portofolio


(1)

123

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 3SAHAM 50 46.16 2308.00

5SAHAM 30 31.07 932.00

Total 80

Test Statisticsa

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

467.000

Wilcoxon W 932.000

Z -2.812

Asymp. Sig. (2-tailed)

.005

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 3SAHAM 50 27.22 1361.00

6SAHAM 20 56.20 1124.00

Total 70

Test Statisticsa

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

86.000

Wilcoxon W 1361.000

Z -5.382

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N

Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 3SAHAM 50 29.70 1485.00

7SAHAM 11 36.91 406.00


(2)

124

Test Statisticsa

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

210.000

Wilcoxon W 1485.000

Z -1.219

Asymp. Sig. (2-tailed)

.223

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 4SAHAM 40 31.88 1275.00

5SAHAM 30 40.33 1210.00

Total 70

Test Statisticsa

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

455.000

Wilcoxon W 1275.000

Z -1.721

Asymp. Sig. (2-tailed)

.085

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 4SAHAM 40 20.50 820.00

6SAHAM 20 50.50 1010.00

Total 60

Test Statisticsa

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

.000

Wilcoxon W 820.000

Z -6.273

Asymp. Sig. (2-tailed)


(3)

125

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 4SAHAM 40 22.85 914.00

7SAHAM 10 36.10 361.00

Total 50

Test Statisticsb

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

94.000

Wilcoxon W 914.000

Z -2.571

Asymp. Sig. (2-tailed)

.010

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 5SAHAM 30 19.37 581.00

6SAHAM 20 34.70 694.00

Total 50

Test Statisticsa

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

116.000

Wilcoxon W 581.000

Z -3.644

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 5SAHAM 30 17.37 521.00

7SAHAM 10 29.90 299.00


(4)

126

Test Statisticsb

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

56.000

Wilcoxon W 521.000

Z -2.936

Asymp. Sig. (2-tailed)

.003

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

DIVERSIFIKASI 6SAHAM 20 19.05 381.00

7SAHAM 10 8.40 84.00

Total 30

Test Statisticsb

DIVERSIFIKASI Mann-Whitney

U

29.000

Wilcoxon W 84.000

Z -3.124

Asymp. Sig. (2-tailed)

.002

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.001a

Lampiran 9 : Hasil SPSS Ukuran Portofolio Pada Suatu Ukuran Perusahaan

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank Sum of Ranks UKURAN_

PERUSAHAAN

UKURAN BESAR 60 58.45 3507.00

UKURANK ECIL 60 62.55 3753.00


(5)

127

Test Statisticsa

UKURAN_PERU SAHAAN

Mann-Whitney U 1677.000

Wilcoxon W 3507.000

Z -.646

Asymp. Sig. (2-tailed) .519

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLI

O N Mean Rank

Sum of Ranks

UKURAN_PERUSAHAAN UKURAN BESAR 50 42.66 2133.00

UKURANK ECIL 50 58.34 2917.00

Total 100

Test Statisticsa

UKURAN_PERUSAHAAN

Mann-Whitney U 858.000

Wilcoxon W 2133.000

Z -2.702

Asymp. Sig. (2-tailed)

.007

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank Sum of Ranks

UKURAN_PERUSAHAAAN UKURAN BESAR 40 32.85 1314.00

UKURANK ECIL 40 48.15 1926.00

Total 80

Test Statisticsa

UKURAN_PERUSAHAAAN

Mann-Whitney U 494.000

Wilcoxon W 1314.000

Z -2.944


(6)

128

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOL

IO N Mean Rank

Sum of Ranks

UKURAN_PERUSAHAAN UKURAN BESAR 30 22.67 680.00

UKURANK ECIL 30 38.33 1150.00

Total 60

Test Statisticsa

UKURAN_PERUSAHAAN

Mann-Whitney U 215.000

Wilcoxon W 680.000

Z -3.474

Asymp. Sig. (2-tailed)

.001

Mann-Whitney Test

Ranks

UKURAN_PORTOFOLIO N Mean Rank

Sum of Ranks

UKURAN_PERUSAHAAAN UKURAN BESAR 20 11.90 238.00

UKURANK ECIL 20 29.10 582.00

Total 40

Test Statisticsb

UKURAN_PERUSAHAAAN

Mann-Whitney U 28.000

Wilcoxon W 238.000

Z -4.653


Dokumen yang terkait

Penggunaan teori portofolio modern (modern portofolio theory) dalam pembentukan return portofolio saham Syariah

0 41 266

Pengaruh diversifikasi operasi, diversifikasi geografis dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2013

1 12 111

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi

0 2 12

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, DIVERSIFIKASI PRODUK DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Diversifikasi Produk Dan Return On Assets Terhadap Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia (Studi Pada Perusah

0 2 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, DIVERSIFIKASI PRODUK DAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Diversifikasi Produk Dan Return On Assets Terhadap Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia (Studi Pada Perusahaan Perbankan Dan Asuransi

5 30 11

Pengaruh ukuran perusahaan dan resiko bisnis terhadap profitabilitas serta kebijakan deviden.

0 2 17

RESIKO SUKU BUNGA MERUPAKAN RESIKO PENUR (1)

0 0 1

ANALISIS RESIKO PORTOFOLIO dengan METODE

0 0 19

RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO. pptx

0 0 15

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI

0 0 18