Kriteria Penilaian Kelayakan Finansial

f. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan Kasmir dan Jakfar, 2008 : 87.

2.1.4. Kriteria Penilaian Kelayakan Finansial

Pelaksanaan dari sebuah proyek dapat diketahui memberikan keuntungan atau tidak dengan melakukan evaluasi proyek, yaitu dengan cara menghitung manfaat dan biaya yang diperlukan sepanjang umur proyek dengan menggunakan kriteria penilaian kelayakan finansial. Kriteria penilaian kelayakan finansial yang digunakan sebagai berikut: 1. Net Present Value NPV Teknik NPV digunakan untuk mengetahui apakah suatu usulan proyek investasi layak dilaksanakan atau tidak, dengan cara mengurangkan antara present value nilai saat ini dan aliran kas bersih operasional atas proyek investasi selama umur ekonomis termasuk terminal cashflow dengan initial cashflow initial investment. Metode NPV yaitu menghitung selisih nilai sekarang penerimaan kas bersih dari investasi yang diperlukan Suratman, 2002 : 120. NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan present value dari penerimaan-penerimaan kas bersih aliran kas operasional maupun aliran kas terminal di masa yang akan datang Umar, 2005 : 200. NPV merupakan perbandingan antara PV kas bersih PV of proceed dengan PV investasi capital outlays selama umur investasi Kasmir dan Jakfar, 2008 : 100. 2. Net Benefit-Cost Ratio Net BC Net BC Ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif dengan net benefit yang telah didiskon negatif. BC Ratio merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi Ibrahim, 2003 : 151. Net BC merupakan angka perbandingan antara jumlah present value yang positif dengan jumlah present value yang negatif Gray, 2005 : 74. 3. Internal Rate of Return IRR Penentuan layak atau tidak layaknya suatu usulan proyek investasi adalah dengan cara membandingkan antara IRR dengan tingkat keuntungan yang diharapkan atau diisyaratkan Suratman, 2002 :132. Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan pengeluaran investasi awal Umar, 2005 : 198. IRR merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern Kasmir dan Jakfar, 2008 : 102. 4. Return On Investment ROI ROI merupakan pengembalian atas investasi yaitu perbandingan antara pemasukan income per tahun terhadap dana investasi yang memberikan indikasi profitabilitas suatu investasi Soeharto, 2002 : 95. ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen Kasmir dan Jakfar, 2008 : 206. 5. Payback Period PP Penentuan layak atau tidak layaknya suatu usulan proyek investasi, cukup membandingkan antara waktu pengembalian jumlah dana untuk investasi dengan umur ekonomi proyek Suratman, 2002 : 112. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash investment dengan menggunakan aliran kas Umar, 2005 : 197. PP merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu periode pengembalian investasi suatu proyek atau usaha Kasmir dan Jakfar, 2008 : 98. 6. Break Event Point BEP BEP merupakan suatu keadaan atau penjualan usaha dimana jumlah manfaat pendapatan sama besarnya dengan pengeluaran biaya dengan kata lain pada keadaan ini perusahaan tidak mendapat laba maupun rugi Fatah, 1994 : 45. Analisis pulang pokok adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan seperti jumlah produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya Umar, 2005 : 202. 7. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas untuk mengkaji sejauhmana perubahan unsure- unsur dalam aspek finansial-ekonomi berpengaruh terhadap keputusan yang dipilih Soeharto, 2002 : 122. Penentuan resiko investasi adalah dengan dilakukannya analisis sensitivitas didasarkan pada kemungkinan yang paling optimis sampai pada kemungkinan yang paling pesimis Suratman, 2002 : 142. Analisis Sensitivitas merupakan suatu cara untuk mengetahui pengaruh pada solusi optimal yang dihasilkan oleh perubahan variabel- variabel kritis yang dapat mempengaruhi tingkat keuntungan Suherman, 2004 : 8.

2.2. Penelitian Terdahulu

Rustiana 2008 melakukan penelitian mengenai Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Puree Mangga di CV. Promindo Utama, Cirebon, Jawa Barat. Dapat diketahui bahwa hasil aspek non-finansial menunjukkan bahwa usaha pengolahan puree mangga telah layak untuk dilaksanakan. Ditinjau dari aspek pasar, potensi pasar puree mangga dinilai telah memadai yaitu pangsa pasar berupa industri hilir. Ditinjau dari aspek teknis, pemilihan lokasi unit pengolahan puree mangga dinilai sangat tepat. Ditinjau dari aspek manajemen, pelaksanaan kegiatan unit pengolahan diharapkan akan terorganisasi dengan baik. Dari aspek sosial, pengembangan unit pengolahan puree mangga ini telah meningkatkan pendapatan petani serta membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar dan dari aspek lingkungan, limbah yang dihasilkan tidak mencemari sekitar. Hasil aspek keuangan menunjukkan bahwa usaha pengolahan puree mangga ini layak untuk dijalankan jika menggunakan bahan baku mangga Harumanis grade C. Nilai NPV yang diperoleh unit pengolahan selama 10 tahun yaitu sebesar Rp. 346.825.522,- dengan kapasitas mesin sebesar 78.000 kg selama 5 bulan masa produksi per tahunnya, nilai IRR sebesar 87,26 persen, nilai Net BC sebesar 6,14 dan Payback Period 2 tahun 2,6 bulan.