Sejarah dan Pengertian Radio

kemudian muncullah radio-radio siaran swasta yang ikut meramaikan dunia penyiaran Indonesia. Radio siaran pertama yang muncul pada saat itu bernama Radio Ampera yang menggunakan mobil unit sebagai sarana siarannya. Setelah itu bermunculan radio-radio siaran amatir lainnya, seperti Radio Lasykar Rahman Hakim, Radio Pancasila, Radio Eksperimen Fakultas UI, Radio KAMI, Radio Mahasiswa Djakarta, dan lain-lain. 34 Sedangkan pengertian dari radio itu sendiri ialah, radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi di telinga atau pendengaran. Radio juga menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara.Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara, yang disebut dengan theatre of mind. Pendengar hanya bisa membayangkan apa yang dikemukakan termasuk sosok sang penyiar radio. Radio identik dengan musik atau lagu sehingga dijadikan media utama dalam memperdengarkan musik atau lagu. Umumnya, musik merupakan kekuatan yang dimiliki sebuah stasiun radio untuk menyedot pendengar. 35 Kemudian dalam bukunya Moeryanto Ginting, radio adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi yang berbunyi. Kemudian radio juga merupakan media komunikasi yang dimanfaatkan untuk 34 Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional dan Regulasi, Jakarta: Kencana, 2011 h: 23 35 Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar Radio, Scriptwriter, dan Reporter Radio, Jakarta: Penerbit Plus, 2007. Cet. 1. h: 6 mengirim wartapesan jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok orang yang mendengarkan melalui pemancar radio yang diinginkannya.

2. Macam-macam Radio

Radio dibagi ke dalam dua kategori yaitu radio komersil dan radio komunitas, yang dimaksud radio komersil ialah radio yang daya pancarnya lebih tinggi hingga kepelosok desa, dan dapat menerima tayangan iklan dari berbagai produk, sedangkan yang dimaksud dengan radio komunitas ialah sebagai berikut: a. Independen b. Tidak komersil c. Daya pancar rendah d. Luas jangkauan hanya wwilayah tertentu e. Hanya untuk kepentingan komunitas. Ada sejumlah perbedaan antara radio komunitas dengan radio komersil, yaitu tata cara pengelolaan dan tujuan pendiriannya. Pengelolaan radio komunitas memperhatikan aspek keterlibatan warga atau komunitas. Tujuan kegiatan penyiaran di radio komunitas melayani kebutuhan informasi warganya sehingga keterlibatan mereka dalam merumuskan program sangat penting. Hal berbeda terjadi di dunia radio komersil. Lembaga ini berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya sehingga aspek rating sangat diperhitungkan sebagai ukuran gengsi radio. Hidup dan matinya radio komersil terletak pada pemasukan iklan sehingga seluruh kreativitas diukur dari segmen pasar yang disasar. Singkat kata, radio komunitas mengutamakan kepentingan dan kebutuhan warga di wilayah tempat radio tersebut sementara radio komersil diarahkan kepada segmen pasar. Sedangkan dalam studi kasus ini pondok pesantren Ummul Quro Al- Islami menggunakan radio komunitas yakni radio UQI 107,5 FM sebagai media dalam menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat sekitar.

3. Radio sebagai Media Dakwah

Media audio seperti radio dalam dakwah merupakan alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah yang ditangkap melalui indra pendengaran. Media audio sudah bisa digunakan orang untuk berbagai kegiatan secara efektif. Melalui audio ini cukup tinggi efektivitasnya dalam penyebaran informasi. 36 Dan salah satu bentuk dari media audio ialah radio, dalam melaksanakan dakwah, penggunaan radio sangatlah efektif dan efisien. Melalui radio, suara dapat dipancarkan ke berbagai daerah yang jaraknya 36 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, 2009. Cet. 1.h: 118.