Makanlah Makanan Sumber Zat Besi

dapat terpenuhi, namun ambang batas penggunaan natrium tidak terlampaui Depkes, 2003b. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan pencetus terjadinya stroke, yaitu pecahnya pembuluh darah otak Depkes, 1995. Cara untuk menilai mutu garam beryodium adalah dengan menggunakan Test Kit Yodina atau dengan air perasan singkong parut. Untuk menjaga kadar yodium dalam garam, sebaiknya garam beryodium disimpan di dalam tempat kering dan terhindar dari panas dan sinar matahari Depkes, 2003b.

6. Makanlah Makanan Sumber Zat Besi

Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Selain itu zat besi mempunyai beberapa fungsi esensial dalam tubuh, yaitu : sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut electron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Selain itu, zat besi juga berfungsi untuk metabolisme energi, meningkatkan kemampuan belajar, sistem kekebalan, serta pelarut obat-obatan yang tidak larut air Almatsier, 2003. Menurut Brown 2005, kebutuhan zat besi meningkat pada masa remaja karena mengalami pertumbuhan linear yang cepat, peningkatan volume darah, dan menarche. Rekomendasi ini berdasarkan pada jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk persediaan zat besi. Zat besi yang tinggi dibutuhkan remaja laki-laki pada masa growth spurt dan setelah menarche pada remaja wanita. Kebutuhan besi pada remaja laki-laki meningkat karena ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi haemoglobin Hb. Setelah dewasa, kebutuhan besi menurun. Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia besi dibandingkan laki-laki. Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau mereka dengan kehilangan besi yang meningkat, akan mengalami anemia gizi besi. Sebaliknya defisiensi besi mungkin merupakan limiting faktor untuk pertumbuhan pada masa remaja, mengakibatkan tingginya kebutuhan mereka akan zat besi Sihotang, 2002. Kehilangan zat besi dapat terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorbsi besi. Di samping itu kekurangan besi dapat terjadi karena perdarahan akibat cacingan atau luka, dan akibat penyakit-penyakit yang mengganggu absorbsi, seperti penyakit gastro intestinal. Kekurangan zat besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh, dan gangguan penyembuhan luka. Disamping itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Selain kekurangan, kelebihan zat besi yang sering terjadi dikarenakan konsumsi suplemen zat besi yang belebihan dapat mengakibatkan rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau, dan pingsan Almatsier, 2003. Apabila dilakukan pemeriksaan kadar Hb dalam darah maka angka Hb kurang dari normal, dimana kadar Hb normal untuk wanita tidak hamil adalah 12,0-15,5 gdl, wanita hamil 11,0-14,0 gdl, dan pria adalah 13,0-17,0 gdl. AGB dapat ditanggulangi dengan minum sirup zat besi atau Tablet Tambah Darah TTD dan mengkonsumsi makanan tinggi sumber zat besi Depkes, 2003b. Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Tingkat penyerapan zat besi yang berasal dari sumber nabati sangat rendah yaitu sekitar 1-2 , sedangkan untuk makanan yang berasal dari hewani tingkat penyerapan zat besi sekitar 10-20 . Kehadiran protein hewani seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink Zn, asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya juga merupakan sumber vitamin A. maka diharapkan dengan besarnya variasi konsumsi makanan dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh Depkes, 2003b.

7. Berikan ASI Saja Pada Bayi Sampai 6 Bulan Dan Tambahkan MP-ASI

Dokumen yang terkait

Gambaran praktek Pedoman Gizi Seimbang (PGS) pada remaja di MTs. Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013

5 16 191

Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Pasangan Usia Subur Tentang Pesan-Pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Serta Implikasinya Pada Pemasaran So sial

0 7 83

Perilaku Gizi Mahasiswa bidang Gizi Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekologi Manusia IPB tentang Pesan-pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang

0 10 107

MANFAAT EDUKASI GIZI DENGAN MEDIA KARTUN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) Manfaat Edukasi Gizi Dengan Media Kartun Terhadap Pengetahuan Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Siswa Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 16

0 1 18

PENDAHULUAN Manfaat Edukasi Gizi Dengan Media Kartun Terhadap Pengetahuan Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Siswa Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta.

0 3 6

DAFTAR PUSTAKA Manfaat Edukasi Gizi Dengan Media Kartun Terhadap Pengetahuan Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Siswa Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta.

0 1 4

NASKAH PUBLIKASI MANFAAT EDUKASI GIZI DENGAN MEDIA KARTUN TERHADAP Manfaat Edukasi Gizi Dengan Media Kartun Terhadap Pengetahuan Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Siswa Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta.

0 1 14

GIZI SEIMBANG PADA REMAJA DAN DEWASA

0 1 2

PERILAKU GIZI SEIMBANG PADA REMAJA DALAM

0 0 6

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MAKAN SESUAI DENGAN PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEYEGAN NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Perilaku Makan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimb

0 0 20