Prinsip-prinsip Kebijakan dalam Gerekan Politik Partai Keadilan
                                                                                Dalam anggaran rumah tangga Partai Keadilan Sejahtera, bab III pasal  8 mengenai  keanggotaan dijelaskan siapa saja  yang berhak menjadi
anggota Partai Keadilan Sejahtera adalah sebagai berikut : 1
Warga negara Indonesia, laki-laki maupun perempuan 2
Berusia tujuh belas tahun ke atas, atau sudah menikah 3
Berkelakuan baik 4
Setuju dengan tujuan-tujaun partai 5
Mengajukan  permohonan  menjadi  anggota  partai  kepada  sekretariat pusat melalui DPD Dewan Pimpinan Daerah
6 Melaksanakan dan disiplin dengan kewajiban-kewajiban keanggotaan
7 Mengucapkan ikrar kesetiaan pada prinsip-prinsip dan disiplin partai
Jenjang Keanggotaan PKS JENIS KEANGGOTAAN
PENGERTIAN Anggota Pemula
Mereka yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota partai dan terdaftar dalam
keanggotaan partai yang dicatat oleh Dewan Pimpinan Cabang DPC setelah lulus mengikuti
training orientasi partai I satu.
Anggota Muda Mereka yang terdaftar dalam keaggotaan partai
yang dikeluarkan oleh dewan pimpinan cabang DPC dan telah lulus pelatihaan kepartaian
tingkat dasar satu.
Anggota Madya Mereka yang terdaftar dalam keaggotaan partai
yang dikeluarkan oleh dewan pimpinan cabang DPC dan telah lulus pelatihaan kepartaian
tingkat dasar dua.
Anggota Dewasa Mereka yang terdaftar dalam keaggotaan partai
yang dikeluarkan oleh dewan pimpinan cabang DPC dan telah lulus pelatihaan kepartaian
tingkat lanjutan Anggota Ahli
Mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh dewan pimpinan pusat
DPP dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat tinggi.
Anggota Purna Mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai
yang dikeluarkan oleh dewan pimpinan pusat DPP dan telah lulus pelatihan kepartaian
tingkat ahli.
Anggota Kehormatan Mereka yang berjasa dalam perjuaangan partai
dan dikukuhkan oleh Majelis Pertimbangan Partai.
Jenjang  keanggotaan  ini  merupakan  jenjang  kaderisasi  para aktivis Partai Keadilan Sejahtera. Jika telah memenuhi syarat-syarat  yang
telah ditetapkan, maka jenjang keanggotaannya pun berubah. Susunan  Pengurus  DPW  PKS  DKI  Jakarta  periode  2010
– 2015 ditetapkan  melalui  sidang  paripurna  musyawarah  wilayah  muswil  yang
dilakukan  secara  musyawarah  mufakat  yang  diadakan  di  Hotel  Atlet Century  Park,  Jakarta,  Minggu  17  Oktober  2010.  Adapun  Susunan
lengkapnya  kepengurusan  DPW  PKS  DKI  Jakarta  Periode  2010-2015 adalah sebagai berikut :
57
a. Majelis Pertimbangan Wilayah MPW
Ketua : Ir. Triwisaksana, MSc.
Sekretaris : Igo Ilham, SST
Ketua Komisi Legislasi, Organisasi, dan Kewilayahan
: Wasito Al Wasith, S.Ag Ketua Komisi Pembinaan Kader
dan Perempuan : Ir. Eko Ihsanto, MSc.
Ketua Komisi Kebijakan Publik
57
Sumber: Tim  Kesekretariatan  Dewan  Pimpinan  Wilayah  DPW  Parta  Keadilan Sejahtera DKI Jakarta
dan Kajian Strategis : Nurmansjah Lubis, SE, Ak, MM
b. Dewan Syariah Wilayah DSW
Ketua : Abdurrahman Suhaemi, MA
Sekretaris : Ahmad Yani, BA
Ketua Lajnah Hisbah dan Disiplin Syar‟i
: Abdullah Qomarudin, Lc. Ketua Lajnah Arbitrase
: Mahbub, Lc. Ketua Lajnah Sumber Daya Insani
: Ahmad Adnan, Lc. Lajnah Kerjasama Keummatan
: Syu‟aib Zainal, Lc. c.
Dewan Pengurus Wilayah DPW Ketua Umum
: Selamat Nurdin, S.Sos, MM Wakil Ketua Umum
: Ahmad Zairofi, Lc Sekretaris Umum
: Tubagus Arif, S.Ag Bendahara Umum
: Drs. Nasrullah HN Sek. Biro Humas dan Media
: Ikhsan Fadilla, ST, MM Sek. Biro Perencanaan
: Arif Priambodo, S.Psi, MM Ka. Bid. Kaderisasi
: Tolhah Nuhin, Lc. Ka. Bid. Pembangunan Keummatan
: Hidayat Rohim Ka. Bid. Kebijakan Publik
: Rois Hadayana, SH Ka. Bid. Kepanduan dan Olah Raga
: Zainal Hasyim Ka. Bid. Generasi Muda dan Profesi   : Fitra Arsil, SH, MH
Ka. Bid. Perempuan : Dra. Iceu Hernawati
Ka. Bid. Peng, Ekonomi dan Kewirausahaan
: Adi Susilo, MM. Ka. Bid. Kelembagaan Sosial
: Israyani, SP Kantor  DPW  PKS  Jakarta  berada  di  Jalan  R.  Soeprapto,
Kemayoran,  Jakarta  Pusat. Berbeda  dengan  kantor  sebelumnya  di  jalan
Kramat  Kwitang  Raya  yang  masih  mengontrak,  kantor  baru  ini  sudah menjadi  milik  sendiri.  Hal  ini  merupakan  cerminan  pusat  pemerintahan
yang harus lebih baik dari wilayah lain di Indonesia.
                                            
                