Pengukuran Resiko Tinjauan Pustaka
27 resiko sangat lambat ketika jumlah sekuritas meningkat katakanlah diatas
10,dan 2 total resiko portofolio menurun dengan cepat seiring perluasan portofolio dari satu sekuritas dengan perluasan portofolio dari sekuritas
hingga 10 sekuritas. Hasil penelitian Wyne Wagner dan Seila Lau dalam Fabozzi,
1999:262 menunjukan bahwa jumlah resiko bisa dihilangkan dengan cara diversifikasi, dan resiko-resiko yang lain tidak. Jadi harus dibedakan
antara resiko tidak sistematis yang tidak bisa dibuang dengan diversfikasi degan resiko sistematis yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi.
Peningakatan diversifikasi perlahan-lahan akan menghilangkan resiko tidak sistematis sehingga yang tersisa hanya risiko sistematis, yaitu resiko
yang berhubungan dengan pasar. Dengan menggunakan definisi sekuritas pengembalian menurut
model pasar, maka resiko sistematis dan resiko tidak sistematis sama dengan standar deviasi dari masing-masing komponen pengembalian.
Resiko tidak sistematis sama dengan standar deviasi dari faktor pengembalian residual
∈, atau Fabozzi dan Modigliani, 1999:265 Resiko tidak sistematis =
�
�
Diversifikasi secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, diversifikasi vertikal, yakni mengalokasikan investasi ke
berbagai asset class, mulai dari cash, obligasi, properti, saham, dan tipe aset lainnya. Aset-aset ini mempunyai karakteristik yang berbeda,
28 sehingga menciptakan return yang berbeda pula sesuai dengan kondisi
yang terjadi didalam keadaan pasar modal saat ini. Kedua, diversifikasi horizontal, yakni Anda mengalokasikan
investasi yang berbeda-beda dalam satu asset class. Disini, Anda berusaha untuk meminimalisir resiko spesifik dari sektor dan perusahaan tertentu,
misalnya ketika berinvestasi pada saham. Diversifikasi, pada prakteknya sulit menghasilkan portfolio
optimal, yakni return yang optimal dengan resiko yang rendah. Portofolio optimal ini secara teori dapat anda capai dengan metode efficient frontier,
yang menghasilkan kombinasi aset paling efisien. Pada kenyataannya, normalnya diversifikasi akan menghasilkan portfolio dengan komposisi
resiko yang lebih rendah dengan return yang moderat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, resiko yang sistematik
tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio dalam suatu investasi. Oleh karena itu, bagi seorang investor resiko tersebut menjadi
lebih relevan untuk dipertimbangkan dalam memilih kombinasi saham dalam portofolio yang dibentuknya. Sehingga untuk menentukan tingkat
keuntungan yang disyaratkan atau diharapkan Expected Return terhadap suatu saham, maka harus dikaitkan dengan resiko sistematik yang tidak
terhindarkan dari saham yang bersangkutan . Teori portofolio diperkenalkan oleh Hary Max Markowitz, yang
melakukan diversifikasi berarti menyebar resiko investasi pada sebagian instrumen untuk mengurangi resiko investasi. Diversifikasi adalah kunci