19 Pembiayaan program penanggulangan kemiskina perkotaan P2KP berasal
dari alokasi APBN, dan dana hibah lembaganegara pemberi bantuan serta pinjaman dari Bank Dunia. P2KP menyediakan dana bantuan sekitar Rp.500 juta
perkelurahan dan tergantung dari jumlah penduduk. P2KP memusatkan kegiatannya pada masyarakat perkotaan yang paling miskinpinggiran. Kemudian
bersama-sama terlibat dalam proses perencanaan partisipatif dan pengambilan keputusan untuk mengalokasi sumber dana tersebut. Hal ini dilakukan atas dasar
kebutuhan pembangunan dan prioritas yang ditentukan bersama dalam sejumlah forum musyawarah. Tujuan P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan dicapai dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam menyelenggarakan pembangunan wilayahnya, serta menyediakan sarana dan
prasarana, serta kegiatan sosial dan ekonomi.
3.1. Mekanisme dan Struktur Manajemen P2KP
Pelaksanaan P2KP dimulai sejak November 1999. Pelaksanaan P2KP terbesar di Indonesia, karena memiliki cakupan wilayah, serapan dana, kegiatan
yang dihasilkan dan jumlah pemanfaatannya. Meksanisme P2KP adalah pemerintah Indonesia menunjuk Direktorat Jenderal Pengembangan Perkotaan,
Departement permukiman dan Prasarana Wilayah sebagai exacuting agency penyelenggara Program. Sementara untuk membantu pengelolaan P2KP secara
Nasional, dibentuk Tim Koordinasi P2KP TKPP yang terdiri dari Bappenas, Depdagri, Depkeu, dan Dep. Kimpraswil.
Penyelenggaraan P2KP ditingkat Propinsi, dikoordinasikan langsung oleh Gubernur setempat melalui Bappeda Propinsi dengan menunjuk Tim Koordinasi
Pelaksana P2KP TKPP tingkat propinsi atau TKPP yang sudah ada. Pelaksana tingkat Propinsi adalah Dinas Pekerjaan UmumBidang Ke-cipta karya-an di bawah
20 kendalikoordinasi Satker Non vertikal Tertentu SNVT PBL tingkat propinsi.
Dalam pelaksanaan dari pengendalian kegiatan akan dilakukan oleh KMW Konsultan Manajemen wilayah yang ditugasi oleh SatkerPMU P2KP untuk
propinsi tersebut. Penyelenggaraan P2KP ditingkat KotaKabupaten dikoordinasikan
langsung oleh BupatiWalikota setempat melalui Bappeda KotaKabupaten dengan menunjuk Tim Koordinasi Pelaksana P2KP TKPP tingkat KotaKabupaten atau
TKPK yang sudah ada. Pemarintahan KotaKabupaten dibantu oleh pejabat pembuat komitmen yang diangkat Menteri PU atas usulan Bupati walikota
dibawah koordinasi SNVT sektor Non Vertikal PBL Propinsi dalam mengendalikan pelaksanan kegiatan pendampingan dan pencairan dana BLM.
Pemerintahan KotaKabupaten memfasilitasi KBP dan penguatan TKPK-D untuk dapat menyusun SPK-D dan PJM pronangkis KotaKabupaten sesuai ketentuan.
Dalam pelaksanaan dan pengendalian kegiatan ditingkat Kotakabupaten akan dilakukan oleh Koordinator Kota Korkot, yang dibantu beberapa asistent
Korkot dibidang pembukuan, teknikinfrastruktur, management data dan urban planer.
Di tingkat Kecamatan, akan ditunjuk PJOK Penanggung Jawab Operasional Kegiatan. PJOK adalah perangkat kecamatan yang diangkat oleh
kepala Satker Direktorat Jenderal Pengembangan Perkotaanexacuting agency atas usulan WalikotaBupati untuk pengendalian kegiatan ditingkat kelurahan dan
berperan sebagai penanggungjawab administrasi pelaksana P2KP diwilayah kerjanya.
Pada tingkat kelurahandesa, P2KP akan memanfaatkan BKM yang ada atau membentuk BKM baru dengan fungsi utama mengkoordinasikan pelaksana
21 program penaggulangan kemiskinan, mengakomodasikan berbagi masukan
pembangunan untuk wilayahnya serta membentuk unit-unitpokja pelaksana dan mengorganisir relawan-relawan dari warga setempat.
Bagan Struktur Organisasi P2KP
Bagan Mekanisme Penyaluran dan Alur Pelaporan Dana PAKET
22
3.2. Tujuan Pelaksanaan P2KP