Break Event Point BEP

3.4.6. Return On Investment ROI

Pengembalian atas investasi ROI adalah perbandingan antara pemasukan income per tahun terhadap dana investasi yang memberikan indikasi profitabilitas suatu investasi Soeharto, 2002 : 95. ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen Kasmir dan Jakfar, 2008 : 206. Rumus ROI sebagai berikut: Net Profit After Tax ROI = x 100 Investasi 3.4.7. Payback Period PP Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash investment dengan menggunakan aliran kas Umar, 2005: 197. Rumus PP adalah sebagai berikut: Nilai investasi Payback Period = x 1 tahun Kas Masuk Bersih Kriteria penilaiannya adalah jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum payback period-nya maka usulan investasi dapat diterima.

3.4.8. Break Event Point BEP

Break Event Point BEP merupakan suatu keadaan atau penjualan usaha dimana jumlah manfaat pendapatan sama besarnya dengan pengeluaran biaya dengan kata lain pada keadaan ini perusahaan tidak mendapat laba maupun rugi Fatah, 1994 : 45. Total biaya produksi BEP Produksi = Harga penjualan Total biaya BEP Harga = Total produksi 3.4.9. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dilakukan untuk meneliti kembali analisa kelayakan proyek yang telah dilakukan. Tujuan analisis sensitivitas adalah untuk mengkaji sejauh mana perubahan unsur-unsur dalam aspek finansial terhadap apa yang dipilih Fatah, 1994 : 96. Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan kriteria penilaian kelayakan finansial, maka perlu dilakukan analisis sensitivitas untuk mengukur perubahan-perubahan yang terjadi yaitu, perubahan harga bahan bakar, perubahan harga bahan baku, perubahan harga bahan kemasan, dan perubahan penerimaan. Hal tersebut karena dapat mempengaruhi kondisi kelayakan usaha dari nilai NPV, Net BC, IRR, ROI, dan Payback Period setelah terjadi perubahan akibat variabel- variabel diatas. Kenaikan harga bahan bakar, bahan baku, dan bahan kemasan sebesar 9 didapat dari rata-rata inflasi nasional periode 2004 – 2009 yang dapat dilihat pada Lampiran 4. Penurunan penerimaan diasumsikan sebesar 10 dengan pertimbangan banyaknya pesaing pada usaha sejenis yang bermunculan. Tingkat suku bunga yang digunakan dalam analisis sensitivitas adalah 14 yang merupakan tingkat suku bunga rata-rata kredit investasi bank umum periode 2004 – 2009 yang dapat dilihat pada Lampiran 5. Adapun variabel-variabel yang digunakan sebagai alat analisis sensitivitas pada penelitian diantaranya adalah: 1. Peningkatan harga bahan bakar sebesar 9 pada harga bahan bakar gas untuk proses produksi dan bahan bakar bensin untuk transportasi. 2. Peningkatan harga bahan baku sebesar 9 pada harga bahan baku buah belimbing, jambu biji merah, nanas, dan wortel dan harga bahan baku tambahan gula pasir, CMC, dan bahan tambahan makanan natrium benzoat, citrun, pewarna makanan, dan essense. 3. Peningkatan harga bahan kemasan sebesar 9 pada kemasan botol plastik dan kaca dan kemasan karton pak. 4. Penurunan penerimaan 10 persen.

3.5. Definisi Operasional