kolot  dan  tidak  kenal  kompromi.  Tapi  seiring  berjalannya  waktu,  kecurigaan dan  tudingan  itu  berangsur-angsur  hilang.  Hingga  pada  akhimya,  pergerakan
dan pemikiran dakwah kelompok ini disambut oleh kalangan muda terpelajar dan  dengan  cepat  menyebar  ke  seluruh  lapisan  masyarakat.  Melalui  pola
pembinaan  tarbiyyah,  perlahan  tapi  pasti,  masyarakat  kembali  menemukan jati diri keislaman mereka. Artinya, kesadaran masyarakat terhadap kehidupan
Islami  berdampak  pada  penerimaan  dan  dukungan  mereka  terhadap  PK. Sebab, dukungan dan simpati yang diberikan mereka disadari oleh alasan pada
umumnya  para  aktivis  dakwah  dikenal  mempunyai  kepribadian  yang  sholeh, pintar, berprestasi  dalam semua bidang, menunjukkan nilai  yang bagus, serta
aktif  dalam  kegiatan  sosial  dan  organisasi.  Dengan  persiapan  yang  cukup singkat,  tidak  genap  setahun  untuk  mensosialisasikan  gerakan  dakwah  dalam
wujud  partai  Politik  kepada  masyarakat  bersama  dengan  47  Partai  Politik lainnya,  akhirnya  PK  mengikuti  ajang  pemilihan  umum  pada  tanggal  7  Juni
1999. Dalam  pemilihan  umum  yang  pertama  perolehan  PK  tidak  memenuhi
ketentuan  electoral  threshold,  walaupun  masuk  ke  dalam  sepuluh  besar  dari 48 partai Politik peserta pemilu 1999. Partai Keadilan hanya memperoleh total
suara 1.436.563 yang setara dengan 6 kursi DPR RI, 26 kursi di DPRD I, dan l5  kursi  di  DPRD  II,  atau  setara  dengan  1,2  .  Sedangkan  syarat  untuk
mengikuti  pemilu  berikutnya  yaitu  pada  tahun  2004,  minimal  harus memperoleh suara 2.
Karena  minimnya  perolehan  suara  Partai  Keadilan  pada  pemilihan umum  1999  yang  tidak  mencapai  3  ,  sebagai  syarat  minimal  agar  dapat
mengikuti  pemilihan  umum  berikutnya  pada  tahun  2004,  para  tokoh  Partai Keadilan kemudian merumuskan wadah politik baru bernama Partai Keadilan
Sejahtera  yang  kita  kenal  sekarang  dengan  PKS.  17  April  2003,  mereka kemudian  memberikan  rekomendesi  berupa  penggabungan  Partai  Keadilan
dengan  Partai  Keadilan  Sejahtera  pada  Musyawarah  Nasional  Istimewa  PK. Akhirnya, Ahad 20 April 2003, bertempat di lapangan parkir Senayan Jakarta
dideklarasikanlah Partai Keadilan Sejahtera PKS.
B. Karakteristik Gerakan Politik Partai Keadilan Sejahtera PKS
55
Terdapat  perbedaan  antara  PKS  dengan  Partai  Politik  Islam  lainnya. Meski memiliki persamaan, yaitu Islam, untuk menghindari kamuflase politik
dalam  rangka  menarik  simpati  atau  emosi  massa  Islam,  PKS  memaknai  asas Islam tersebut dalam karakteristik berikut.
1. Moralis.  Artinya,  PKS  berupaya  menampilkan  sisi  moralitas  yang
bersumber pada nilai-nilai  Islam  sebagai  basis serta keteladanan, tonggak dalam program dan aktivitas yang digulirkan.
2. Profesional.  Artinya,  keprofesionalan  sebuah  partai  dapat  dilihat  dari
akrivitasnya  yang  berkesinambungan.  yakni  tidak  hanya  menjelang  dan saat pemilu saja. Selain itu, juga dapat dilihat dari program kerjanya yang
strategis  dan  berjangka  panjang,  serta  didukung  sarana  yang  memadai untuk menjalankan progam tersebut.
3. Patriotik.  Artinya,  PKS  sadar  bahwa  kehidupan  partai  adalah  kehidupan
perjuangan  dan  sarana  untuk  bekerja  menuju  kebaikan,  bukan  sebuah badan legitimasi kebaikan itu sendiri.
4. Moderat.  Artinya,  sikap  moderat  adalah  refleksi  dari  pandangan  yang
menggambarkan  jalan  tengah,  sehingga  dalam  menghadapi  persoalan penting akan tetap menonjolkan sikap adil dan seimbang.
5. Demokratis.  Artinya,  PKS  mendukung  tegaknya  demokrasi.  Karena
dengan  demokrasi,  amar  maruf  nahyi  munkar  dapat  lebih  leluasa dilakukan.  Selain  itu,  dengan  demokrasi,  kebebasan  mengemukakan
pendapat yang
dijunjung tinggi
dalam Islam
lebih terjamin
pelaksanaannya. Disadari atau tidak, bahwa salah satu substansi demokrasi adalah bentuk partisipasi rakyat dalam menyelenggarakan kekuasaan yang
tidak bertentangan dengan nilai-nilai syura 6.
Reformis. Artinya, PKS akan selalu menempatkan posisinya sebagai partai reformis, yaitu membawa misi penyelamatan manusia dari kehancuran dan
mengantarkannya pada keadaan yang lebih baik, serta konsisten menjauhi segala karakter dan sifat-sifat yang menimbulkan kerusakan.
55
Fahmi, Menegakkan……………………., hlm. 121
7. Independen.  Artinya,  PKS  memiliki  semangat  kemandirian  dalam
membaca  persoalan  dan  kemudian  merumuskan  sikap  telah  menjadi komitmen  yang  menandai  seluruh  proses  pengambilan  keputusan.
Kepercayaan  pada  Islam  sebagai  referensi  dan  kekuatan  kolektif  anggota PKS merupakan modal utama dalam bersikap.
C. Prinsip-prinsip  Kebijakan  dalam  Gerekan  Politik  Partai  Keadilan
Sejahtera PKS
56
Dalam menyusun pandangan dan kebijaksanaan partai untuk menyikapi berbagai isu dan persoalan  yang terus berkembang, terdapat beberapa prinsip
pokok yang menjadi pijakan utama dari keseluruhan cara pandang PKS dalam bersikap.
1. Asy-syumuliyah  komprehensif.  Yaitu,  kebijakan  selalu  dirumuskan
dengan mempertimbangkan berbagai aspek, perspektif dan menyinkronkan satu  aspek  dengan  aspek  yang  lain.  PKS  tidak  memilah-milah  dalam
menyikapi  suatu  persoalan,  tetapi  akan  berusaha  menyoroti  berbagai persoalan mulai dari persoalan sosial, HAM, keamanan, politik, ekonomi,
hukum sampai masalah luar negeri. 2.
Al-ishlah  reformasi.  Yaitu  kebijakan  yang  berorientasi  pada  perbaikan individu,  masyarakat  ataupun  berkaitan  dengan  perbaikan  pemerintahan
dan  Negara  dalam  rangka  untuk  menegakkan  syariat  dan  daulah-Nya yang berdasarkan pada prinsip amar ma ruf nahyi munkar.
3. Asy-syariah  konstitusional.  Yaitu,  dalam  mengambil  kebijakan  selalu
mempertimbangkan  aspek  kefleksibelan  dan  legalitas  formal  yang  tidak bertentangan  dengan  syariat  Islam,  sehingga  semua  peraturan  yang  ada
dalam al-quran menjadi  dasar konstitusi bagi seluruh kebijakan, program dan perilaku politik.
4. Al-wasath  moderat.  Yaitu,  bersikap  adil  dan  seimbang  dalam
menghadapi  berbagai  persoalan,  tetapi  tetap  berada  dalam  posisi pertengahan  yang  sejalan  dengan  watak  masyarakat  Muslim  ummatan
56
Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera DPP-PKS, Sikap Kami Kumpulan Sikap Dakwah Politik PKS Periode 2000-2005