yang digunakan sebagai alat analisis sensitivitas pada penelitian diantaranya adalah:
1. Peningkatan harga bahan bakar sebesar 9 pada harga bahan bakar gas untuk
proses produksi dan bahan bakar bensin untuk transportasi. 2.
Peningkatan harga bahan baku sebesar 9 pada harga bahan baku buah belimbing, jambu biji merah, nanas, dan wortel dan harga bahan baku
tambahan gula pasir, CMC, dan bahan tambahan makanan natrium benzoat, citrun, pewarna makanan, dan essense.
3. Peningkatan harga bahan kemasan sebesar 9 pada kemasan botol plastik dan
kaca dan kemasan karton pak. 4.
Penurunan penerimaan 10 persen.
3.5. Definisi Operasional
1. Modal Reinvestasi adalah komponen biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi
usaha perusahaan dalam meningkatkan jumlah produksi dan bersifat jangka panjang.
2. Modal Kerja adalah semua biaya yang dikeluarkan per periode
dilaksanakannya kegiatan produksi perusahaan. Modal kerja terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
3. Perhitungan penyusutan dengan menghitung nilai sisa sebesar 10 dari harga
awal pembelian. 4.
Biaya Tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung pada perubahan tingkat kegiatan dalam menghasilkan keluaran atau produk di
dalam interval tertentu.
5. Biaya Tidak Tetap adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan tingkat produksi. 6.
Total biaya adalah jumlah dari modal kerja dan biaya penyusutan yang dikeluarkan selama umur proyek berlangsung.
7. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga yang
berlangsung sekarang yaitu sebesar 14 yang didapat dari rata-rata suku bunga kredit investasi bank umum periode 2004-2009 dan ditentukan
berdasarkan ketetapan Bank Indonesia. 8.
Rata-rata inflasi nasional periode 2004-2009 sebesar 9 untuk menentukan kenaikan harga bahan bakar, harga bahan baku, dan harga bahan kemasan.
9. Penerimaan diasumsikan mengalami penurunan sebesar 10 akibat adanya
pesaing dengan produk yang sama. 10.
Sumber modal CV. Winner Perkasa Indonesia Unggul untuk reinvestasi merupakan modal sendiri.
11. Perhitungan analisis kelayakan terdiri dari modal sendiri, modal pinjaman
dengan jumlah pinjaman sebesar 50, dan modal pinjaman dengan jumlah pinjaman sebesar 100.
12. Perhitungan analisis kelayakan tahun 2009 dianggap sebagai tahun pertama
produksi dengan perhitungan umur proyek selama 5 tahun.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
CV. Winner Perkasa Indonesia Unggul WPIU merupakan salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang pengolahan minuman yang berbahan dasar
buah. Perusahaan ini berdiri pada bulan September 2005 dengan pemiliknya adalah Ibu Maria Gigih Sandy. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernaung di
bawah satu kesatuan kelompok kerja yaitu Babakan Agro Andalan Desa yang bergerak pada bidang pengolahan buah menjadi aneka macam produk olahan
seperti jus, sirup, selai, dan instan. Seiring berjalannya waktu, kelompok kerja tersebut memisahkan diri untuk mendirikan usaha sendiri dengan nama sesuai
yang diinginkan oleh pendirinya masing-masing. Salah satu kelompok yang memisahkan diri tersebut adalah CV. WPIU dengan membawa komitmen bahwa
masing-masing kelompok memproduksi salah satu jenis hasil olahan buah sebagai produk utamanya, namun jika ingin memproduksi hasil olahan yang lain
diperbolehkan seperti sirup, selai, dan dodol tetap diproduksi sesuai pesanan. Merek dagang Winner Perkasa Indonesia Unggul dipilih adalah agar kelak
perusahaan ini menjadi pemenang di dalam industri pengolahan buah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kata Indonesia diikutsertakan dalam
penamaan merek dagang supaya bangsa Indonesia tidak selalu dilecehkan oleh bangsa-bangsa asing dan memberitahukan bahwa Indonesia memiliki sumberdaya
alam dan sumberdaya manusia yang unggul dan berkualitas.