Strategi Pemenangan PKS dalam Pemilihan Cagub dan Cawagub

Pasal 2 Syarat Khusus 1 Memiliki akhlak mulia dalam hubungannya dengan hablumminallah dan hablumminanas 2 Tidak sedang terkena sanksi kepartaian, selama 3 tahun terakhir 3 Pengalaman OrganisasiKerja: memiliki kriteria minimal salah satunya dari hal ini a Pernah menjabat sebagai pimpinan Partai di tingkat minimal DPD. b Pernah menjabat sebagai pimpinan di Organisasi PelajarMahasiswa LSMOrmas c Pernah memiliki pengalaman kerjajabatan karir yang relevan dengan jabatan kepemimpinan daerah, misalnya kerja di birokrasi dan legislatif 4 Memiliki kedudukan yang terhormat di tengah masyarakat. 5 Dikenal dan aktif dalam berbagai kegiatan kedaerahan dan masyarakat. 6 Kesehatan: kondisi baik yang memungkinkannya bekerja secara optimal. dibuktikan dengan general check up 7 Dukungan rumah tangga: rukun dan kondusif baginya untuk menjalankan tugas secara optimal dan memiliki qowam di rumah tangganya. 8 Citra diri di lingkungan masyarakat: dikenal baik dan diakui figur kepemimpinannya 9 Dukungan masa: memiliki basis dukungan yang memadai dan rekomendasi dari berbagai elemen masyarakat untuk memenangkan Pilkada. 10 Dukungan dana: memiliki ketersediaan dana yang memadai untuk kampanye selama Pilkada berlangsung 11 Dukungan politik : memiliki dukungan salah satu parpol, dan atau memiliki basis masa yang memungkinkannya untuk memenangkan Pilkada. 12 Memiliki kemampuan leadership 13 Disetujui oleh Tim Optimalisasi Musyarokah TOM PKS. Pasal 3 Syarat Tambahan 1 Calon Eksternal adalah bukan kader dan bersedia menandatangani kontrak politik 2 Calon Internal adalah Kader. Penetapan cagub dan cawagub dalam DKI Jakarta tahun 2012 diputuskan melalui Musyawarah Wilayah. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan CagubCawagub dari PKS pada pemilukada di DKI Jakarta adalah seluruh pengurus DPW. Disamping itu proses penjaringan cagubcawagub juga melalui berdasarkan hasil survei. Salah satunya adalah hasil jajak pendapat publik seputar pemilukada DKI jakarta 2012 yang dilakukan oleh Lembaga Survey Nasional. Terjadi pergeseran Partai Pemenang di DKI Jakarta bila Pemilu dilakukan saat ini, yaitu: - Partai Keadilan Sejahtera 16.7 - Partai Demokrat 15.08 - PDIP 9.77 - Golkar 7.11 - Gerindra 6.54 - PPP 5.24 - Nasdem 3.33 - PAN 2.09 - Hanura 1.37 - PKB 0.67 - Belum Menentukan 32 Dengan melihat hasil survei dirilis Lembaga Survey Nasional Median, PKS disebut sebagai partai paling tinggi yang mempunyai soliditas konstituen. Disusul PPP, PAN dan Hanura. Partai Keadilan Sejahtera PKS mengusung slogan ”Bersih, Peduli, dan Profesional”. Tema ”Bersih dan Peduli” pada Pemilu 2004 telah membangkitkan semangat kader pada masyarakat untuk memberikan dukungan. PKS di Jakarta kemudian bisa menjadi partai unggulan. Tentang tema sentral kampanye PKS, Presiden PKS Tifatul Sembiring saat itu mengingatkan semua calon anggota legislatifnya untuk tetap berpegang pada tema sentral yang sudah menjadi keputusan bersama. Untuk itu, PKS sudah menerbitkan buku putih yang menjadi panduan tentang elaborasi dari tema sentral itu. Meskipun PKS sadar akan pencitraan, Tifatul dengan penuh kerendahan mengakui kekurangannya sebagai manusia. Menurut dia, PKS bukanlah ”partai malaikat”, tetap saja ada kekurangannya, meskipun sudah dibuat berbagai mekanisme internal untuk mengatasi kekurangan itu. Di tingkat DKI, PKS yang mengusung HNW-Didik untuk membidik posisi DKI 1 dengan jargon Ayo Beresin Jakarta, jargon yang secara makna sangat pas dengan kondisi Jakarta saat ini. Tetapi jargon ideal tersebut kurang berhasil memikat rakyat DKI karena perilaku kader- kader PKS yang overacting dan bahkan melawan etika dan estetika dalam memasarkan jargon tersebut. Poster-poster, sapnduk dan stiker-stiker gambar pasangan HNW- Didik yang dipasang secara semerawut di seantero DKI mempertontonkan keangkuhan para kader PKS. Alih-alih menjadikan warga DKI tertarik untuk mendukung pasangan HNW-Didik, yang terjadi poster-poster tersebut justru membuat warga kurang simpatik. Padahal akan sangat pas bila jargon Ayo Beresin Jakarta disosialisakan dengan cara para kader PKS mengajak warga bersama-sama membersihkan sampah yang berserakan, merapihkan trotoar, mengecat pagar-pagar, tembok atau jembatan yang kusam, menanam pohon di lingkungan yang gersang dan sejenisnya. Perilaku kader PKS yang tidak mengindahkan etika sosial dan estetika dalam memasarkan jargon Ayo Beresin Jakarta di pilkada DKI 2012 menjadi bumerang karena ketidak sinkronannya di tataran realita.

2. Gerakan Politik DPW PKS DKI Jakarta dalam Pemenangan Pilkada

Partai Keadilan Sejahtera PKS DKI Jakarta menyiapkan tiga strategi untuk memenangkan Pilkada pada 2012 yang diungkapkan ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamet Nurdin. Ketiga strategi pemenangan PKS pada pilkada dan pemilu mendatang adalah capacity building, institution building dan social building. 61 Lebih lanjut strategi tersebut dijelaskan sebagai berikut: Capacity building adalah mempersiapkan sumber daya manusia melalui program-program pembinaan dan pelatihan kepemimpinan untuk mempersiapkan kepemimpinan PKS di ranah publik. Institution building adalah melakukan konsolidasi besar-besaran struktur PKS dari tingkat wilayah hingga tingkat ranting, agar program-program partai dapat langsung diserap oleh kader-kader PKS di tingkat struktur paling bawah, sehingga pelaksanaan program tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat. Social building adalah melakukan komunikasi sosial ke semua lapisan masyarkat baik tokoh, organisasi massa dan LSM. Apabila ke tiga strategi tersebut dilaksanakan dengan baik,PKS yakin akan memenangkan pilkada dan pemilu mendatang. Target memenangkan pemilihan PilgubPilwagub DKI sangat penting bagi PKS, oleh karena itu menurut Selamet Nurdin, PKS tidak akan mengulangi kekalahan, seperti 2009 lalu. Karena itu, pada Pilkada 2012, PKS menargetkan untuk memimpin Ibukota dan juga kemenangan pada pemilu 2014. Kemenangan di kedua perhelatan akbar tersebut sangat penting bagi PKS untuk bisa menjalankan pemerintahan secara optimal. Pemerintah akan berjalan lebih efektif jika gubernur dan legislative dapat berjalan bersama dalam satu visi. Bila salah satunya tidak dalam satu visi, mau tidak mau akan terjadi ketidaksinkronan. Ibarat burung sayapnya dua, 61 Tiga Strategi PKS Menangkan Pilkada 2012, http:www.beritabatavia.comdetail 2010102944490tiga.strategi.pks.menangkan.pilkada.2012.VYe8zvmqqko jadi lebih efektif kalau dua-duanya berjalan, papar Nurdin yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Jakarta. Sementara itu, cara lain yang dilakukan oleh PKS yang mengusung pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik Rachbini dengan menggunakan strategi teritorial. Menurut Rico Marbon Direktur Eksekutif Media Survei Nasional Median PKS mendominasi dalam penggunaan strategi teritorial. Antara lain dengan memasang spanduk, menempel poster, membagikan stiker dan selebaran serta mensosialisasikan diri hingga ke rukun tetangga RT hingga Kecamatan. Kader PKS di Jakarta sangat banyak, inilah yang menjadi keputusan HNW-Didik untuk memanfaatkan kadernya mempromosikan langsung ke warga,” ujarnya. Pasangan Hidayat-Didik juga dianggap memi liki program unik yaitu „Ketuk Sejuta Pintu‟ yang tidak dimiliki oleh pasangan lain. Pasangan Foke-Nara, menurut saya, berusaha untuk menang satu putaran. Jika tidak, trauma Foke lima tahun silam akan terulang kembali. Foke akan kembali berhadapan dengan PKS,” Rico menambahkan. “Pokoknya Semakin dekat dengan pencoblosan, publik akan semakin aktif mencari tahu. Kebutuhan masyarakat terhasil. 62 Partai Keadilan Sejahtera PKS juga menggunakan strategi lain untuk memenangkan pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini dalam Pemilihan Gubernur Pilgub DKI Jakarta. Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua DPC PKS Pesanggrahan Mohammad Yamin, menyatakan selain melakukan kegiatan bakti sosial, bazar sembako murah, senam sehat, pelayanan kesehatan, PKS Pesanggrahan juga intens menggelar sosialisasi secara internal dan direct selling. PKS, menurut Yamin, punya trik unik untuk mengkampanyekan pasangan Hidayat-Didik ke masyarakat, yakni direct selling. “Dengan kegiatan ini setiap kader dan relawan PKS yang bertugas sebagai tim relawan turun langsung ke rumah-rumah warga untuk 62 Mengintip Strategi Pemenangan Cagub Cawagub DKI, teresedia online di http:news.okezone.comread20120501505621884mengintip-strategi-pemenangan-cagub- cawagub-dki melakukan sosialisasi dan memperkenalkan pasangan Hidayat- Didik,” selanjutnya Yamin mengatakan, “Fokus sosialisasi pasangan Hidayat- Didik tidak hanya di basis-basis pendukung PKS tetapi juga di basis pasangan lainnya,”. Kegiatan direct selling sendiri bukan hal baru bagi PKS, karena kegiatan ini merupakan kegiatan penggerak bagi masyarakat untuk melihat calon yang diusung PKS. Secara umum metode kampanye ini dilaksanakan di seluruh kelurahan di Jakarta. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan PKS sejauh ini menunjukkan hasil yang signifikan. Bentuk lain dari strategi PKS dalam memenangkan pemilukada DKI Jakarta tahun 2012 adalah dengan gerakan sosial berupa bantuan dana pendidikan bagi kader dan masyarakat lainnya. Melalui program ini kader Partai Keadilan Sejahtera PKS bahu membahu memberikan solusi bagi kader dan masyarakat yang membutuhkan dana untuk biaya sekolah anak. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Selamat Nurdin, Selain itu, program ini juga berisi pemberian modal usaha dan advokasi kesehatan secara berkelanjutan,”. Dalam periode yang sama, PKS juga akan melakukan survei di setiap kecamatan secara bertahap untuk merumuskan pemenangan Pilkada Jakarta 2012 berbasis teritorial. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah MPW PKS DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, program Takaful Kader meningkatkan semangat kader PKS untuk melayani warga Jakarta dan menjadikan Jakarta penuh kebaikan dan menuju kesejahteraan. “Kondisi kader yang nyaman dan solid akan melahirkan kerja-kerja nyata untuk kebaikan Jakarta, dan dari itu kita siap memenangkan Pilkada 2012 dan Pemilu 2014,” tutupnya. Takaful Kader merupakan salah satu program kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta.

3. Faktor-faktor Kekalahan PKS dalam Pemilihan Cagub dan Cawagub

DKI Jakarta Tahun 2012 Beberapa analisis dilakukan untuk mengetahu faktor kekalahan PKS parta Islam dalam pemilihan Cagubcawagub DKI Jakarta. Secara umum faktor kekalahan dapat dikatagorikan menjadi dua yaitu factor internal dan factor ekternal. a. Faktor Internal Partai Faktor internal kekalahan PKS dalam pilkada di DKI Jakarta yaitu: 1 Terpaan Badai Korupsi Korupsi oleh pengurus partai merupakan penyebab turunnya elektabilitas PKS yang berakibat pada kekalahan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 yaitu kasus yang menimpa salah satu petinggi PKS Presiden Partai, Luthfi Hasan Ishaq LHI yang ditahan oleh KPK karena diduga menerima suap kuota impor daging sapi, meskipun peristiwa penetapannya sebagai tersangka dan penahanannya menyimpan banyak keganjilan. Masalah korupsi ini melahirkan beberapa analisis para pengamat politik didasarkan pada kekalahan PKS pada Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012 yang hanya mendapatkan 11 suara – padahal sudah menurunkan tokoh nasional Hidayat Nur Wahid, jauh dari perolehan suara pada Pemilukada sebelumnya tahun 2007, yaitu 44. Tren menurunnya perolehan suara PKS pada Pemilukada terakhir diprediksikan oleh para pengamat bahwa PKS akan semakin terpuruk menghadapi Pemilu tahun 2014 mendatang, sebab DKI Jakarta adalah barometer eksistensi dan elektabilitas sebuah partai politik. Bahkan sebagian pengamat memprediksikan PKS tidak mampu mencapai batas electoral threshold 3,5, artinya PKS akan tidak bisa ikut Pemilu, bisa jadi bubar dan tidak ada lagi kelanjutan sejarah partai fenomenal ini atau kembali kepada habitat semula; menjadi gerakan sosial. 2 Kurang efektifnya Komunikasi Politik yang dibangun Buruknya komunikasi politik PKS juga diduga memberikan kontribusi terhadap kekalahan tersebut. Komunikasi politik memiliki peran penting dalam proses dan gerakan politik.