dengan minum sirup zat besi atau Tablet Tambah Darah TTD dan mengkonsumsi makanan tinggi sumber zat besi Depkes, 2003b.
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Tingkat penyerapan zat besi yang berasal dari sumber nabati
sangat rendah yaitu sekitar 1-2 , sedangkan untuk makanan yang berasal dari hewani tingkat penyerapan zat besi sekitar 10-20 . Kehadiran protein hewani seperti daging,
ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink Zn, asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain dari mengkonsumsi
makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya juga merupakan sumber vitamin A. maka diharapkan dengan
besarnya variasi konsumsi makanan dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh Depkes, 2003b.
7. Berikan ASI Saja Pada Bayi Sampai 6 Bulan Dan Tambahkan MP-ASI
Sesudahnya
Air Susu Ibu ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Pada usia 0-6 bulan, bayi hanya diberi ASI saja ASI eksklusif. Tidak ada makanan lain yang dapat menggantikan
ASI, karena gizi, aspek kekebalan, aspek kejiwaan yaitu jalinan kasih sayang yang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak. Untuk mendapatkan manfaat
yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan kepada bayi sesegera mungkin setelah dilahirkan 30 menit setelah lahir, karena daya isap bayi pada saat itu paling
kuat untuk merangsang produksi ASI selanjutnya Depkes, 2003b. Pemberian ASI juga tercantum dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 233 , yaitu “ Dan ibu-ibu hendaklah
menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna….”.
ASI diciptakan sempurna susunan zat dan mutunya untuk pertumbuhan sebaik- baiknya bagi bayi lahir baik fisik maupun psikisnya. Kandungan ASI sebagian besar air
kemudian 1,3 protein, 4,5 lemak, 7 zat gula susu dan aneka ragam garam- garaman berupa zat kapur, zar besi dan zat pelindung yang mudah dicerna oleh bayi.
Selain peranannya yang sangat penting sebagai bahan pangan dan minuman untuk bayi, maka ASI mempunyai banyak keuntungan lain, yaitu : tidak memerlukan persiapan
khusus, terlindung dari kotoran dan penularan kuman-kuman penyakit, mudah diisap oleh bayi, suhu sudah sesuai dengan kebutuhan bayi apabila ibu dalam keadaan sehat,
mengandung beragam zat penolak penyakit yang tidak terdapat dalam susu buatan, terjalin hubungan batin yang bersifat perlindungan dan kasih sayang secara langsung
antara ibu dan si bayi, serta ekonomis karena tidak usah menyisihkan anggaran khusus untuk membelinya Khomsan, 2004.
Kolostrom, yakni ASI yang keluar pertama kali agar diberikan kepada bayi. Kolostrom mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan berwarna
kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrom harus diberikan kepada bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi kebutuhan bayi.
Tanda bahwa ASI eksklusif memenuhi kebutuhan bayi antara lain bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai grafik pada Kartu Menuju Sehat KMS. Hindari pemberian air gula, air
tajin dan makanan pralaktal lain selain ASI lancar diproduksi. Setelah bayi berusia 6 bulan, maka bayi mulai diberikan Makanan Pendamping ASI MP-ASI yang berbentuk
makanan lumat Depkes, 2003b.
Mengingat betapa besarnya manfaat ASI dalam proses tumbuh kembang anak, maka setiap ibu diharapkan mampu menyediakan ASI yang cukup untuk anaknya, baik
jumlah maupun mutunya. Oleh karenanya, secara khusus setiap ibu perlu memperhatikan jumlah dan mutu gizi makanannya selama hamil dan menyusui Depkes,
1995.
8. Biasakan Makan Pagi