Strategi Dakwah Islam Radio Komunitas Santri di Pondok Pesantren

sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syariat untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 3 Aktivitas dakwah umumnya dilaksanakan dengan cara tatap muka antara da’i sebagai komunikator dan mad’u sebagi komunikan, namun seiring dengan perkembangan zaman didukung pula dengan kemajuan alat teknologi yang semakin pesat, maka dewasa ini aktivitas dakwah tidak hanya dapat dilakukan dengan proses tatap muka saja, melainkan penggunaan berbagai media elektronik saat ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berdakwah, seperti: media audio radio dan tip recorder, media audio visual televisi dan layar lebar, media cetak koran, majalah, buku, dan yang terbaru saat ini ialah media online atau internet. Dan penggunaan media elektronik maupun surat kabar sebagai alat penunjang dakwah dirasakan cukup efektif dikarnakan banyaknya kelebihan dari pada masing-masing media tersebut. Adapun dalam penelitian ini penulis mengangkat media radio sebagai salah satu media dakwah yang efektif, hal ini dikarenakan radio merupakan media elektronik pertama yang lahir di muka bumi ini dibandingkan media elektronik lainnya, selain itu radio juga merupakan salah satu bentuk media yang cukup mudah untuk didapatkan, saat ini hampir di semua alat telepon genggam menyediakan aplikasi radio untuk para penggunanya, tidak hanya itu radio pun hadir didalam kendaraan beroda 4, dengan demikian kita dapat mendengarkan 3 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, 2009. hal. 21 radio dimana saja dan kapan saja kita inginkan, radio juga memiliki kelebihan dari media lain diantaranya; 1. Bersifat langsung 2. Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan 3. Radio siaran memiliki daya tarik yang kuat yang memiliki tiga unsur, musik, kata-kata, efek suara 4. Biaya yang relatif murah 5. Mampu menjangkau tempat-tempat terpencil 6. Tidak terhambat kemampuan baca dan tulis. 4 Selain itu radio juga dapat didengarkan berbarengan sambil melakukan aktivitas yang lain, seperti dalam keadaan sedang mengendarai kendaraan, membaca buku, membersihkan rumah dan aktivitas lainnya, dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh media radio maka media ini dapat didengarkan oleh siapa saja baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah sekalipun dikarnakan biayanya yang cenderung murah dan mudah untuk didapatkan. Kembali kepada fokus penelitian, maka dalam penelitian ini penulis telah menemukan hasil temuan data yang telah di analisis, adapun data-data tersebut telah penulis dapatkan dari hasil observasi dan wawancara kepada para nara sumber dan subjek dari penelitian ini. 4 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010 hal: 108 Adapun hasil yang di dapatkan dari hasil observasi dan wawancara mengenaipembahasan dalam penelitian ini ialah, bahwa strategi yang diterapkan oleh radio UQI 107,5 FM di pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami lebih kepada meningkatkan nilai akhlak untuk masyarakat sekitarnya. Berdasarkan dengan rumusan masalah yang membahas tentang mengapa radio UQI 107,5 FM melakukan kegiatan dakwah kepada masyarakat sekitar? Hal ini memunculkan sebuah tanda tanya tentang masalah apa yang terjadi di kalangan masyarakat pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami sehingga radio UQI 107,5 FM melakukan kegiatan dakwah, untuk memudahkan penulis untuk menemukan jawaban dan menggambarkan fenomena dalam sebuah masalah, maka dengan demikian penulis menggunakan salah satu teori dari teori ilmu komunikasi terutama dalam bidang penyiaran, yakni penulis menggunakan teori dependensi media atau teori ketergantungan media yang menyatakan bahwa kekuatan media massa dalam memengaruhi khalayak audiensi karena adanya sifat ketergantungan audiensi tergadap isi media massa. 5 Teori ketergantungan memiliki dasar asumsi bahwa pengaruh media ditentukan oleh hubungaan antara sistem sosial yang lebih luas, peran media dalam sistem tersebut dan hubungan khalayak dengan media. Jika dilihat dari studi kasus dalam penelitian ini maka masalah apa yang dialami oleh masyarakat 5 Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, Jakarta: Kencana Prenada Media Gorup, 2013. h: 515 sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami sehingga radio UQI 107,5 FM peru melakukan kegiartan dakwah. Setelah melakukan proses observasi dan wawancara mendalam maka didapatkan hasil bahwa masyarakat sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al- Islami mayoritas tergolong dari kalangan masyarakat yang minim akan pengetahuan agama, selain itu para pemuda pemudi di sekitarnya juga lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah, dari pada memperdalam ilmu agama baik itu dengan mengikuti kegiatan pengajian atau sebagainya, hal ini juga di karenakan tempat pengajjian atau majelis ta’lim di sekitarnya sangat jarang, bahkan dikatakan tidak ada pengajian yang dikhususkan untuk para pemuda pemudinya. “Dengan adanya radio UQI kita bisa nambah pengetahuan tentang tajwid, dan kalau bisa tentang musik marawis musik islami khas pondok pesantren, jadi sebisa mungkin anak-anak ga terlalu terpengaruh sama TV, karna pernah dilingkungan kita ada pengajian tentang ilmu tajwid tapi karna pengajarnya pindah domisili jadi pengajiannya berhenti, tapi setelah adanya radio UQI ini kita juga bisa belajar tajwid sambil ngedengerin radio selain tajwid juga ada ilmu pengetahuan Islam yang lainnya.” 6 Dengan demikian, atas dasar kekurangannya ilmu pengetahuan tentang agama Islam bagi masyarakt sekitar dan tidak adanya sebuah wadah atau majelis ta’lim yang dijadikan sebagai tempat mengaji bagi masyarakat di wilayah sekitar pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami untuk dijadikan 6 Wawancara pribadi dengan Untung Sudarma pendengar radio UQI 107,5 FM Bogor, 13 April 2014 sebuah media yang dapat menambah ilmu pengetahuan mereka terutama dalam hal agama islam. Maka pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami pun mendirikan sebuah stasiun radio yang diberi nama radio UQI 107,5 FM sebagai radio komunitas santri yang bertujuan untuk dijadikan sebuah media dakwah islam yang efektif yang tidak hanya dapat dinikmati oleh para santrinya saja melainkan juga bagi masyarakat sekitarnya terutama dalam meningkatkan nilai akhlak sehingga masyarakat sekitar dapat mengetahui tentang pengetahuan Islam dan dapat hidup sesuai dengan Al- Qur’an dan Sunnah Nabi SAW. Umumnya media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang informasi dakwah. Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan, artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif amat banyak. Jadi, untuk menyebarkan informasi melalui media massa sangat efektif dalam mengubah sikap, prilaku, pendapat komunikan dalam jumlah yang banyal. 7 Atas dasar ini pula maka radio UQI 107,5 menyiarkan pesan dakwah melalui media 7 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2010. hal: 105 massa yakni radio sehingga pesan dakwah yang disampaikan dapat didengarkan secara serempak dan menyeluruh oleh masyarakat sekitar. Radio UQI 107,5 FM telah memiliki hati para pendengarnya, hal ini dikarnakan bentuk program dan format siarannya yang cukup menarik. Selain itu program-program yang disampaikan juga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan para pendengarnya khususnya dalam bidang pengetahuan agama Islam, dengan demikian bagi para masyarakat sekitar yang ingin belajar tentang agama Islam lebih mendalam dan mengetahui tentang dunia Pesantren maka radio UQI 107,5 FM adalah sasaran yang tepat untuk didengarkan. Seperti contohnya bapak. Untung Sudarma, beliau adalah salah satu pendengar setia radio UQI FM yang berhasil peneliti wawancarai, beliau mengakui bahwa dirinya adalah salah satu pendengar setia radio UQI FM, dan dapat juga dibilang sebagai fans clubradio UQI 107,5 FM. Beliau mengatakan kegemarannya mendengarkan siaran radio UQI 107,5 FM dimulai sejak radio UQI ini berdiri, alasan beliau mendengarkan radio UQI 107,5 FM ini dikarnakan ingin menambah ilmu pengetahuan agamanya, selain itu beliau juga menyukai program INTIF yang berisi tentang informasi dan tips, beliau juga menyarankan untuk anak-anaknya untuk mendengarkan program mengaji tentang tajwid supaya anak-anaknya dapat memahami tentang cara membaca Al- Qur’an yang baik dan benar, selain itu program-program yang disiarkan sangat bagus dan manfaat bagi para pendengarnya, tidak haanya para santri tetapi juga untuk masyarakat sekitarnya. Beliaupun berucapa sangat berterima kasih kepada pihak pondok pesantren yang telah mendirikan Radio UQI 107,5 FM. 8 Besarnya antusias para pendengar dapat dilihat dari jumlah sms dan telepon yang masuk baik saat program siaran berlangsung maupun saat tidak berlangsung, para pendengarnya pun sering kali menulis kritikan yang membangun dan menanyakan hal-hal yang mereka ingin ketahui di akun facebook atau twitter milik radio UQI 107,5 FM, selain itu dalam setiap kegiatan bakti sosial yang di adakan oleh tim redaksi radio UQI 107,5 FM yamg mengundang anak-anak yatim dan kaum dhuafa di sekitar jangkauan radio siaran UQI 107,5 FM, dan mereka sangat antusias sekali dengan program-program yang disiarkan oleh radio UQI 107,5 FM. “Kita selama ini belum pernah mengadakan research secara langsung dengan menggunakan questioner, jadi Cara mengetahui respon pendengar bisa dilihat dari partisipasi mereka bisa dari sms yang masuk, telepon yang masuk atau bisa juga dari komeentar-komentar di facebook dan mention- mention di twitter. Itu dari hal yang sederhananya yah, ada pun cara lain untuk mengetahui respon pendengar terhadap program-program kami dengan cara pertemuan, biasanya kami mengadakan acara santunan anak yatim, seperti belum lama kami merayakan hari jadi radio kami yang ke 4 disitu kami mengadakan acara santunan dan bakti sosial dan yang kita undang adalah masyarakat yang terjangkau oleh siaran radio kita dan saat ditanya sekitar program acara kami ternyata mereka sangat antusias dan tau program-program acara kami. ” 9 8 Hasil wawancara dengan Bapak. Untung Sudarma Pendengar Setia Radio UQI 107,5 FM. Bogor, 13 April 2014. 9 Wawancara dengan Nara Sumber Ust. Dicky Mulyanto pengelola atau manajer operasional Radio UQI 107,5 FM, Bogor, 10 maret 2014.

B. Efek pesan dakwah yang disiarkan bagi masyarakat sekitar pondok

pesantren Ummul Quro Al-Islami. Berdasarkan teori yang penulis gunakan, yakni teori dependensi yang menegaskan bahwa kekuatan media massa dalam memengaruhi khalayak audiensi karena adanya sifat ketergantungan audiensi tergadap isi media massa. 10 Rokeach dan DeFleur juga mengemukakan dua faktor yang menentukan ketergantungan seseorang terhadap media: 1. Seseorang akan lebih bergantung pada media yang dapat memenuhi sejumlah kebutuhannya sekaligus, dibandingkan dengan media yang hanya mampu memenuhi beberapa kebutuhan saja. 2. Perubahan sosial dan konflik yang terjadi di masyarakat dapat menyebabkan perubahan pada intisusi , kepercayaan dan kegiatan yang sudah mapan. Situasi sosial yang bergejolak dapat menimbulkan perubahan pada komunikasi media. 11 Jika dikaitkan teori ketergantungan dengan bahasan penelitian pada skripsi ini, tentu sangat cocok digunakan dalam penelitian ini jika dilihat dari faktor, gejala dan efek yang ditimbulkan antara keduanya mempunyai keterkaitan, baik dalam segi memahami atas gelaja apa yang dialami oleh audiens atau pendengar dan efek apa saja yang dapat ditimbulkan oleh media. Menurut DeFleur dan Rokeach, derajat ketergantungan terhadap media merupakan kunci dalam 10 Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa, edisi: 1, Jakarta: Kencana Prenada Media Gorup, 2013. h: 515 11 Morrisan, Teori Komunikasi: Individu hingga Massa,. h: 516 memahami kapan dan mengapa pesan media massa dapat mengubah kepercayaan, perasaan, dan prilaku audiensi. Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan dakwah. Dengan bahasa lain, efek merupakan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. Menurut kadarnya, efek komunikasi terdiri dari tiga jenis yakni: efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral. 12

1. Efek kognitif

Pesan dakwah yang menimbulkan efek kognitif pada komunikan telah berhasil membuat komunikan mengerti, sehingga menjadi suatu informasi atau pengetahuan baginya. Berkaitan dengan proses dakwah, Ali Azis dalam Ilmu Dakwah menerangkan bahwa efek terjadi setelah menerima pesan dakwah, mad’u akan menyerap pesan dakwah tersebut melalui proses berfikir, dan efek kognitif tersebut bisa terjadi apabila dari apa yang diketahui , dipahami, dan dimengerti oleh mad’u tentang isi pesan yang dipahami. 13 12 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, hal: 117 13 Ilaihi, Komunikasi Dakwah, hal: 117