digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai perusahaan misalnya untuk mengetahui gambaran umum perusahaan dan aspek-aspek kelayakan usaha seperti
aspek teknis atau operasi, aspek manajemen, aspek hukum, aspek ekonomi dan sosial, aspek lingkungan, dan aspek pasar yang terdapat pada perusahaan tersebut.
Metode kuantitatif dilakukan dengan perhitungan data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan penggunaan angka kuantitatif. Penggunaan angka
kuantitatif pada studi kelayakan ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha pengolahan buah.
3.4.1. Analisis Pendapatan
Menurut Niswonger 1992 : 197, pendapatan dari penjualan adalah seluruh total tagihan kepada pelanggan atas barang yang dijual, baik secara tunai
maupun kredit. Pendapatan yaitu pertambahan harta diluar tambahan investasi yang mengakibatkan modal bertambah. Pendapatan usaha yaitu pendapatan yang
diperoleh dari hasil usaha pokok perusahaan untuk perusahaan dagang penjualan, sedangkan pendapatan diluar usaha yaitu pendapatan yang diperoleh
dari bukan usaha pokok perusahaan diluar pokok usaha. Menurut Soemarso 2002 : 274, pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan
kewajiban yang timbul dari penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode. Analisis pendapatan usaha dilakukan terhadap biaya
kegiatan produksi dari awal pembuatan hingga pengemasan yang dilakukan dalam satu bulan. Analisis pendapatan digunakan untuk mengetahui nilai pendapatan
yang diperoleh CV. Winner Perkasa Indonesia Unggul. Terlebih dahulu dilakukan perhitungan penerimaan dengan rumus sebagai berikut:
Penerimaan usaha = P . Q
dimana : P = harga jual produk Q = jumlah produk yang dihasilkan
Perhitungan pengeluaran sebagai berikut:
Total biaya = BT + BV
dimana : BT = total biaya tetap BV = total biaya variabel
Perhitungan pendapatan sebagai berikut:
Pendapatan = Penerimaan – Total biaya
3.4.2. Penyusutan
Menurut Suratiyah 2006 : 35, untuk memperhitungkan penyusutan pada dasarnya bertitik tolak pda harga perolehan cost sampai dengan modal tersebut
dapat memberikan manfaat bagi suatu usaha. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperhitungkan nilai penyusutan sekaligus digunakan dalam
penelitian ini adalah metode garis lurus. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Harga Beli – Nilai Sisa
Penyusutan = Umur Ekonomis
3.4.3. Net Present Value NPV
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan present value dari penerimaan-penerimaan kas bersih aliran kas operasional maupun aliran kas
terminal di masa yang akan datang Umar, 2005: 200. Rumus NPV adalah sebagai berikut:
n CFt
NPV = ∑ I
t=1 1 + K
t
dimana : CFt = aliran kas per tahun pada periode t I
= investasi awal pada tahun 0 K = suku bunga discount rate
Kriteria penilaiannya adalah : a.
NPV positif berarti bahwa proyek tersebut mendapatkan keuntungan dan proyek dapat dilaksanakan.
b. NPV negatif berarti bahwa proyek tersebut berada dalam kerugian dan proyek
tidak dapat dilaksanakan.
3.4.4. Net Benefit-Cost Ratio Net BC