50
BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH
3.1. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dalam penelitian ini mengacu pada teori Wortington 2000 dan Pelto 1981 dalam Suhardjo 1996, dimana terdapat interaksi antara faktor
eksternal Pengetahuan gizi, pola makan keluarga, teman sebaya, pendapatan, pendidikan, dan media massa dan faktor internal persepsicitra tubuh dan pemilihan
makanan yang akan menyebabkan lahirnya gaya hidup dan selanjutnya akan mempengaruhi perilaku atau pola makan remaja.
Dalam penelitian kali ini, peneliti hanya memfokuskan pada faktor pengetahuan dan perilaku individu siswa yang dikarenakan saat ini Pedoman Umum
Gizi Seimbang PUGS belum mengakar rumput di kalangan remaja, dimana pengetahuan remaja masih hanya terbatas pada slogan ”4 Sehat 5 Sempurna” yang
sudah tidak digunakan lagi sebagai pedoman gizi seimbang. Selain itu peneliti juga menambahkan variabel pola makan keluarga untuk melihat sejauh mana keterikatan
peran keluarga dalam pembentukan pola makan yang sehat pada anaknya yang telah beranjak remaja. Terlebih menurut Brown 2005, konsumsi makanan ”sampah” lebih
erat hubungannya dengan teman sebaya, sedangkan konsumsi makanan sehat lebih erat hubungannya dengan keluarga. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti
pola makan keluarga dibandingkan teman sebaya dikarenakan kesesuaian dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, yaitu gizi seimbang.
Untuk variabel pendidikan dan pendapatan, peneliti memasukkannya dalam gambaran karakteristik responden. Faktor internal persepsicitra tubuh dan pemilihan
makanan merupakan variabel yang sangat menarik untuk digali secara mendalam, akan tetapi karena keterbatasan waktu dari peneliti maka faktor ini tidak dijadikan
sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah pengetahuan tentang gizi
seimbang dan pola makan keluarga dan variabel dependen adalah perilaku makan menurut PUGS pada siswa SMPN 107 Jakarta.
Bagan 3.1 Kerangka Pikir
Pengetahuan
Perilaku Makan Pada Remaja
Pola Makan Keluarga
3.2. Definisi Istilah
1. Pengetahuan : Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Notoatmodjo,
2003. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hal-hal apa saja yang diketahui oleh informan tentang gizi seimbang menurut 13 Pesan Dasar
Gizi Seimbang, seberapa tahu informan tentang kecukupan gizi yang dibutuhkannya dalam sehari, manfaat serta akibat jika konsumsinya kurang
ataupun berlebih, dan dari mana sumber informasinya. Cara penumpulan data : Wawancara mendalam dan FGD.
Alat ukur : Panduan wawancara mendalam dan panduan FGD.
2. Pola makan keluarga : Kebiasaan makan yang dimulai di rumah, atas bimbingan dari orang tua, baik itu ibu, ayah, dan anggota keluarga lainnya Suhardjo, 1989.
Pola makan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana pola makan sehari-hari dari keluarga informan kebiasaan makan di rumah maupun
kebiasaan makan di luar, apakah dalam pola makan keluarga tersebut memiliki pantanganlarangan tertentu yang berhubungan dengan budaya ataupun agama
yang dianut. Cara pengumpulan data : Wawancara mendalam.
Alat ukur : Panduan wawancara mendalam.
3. Perilaku gizi seimbang menurut PUGS : Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
diamati secara langsung oleh pihak luar Notoatmodjo, 2003. Perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan semua cara yang dilakukan oleh
informan yang berhubungan dengan perilaku gizi seimbang menurut 12 pesan dan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari, seperti
bagaimana perilaku gizi seimbang informan sehari-hari baik dirumah maupun di sekolah, apakah informan memiliki masalah dalam pola makannya alergi, tidak
menyukai jenis makanan tertentu, dsb, serta alasan informan berperilaku atau tidak berperilaku gizi seimbang.
Cara pengumpulan data : Wawancara mendalam dan observasi. Alat ukur : Panduan wawancara mendalam dan panduan observasi.
54
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN