28 Atas dasar kesadaran kritis masyarakat terhadap pemahaman substansi lembaga
masyarakat berbasis nilai serta hasil identifikasi berbagai profil lembaga-lembaga yang ada, relawan-relawam dibantu perangkat kelurahan setempat selanjutnya
memfasilitasi rembug-rembug warga evaluasi lembaga yang ada, mulai dari tingkat RTRW atau dusun hingga kelurahan.
Agenda rembug warga terfokus pada menggali aspirasi dan apresiasi masyarakat terhadap kinerja dan kredibilitas berbagai lembaga-lembaga masyarakat yang ada
di wilayahnya setempat. Refleksi dan evaluasi dititik beratkan pada tingkat pengakaran dimasyarkat, tingkat kemanfaatannya bagi msyarakat, tingkat
aspiratifnya, tingkat representatif dan tingkat kepercayaan masyarakat. Aspirsasi dan apresiasi warga harus benar-benar berasal dari pendapat dan aspirasi masyarkat
tanpa rekayasa dari siapapun. 4. Rembug warga tingkat kelurahan untuk memutuskan merevitalisasi lembaga
yang ada atau membentuk lembaga baru. Hasil refleksi dan evaluasi terhadap profil lembaga-lembaga masyarkat di atas
menjadi masukan utama dalam rembug warga tingkat kelurahan yang akan memutuskan apakah akan merevitalisasi, menstrukturisasi dan memampukan
lembaga yang ada ataukah membentuk masyarakat yang baru sebagi BKM. Rembug warga dihadiri oleh representasi seluruh warga kelurahan, perangkat
kelurahan, kelompok peduli setempat dan relawan-relawan.
4.2. Anggota BKM
Untuk memimpin masyarakat warga ini, dipilih pimpinan kolektif terdiri dari pribadi-pribadi yang dipercaya warga berdasarkan kriteria kemanusiaan yang
disepakati bersama dan dapat mewakili warga dalam berbagi kepentingan. Anggota pimpinan kolektif masyarakat warga ini yang kemudian disebut anggota BKM.
29 Anggota-anggota BKM tidak digaji atau menerima imbalan secara rutin
dengan menjadi anggota BKM, mereka diberi kesempatan dan kepercayaan dari msayarakat miskin untuk memberi, kontribusi peduli, berkorban dan ikhlas berbuat
nyata bagi warga miskin yang ada diwilayahnya. Adanya kesempatan dan kepercayaan itulah yang bagi mereka merupakan imbalan yang tak ternilai
harganya, apalagi dibandingkan materi atau status karena mereka dapat berbuat baik terhadap sesama, khususnya kaum miskin dan tertinggalmarjinal.
Tidak ada satupun anggota BKM yang memiliki hak istimewa dan semua hasil keputusan ”BKM” ditetapkan secara kolektif melalui mekanisme rapat
anggota BKM. Anggota BKM dipilih oleh seluruh utusan warga setempat dengan kriteria kualitas sifat kemanusiaan dan mekanisme pemilihan tanpa kampanye,
tanpa pencalonan serta secara tertulis dan rahasia.
4.3. Struktur BKM
Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan penaggulangan kemiskinan yang disepakati seluruh masyarakat setempat, baik dengan sumber dana P2KP maupun
sumber dana lainnya channeling. BKM membentuk unit-unit pengelola sesuai dengan kebutuhan yang setidaknya terdiri dari Unit Pengelola Keuangan UPK,
Unit Pengelola Lingkungan UPL, Unit Pengelola Sosial UPS. Unit Pengelola Keuangan UPK akan bertanggung jawab terhadap
pengelolaan pinjaman bergulir, akses chaneling ekonomi, dan akses kegiatan yang berkaitan dengan penumpukan dana atau akses modal masyarakat. Unit Pengelola
Lingkungn UPL bertanggung jawab dalam hal penaganan Rencana Perbaikan Kampung, Penataan dan Pemeliharaan Prasarana Lingkungan Perumahan dan
Permukiman, Good Governance dibidang permukiman dan lain-lain. Sedangkan Unit Pengelola Sosial UPS didorong untuk mengelola pusat informasi dan
30 pengaduan masyarakat termasuk media warga untuk sarana control sosial
penanganan kegiatan sosial, dan lain-lain sesuai kesepakatan warga masyarakat setempat.
Oleh karena itu, unit-unit pelaksana tersebut berkewajiban memberikan informasi dan laporan perkembangan dari masing-masing kegiatan yang menjadi
tugas pokoknya, mengusulkan daftar konsep pengembangan, serta memberikan pertanggung jawaban berkala maupun akhir kepada BKM. Termasuk juga
memberikan saran-saran dan masukan-masukan secara profesional kepada BKM untuk dasar pertimbangan BKM dalam pengambilan kebijakan maupun keputusan
yang diperlukan. Anggota BKM tidak diperkenankan merangkap menjadi pengelola dari
unit-unit tersebut. Unit-unit pelaksana akan dipimpin seorang manager atau istilah lain dan beberapa staf sesuai kebutuhan yang dipilih melalui rapat anggota BKM
berdasarkan kriteria kemampuan dibidangnya masing-masing. BKM mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit-unit pelaksana sesuai bidang
kegiatannya yakni UPL, UPS, UPK.
4.4. Tugas Pokok BKM