2.1.1.2. Sirup Buah
Menurut SNI 0153-1993, sirup adalah larutan gula pekat Saccharosa high fruktose syrup dan atau gula inversi lainnya dengan atau tanpa penambahan
bahan tambahan makanan yang diijinkan Pujimulyani, 2009 : 128. Sirup yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan
proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2000 : 1. Menurut Pujimulyani 2009 : 121-129, tahap-tahap proses produksi sirup
buah adalah sebagai berikut: 1.
Sortasi, pengupasan, dan pencucian Buah disortasi dan dipilih yang matang serta bebas dari kerusakan biologis
maupun mekanis. Setelah disortasi buah dikupas dan dicuci untuk menghilangkan kotoran-kotoran, noda, debu serta kotoran lain yang tidak
dikehendaki. 2.
Pemotongan dan penghilangan biji Setelah bahan bersih dan bebas dari kerusakan kemudian dilakukan
pemotongan bahan menjadi bagian yang lebih kecil dengan ukuran kurang lebih 5 cm yang tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi blanching.
3. Blanching
Buah yang telah dibelah kemudian di blanching pada suhu 100
o
C selama 5 menit dengan menggunakan asam sitrat.
4. Ekstraksi
Ekstraksi buah dimaksudkan untuk mengeluarkan air dalam buah tersebut. Buah dihancurkan sampai menjadi bubur dan ditambahkan aquades.
5. Penyaringan
Bubur buah hasil ekstraksi kemudian disaring dengan kain saring dan menghasilkan ekstrak kasar.
6. Pasteurisasi
Selanjutnya dilakukan pengolahan dengan penambahan asam sitrat untuk meningkatkan cita rasa minuman dan membuat suasana asam, kemudian
ditambahkan CMC untuk penstabil dan gula pasir untuk pemanis. Pemanasan dilakukan pada suhu 100
o
C selama 20 menit.
Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Sirup Buah
Sumber: Pujimulyani, 2009 : 130
2.1.2. Pengertian Studi Kelayakan