Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

2. Mengetahui gambaran pola konsumsi keluarga dari siswa SMPN 107 Jakarta Tahun 2009. 3. Mengetahui gambaran perilaku gizi seimbang Pedoman Umum Gizi Seimbang PUGS pada siswa SMPN 107 Jakarta Tahun 2009. 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Remaja Memberikan informasi mengenai gizi seimbang melalui Pedoman Umum Gizi Seimbang PUGS sehingga nantinya dapat dijadikan pedomanacuan untuk berperilaku hidup sehat melalui konsumsi makanan yang seimbang oleh para remaja khususnya para siswa di SMPN 107 Jakarta agar memiliki berat badan yang ideal.

1.5.2 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan kepada pihak sekolah agar lebih mengembangkan kegiatan promotif kesehatan di sekolah khususnya dalam bidang gizi.

1.5.3 Bagi FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Memberikan hasil penelitian tentang gizi seimbang pada fakultas sehingga dapat dijadikan refensi untuk penelitian selanjutnya dengan desain dan metode yang berbeda.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menganalisis pengetahuan dan perilaku gizi seimbang menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang PUGS pada siswa SMPN 107 di Jakarta Tahun 2009 yang dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember Tahun 2009. Faktor-faktor yang diteliti adalah pengetahuan gizi, perilaku gizi siswa, dan pola makan keluarga. Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan hasil observasi awal pada 11 siswa SMPN 107 pada tanggal 8 Juni 2009 didapatkan gambaran bahwa mereka semua tidak mengenal PUGS sebagai pedoman gizi seimbang, mereka lebih mengenal istilah “4 Sehat 5 Sempurna” yang sudah tidak digunakan lagi sebagai pedoman gizi seimbang. Selain itu berdasarkan hasil pengalaman magang peneliti, dapat terlihat bahwa pendidikan kesehatan khususnya penyuluhan tentang gizi di sekolah dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2007 proporsinya masing sangat sedikit dibandingkan dengan masalah kesehatan lain seperti kesehatan reproduksi dan NAPZA Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif dimana hanya 1 sekolah yang diberikan penyuluhan tentang gizi seimbang dari 14 sekolah yang diberikan penyuluhan. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syahid Jakarta dengan pendekatan kualitatif dan teknik penelitian yang digunakan adalah wawancara mendalam Indepth Interview, FGD Fokus Grup Diskusi, dan observasi sebagai data primer, sedangkan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data profil sekolah serta data siswa. Informan dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 107 Jakarta sebagai informan utama dan teman sebaya serta keluarga dari siswa SMPN 107 Jakarta yang menjadi informan utama wawancara mendalam. Selain itu terdapat pula pedagang kantin SMPN 107 Jakarta yang dijadikan sebagai informan pendukung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Remaja

Remaja adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah Depkes, 2003b. Sedangkan menurut Soetjiningsih 2004 remaja adalah individu baik pria atau wanita yang berada pada masausia antara anak-anak dan dewasa. Perkembangan remaja menuju dewasa melalui tiga tahapan yaitu masa remaja awaldini early adolescence usia 11-13 tahun, masa remaja pertengahan middle adolescence usia 14-16 tahun, dan masa remaja lanjut late adolescence usia 17-20 tahun. Tahapan ini mengikuti pola yang konsisten untuk masing-masing individu. Walaupun setiap tahapan mempunyai ciri tersendiri tapi tidak mempunyai batas yang jelas karena proses tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan Soetjiningsih, 2004. Sedangkan Zamel dan Levin dalam Krummel 1996, membagi usia remaja dalam tiga tahapan, yaitu awal masa remaja usia 12-14 tahun, pertengahan remaja usia 15-17 tahun, dan akhir masa remaja usia 18-21 tahun. Menurut Krummel 1996, masa remaja merupakan periode pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Selama masa adolescence, terjadi perubahan-perubahan tubuh secara fisik yang diakibatkan pengaruh hormonal. Pertumbuhan ditinjau dari tinggi dan berat badan bersifat akselerasi tinggi mendahului masa pubertas dan kemudian menjadi semakin lambat sampai berhentinya pertumbuhan tulang. Fase pertumbuhan tercepat pada masa 12

Dokumen yang terkait

Gambaran praktek Pedoman Gizi Seimbang (PGS) pada remaja di MTs. Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013

5 16 191

Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Pasangan Usia Subur Tentang Pesan-Pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Serta Implikasinya Pada Pemasaran So sial

0 7 83

Perilaku Gizi Mahasiswa bidang Gizi Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekologi Manusia IPB tentang Pesan-pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang

0 10 107

MANFAAT EDUKASI GIZI DENGAN MEDIA KARTUN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) Manfaat Edukasi Gizi Dengan Media Kartun Terhadap Pengetahuan Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Siswa Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 16

0 1 18

PENDAHULUAN Manfaat Edukasi Gizi Dengan Media Kartun Terhadap Pengetahuan Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Siswa Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta.

0 3 6

DAFTAR PUSTAKA Manfaat Edukasi Gizi Dengan Media Kartun Terhadap Pengetahuan Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Siswa Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta.

0 1 4

NASKAH PUBLIKASI MANFAAT EDUKASI GIZI DENGAN MEDIA KARTUN TERHADAP Manfaat Edukasi Gizi Dengan Media Kartun Terhadap Pengetahuan Tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Siswa Sekolah Dasar Di SD Muhammadiyah 16 Surakarta.

0 1 14

GIZI SEIMBANG PADA REMAJA DAN DEWASA

0 1 2

PERILAKU GIZI SEIMBANG PADA REMAJA DALAM

0 0 6

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MAKAN SESUAI DENGAN PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEYEGAN NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Perilaku Makan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimb

0 0 20