Teori Dependensi Media Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur

Adapun dalam penelitian ini penulis mencoba menggunakan salah satu teori dari teori komunikasi yang tentunya berhubungan dengan dunia penyiaran, yakni penulis menggunkan teori dependensi. Teori dependensi ini juga dikenal dengan teori ketergantungan, lahirnya teori dependensi ini setelah munculnya teori penggunaan dan kepuasan, yang memberikan gagasan bahwa yang memandang media memberikan efek terbatas kepada audiensi. Dengan kata lain teori penggunaan dan kepuasan menjamin kemampuan individu untuk melakukan control terhadap media yang mereka konsumsi karena media memiliki kemampuan terbatas untuk memengaruhi audiensi. Dengan demikian pada tahun 1975, Melvin DeFluer dan Sandra Ball- Rokeach mengemukakan gagasan mereka mengenai teori ketergantungan dependency theory yang membahas mengenai kekuatan media massa dalam memengaruhi khalayak audiensi karena adanya sifat ketergantungan audiensi tergadap isi media massa. 4 Teori ketergantungan memiliki dasar asumsi bahwa pengaruh media ditentukan oleh hubungaan antara sistem sosial yang lebih luas, peran media dalam sistem tersebut dan hubungan khalayak dengan media. Dengan demikian menurut DeFleur dan Rokeach ketergantungan audiensi terhadap media bersifat 4 Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, Jakarta: Kencana Prenada Media Gorup, 2013. h: 515 integral yang mencakup tiga pihak yaitu: media, audiensi, dan sistem sosial yang melingkupinya. 5 Menurut DeFleur dan Rokeach, derajat ketergantungan terhadap media merupakan kunci dalam memahami kapan dan mengapa pesan media massa dapat mengubah kepercayaan, perasaan, dan prilaku audiensi. Adapun derajat ketergantungan khalayak terhadap media ditentukan oleh tingkat kepentingan informasi yang disampaikan media, dan derajat perubahan dan konflik yang terjadi dalam masyarakat. 6 Rokeach dan DeFleur mengemukakan dua faktor yang menentukan ketergantungan seseorang terhadap media: 1. Seseorang akan lebih bergantung pada media yang dapat memenuhi sejumlah kebutuhannya sekaligus, dibandingkan dengan media yang hanya mampu memenuhi beberapa kebutuhan saja. 2. Perubahan sosial dan konflik yang terjadi di masyarakat dapat menyebabkan perubahan pada intisusi , kepercayaan dan kegiatan yang sudah mapan. Situasi sosial yang yang bergejolak dapat menimbulkan perubahan pada komunikasi media. Jika dikaitkan teori ketergantungan dengan bahasan penelitian pada skripsi ini, tentu sangat cocok digunakan dalam penelitian ini jika dilihat dari faktor, gejala dan efek yang ditimbulkan antara keduanya mempunyai 5 Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, Jakarta: Kencana Prenada Media Gorup, 2013. h: 515 6 Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, h: 516 kesamaan, dan kesamaan-kesamaan tersebut akan dibahas pada 4 tentang analisis dan hasil temuan data.

B. Strategi Dakwah

1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani strategos, yang berarti jenderal. Oleh karena itu kata strategi secara harfiah berarti “seni pada jenderal”. Kata ini mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama pada manajemen puncak organisasi. Secara khusus strategi „penempaan‟ misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengikat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai. 7 Sedangkan dalam bukunya, Onong Uchyana Efendi mengatakan bahwasanya “Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan juga harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya”. 8 7 George A. Steiner dan John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Jakarta: Erlangga, 1997 edise ke-2, h. 18 8 Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992, h. 32 Dengan demikian dapat dikatakan bahwasanya strategi merupakan sebuah rencana yang kemudian dirancang proses pelaksanaannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian diterapkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pada awalnya strategi diberlakukan dalam peristiwa peperangan demi mengalahkan musuh, namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi, termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama sekalipun. Dalam setiap kegiatan organisasi tentunya diperlukan sebuah strategi khusus demi mencapai tujuan yang ditargetkan, karena dengan strategi ini diharapkan akan menghasilkan sebuah hasil yang diinginkan oleh organisasi tersebut. Adapun strategi media merupakan bagian akhir dari proses informasi dan komunikasi yang akan dilakukan. Pemilihan media juga sangat menentukan keberhasilan, efektivitas dan efisiensi komunikasi yang dilakukan. 9 Dalam hal ini pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami menggunakan media radio sebagai sebuah strategi untuk menyampaikan pesan dakwahnya kepada masyarakat sekitarnya. Setelah menetapkan media radio sebagai sebuah strategi dalam menyampaikan pesan dakwahnya, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai komunikasi dakwah, maka selanjutnya yang harus dilakukan oleh kamunikasi dakwah agar proses komunikasi berjalan dengan efektif adalah dengan 9 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, h. 160