Radio sebagai Media Dakwah

tidak terbatas. Jika dakwah dilakukan melalui siaran radio maka akan mudah dan praktis, di karnakan dakwah akan mampu menjangkau jarak komunikasi yang jauh dan tersebar. Efektivitas dan efisiensi ini juga akan terdukung jika seorang da‟i mampu memodifikasi dakwah dalam metode yang cocok dengan situasi dan kondisi siaran, apakah melalui metode ceramah, sandiwara radio, melalui forum tanya jawab atau bentuk-bentuk siaran lainnya. 37 Dalam sejarahnya, RRI Jakarta ketika kebangkitan Orde Baru, menjadi sangat terkenal dengan acara siaran “Kuliah Subuh”yang diselenggarakan oleh almarhum Buya Hamka. Kepeloporan kuliah subuh RRI itu sekarang marak disiarkan melalui radio siaran swasta, bahkan juga diikuti oleh berbagai TV swasta. 38 Saat ini telah banyak radio-radio siaran yang bernuansa dakwah, seperti misalnya radio Asy- Syafi‟iyyah, radio At-Tohiriyyah di Jakarta, radio MQ FM di Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung Dan Tentunya Radio UQI 107,5 FM Di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami yaitu sebagai objek dari penelitian ini. Disadari atau tidak, media dalam penggunaan komunikasi terutama media massa telah meningkatkan intensitas, kecepatan, dan jangkauan komunikasi yang dilakukan manusia dalam komunikasi dakwah massa. Secara terperinci Hamzah Ya‟qub membagi media dakwah itu menjadi lima 37 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, 2009. Cet. 1.h: 119 38 Amin, Ilmu Dakwah, Cet. 1. h: 270 macam, diantaranya; Lisan, tulisan, lukisangambar, audio visual dan akhlak. Sedangkan jika dilihat dari segi penyampaian pesan dakwah, dibagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1. The spoken words berbentuk ucapan 2. The printed writing berbentuk tulisan 3. The audio visual berbentuk gambar hidup 39 Sedangkan dalam penelitian ini yang membahas tentang strategi radio komunitas santri di pndok pesantren Ummul Quro Al-Islami, maka dapat dikatakan bahwasanya media dakwah yang digunakan ialah media lisan yakni media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara. Selain itu media audio juga digunakan dalam penelitian ini yakni media dakwah yang dapat merangsang indra pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, dalam hal ini media radio hanya merangsang indera pendengaran saja. Kemudian jika digolongkan ke dalam tiga golongan segi penyampaian pesan dakwahnya, maka penelitian ini termasuk kedalam tipe yang pertama yakni The Spoken Words berbentuk ucapan yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang mengeluarkan bunyi.Karena hanya dapat ditangkap oleh 39 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010 h: 107 telinga dan bisa disebut dengan the audial media dan dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti telepon, radio dan lain-lain. 40 Selain itu dakwah melalui media massa tentunya memiliki keunggulan dan keefektifan dalam menyampaikan pesan dakwah, salah satunya dalam menggunakan media radio, adapun keunggulan dan kelebihan yang didapatkan dengan berdakwah melalui radio di antaranya: 1. Bersifat langsung 2. Radio siaran memiliki daya tarik yang kuat yang memiliki tiga unsur, yakni music, kata-kata dan efek suara 3. Biaya yang relatif murah 4. Mampu menjangkau tempat-tempat terpencil 5. Tidak terhambat kemampuan baca dan tulis. 41 40 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, h: 107 41 Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h: 108 43

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN

UMMUL QURO AL-ISLAMI DAN RADIO UQI 107,5 FM

A. Profil Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami

Nama Ummul Quro diambil dari julukan kota Mekkah di Saudi Arabia. Maksud pendiri mengambil nama ini ialah untuk mengambil berkah dari kota Mekkah yang suci yang selalu di banjiri oleh kaum muslimin dari segala penjuru dunia. Tabarrukan yang dimaksud ialah para pengajar dan para santrinya ikhlas mencari ridha Allah SWT semata serta agar pondok ini selalu penuh dibanjiri oleh kaum muslimin yang datang dari berbagai penjuru di seluruh tanah air, bahkan tidak menutup kemungkinan datang dari luar Indonesia untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknhya di Pesantren ini. Kata Al-Islami setelah Ummul Quro untuk member ciri khas dan penegasan sebagai lembaga pendidikan Islam. 1 Pesantren Modern Ummul-Quro Al-Islami memulai tonggak sejarahnya pada tanggal 21 Juli 1993 atau bertepatan dengan 1 Muharram 1413 H dengan ditandai oleh peletakan batu pertama pondasi masjid pesantren yang dilakukan oleh Ro’is NU cabang Bogor KH. Muhtar Royani pimpinan Pesantren Riyadul Aliyah Cisempur, Caringin Bogor, dan yang dihadiri juga oleh Bapak Camat, 1 Bagian Pengajaran Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, Tuntunan Sukses Belajar Santri di UQI,Bogor, PP. Ummul Quro Al-Islami, 2009 h. 49. dan Kapolsek setempat serta sebagian ulama sekitar dan beberapa ulama Jawa Timur. 2 Secara resmi pesantren ini mulai beroperasi pada tanggal 10 Juli 1994, dengan pimpinan pesantrennya adalah KH. Helmy Abdul Mubin, Lc. penggagas sekaligus pendiri. Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari kepulauan Madura Jawa Timur. Alumni Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur dan beliau meraih gelar sarjananya dari University of Medina, Saudi Arabia. 3 Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pengabdian masyarakat menjalankan pendidikannya dengan sistem asrama boarding. Pendiri kiai, dewan guru dan para santri belajar dan bermukim di dalam pesantren dengan nuansa kekeluargaan yang harmonis dan dinamis.Seluruh insan pesantren dapat berhubungan dan berkomunikasi langsung selama 24 dua puluh empat jam, baik antara guru dengan kiai, murid dengan guru, dan sebaliknya. Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami bertekad menghadirkan nuansa pendidikan yang islami, humanis dan komprehensif dengan mengedepankan nilai- nilai luhur budaya bangsa dalam meraih masa depan yang lebih maslahat di era persaingan yang semakin kompetitif. 2 Bagian Pengajaran Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, Tuntunan Sukses Belajar Santri di UQI,Bogor, PP. Ummul Quro Al-Islami, 2009, h. 49. 3 PM. Ummul Quro Al-Islami.Artikel ini diakses pada tanggal 300314, pukul 15:00 WIB. Dari Website:www.pesantren-uqi.com