d. Setelah data terkumpul kemudian dikelompokkan untuk mengetahui mana
data yang dibutuhkan dan mana data yang tidak dibutuhkan e.
Setelah mengetahui data yang dibutuhkan, maka penulis menghubungkan atau mencari hubungan antara data yang satu dengan data yang lain,
kemudian diolah menggunakan kerangka berfikir yang sudah ditulis f.
Menafsirkan data-data yang dianalisis dengan memperhatikan rumusan masalah
g. Setelah menafsirkan data-data yang dianalisis, kemudian ditarik menjadi
sebuah kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai materi yang menjadi pokok penulisan skripsi ini agar memudahkan para pembaca dalam mempelajari tata
urutan penulisan ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut.
Bab Pertama, Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, kerangka konseptual,
langkah-langkah penelitian, dan sistematika penulisan. Bab Kedua, menggambarkan secara umum tentang Gerakan Politik dan
Siyasah Dusturiyah. Bab Ketiga, Menjelaskan Partai Keadilan Sejahtera PKS, yang
mencakup Sejarah Partai Keadilan Sejahtera PKS, Karekteristik Gerakan Politik Partai Keadilan Sejahtera PKS, Prinsip-prinsip Kebijakan dalam Gerakan Politik
Partai Keadilan Sejahtera PKS, Profil Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta.
Bab Keempat, Hasil Penelitian dan pembahasan yang mengenai strategi pemenangan PKS dalam Pemilihan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta tahun 2012,
Gerakan politik DPW PKS DKI Jakarta dalam pemilihan Pilgub dan faktor-faktor kekalahan PKS dalam pemilihan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Tahun 2012.
Bab Kelima merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam penulisan skripsi ini yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG
GERAKAN POLITIK DAN SIYASAH DUSTURIYAH A.
Pengertian dan Model-model Gerakan Politik
1. Pengertian Gerakan Politik
Secara teori, politik adalah bahasan dan generalisasi dari berbagai fenomena yang bersifat politik. Dengan kata lain teori politik adalah bahasan
dan renungan atas tujuan dari kegiatan politik, cara-cara mencapai tujuan, kemungkinan-kemungkinan dan kebutuhan-kebutuhan yang ditimbulkan oleh
situasi politik yang tertentu dan kewajiban-kewajiban obligations yang diakibatkan oleh tujuan politik tersebut. Adapun konsep-konsep yang dibahas
dalam teori politik mencakup antara lain masyarakat, kelas sosial, negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga-lembaga
negara, perubahan sosial, pembangunan politik political development, modernisasi dan lain-lain.
Menurut pendapat Thomas P. Jenkin yang dikutip oleh Miriam Budiarjo,
20
teori-teori politik dapat dibedakan menjadi dua macam, meskipun perbedaan diantara keduanya bersifat mutlak. Adapun perbedaan tersebut
adalah: a.
Teori-teori yang mempunyai dasar moril dan yang menentukan norma- norma politik norms for political behavior. Teori ini disebut juga dengan
valuational mengandung nilai karena memiliki unsur norma-norma dan nilai.
b. Teori-teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta-
fakta politik dengan tidak mempersoalkan norma-norma atau nilai. Teori- teori ini dapat dinamakan dengan non-valuational value free.
Teori-teori politik yang mempunyai dasar moril fungsinya menentukan pedoman dan patokan yang bersifat moral dan sesuai dengan norma-norma
moral. Semua fenomena politik ditafsirkan dalam rangka tujuan dan pedoman moral ini. Dianggap bahwa dalam kehidupan politik yang sehat diperlukan
pedoman dan patokan ini. Teori-teori semacam ini mencoba mengatur
20
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia, 2000, hlm. 30
hubungan-hubungan antara anggota masyarakat sedemikian rupa sehingga di satu pihak memberi kepuasan perorangan, dan dipihak lain dapat
membimbingnya menuju ke suatu struktur masyarakat politik yang dinamis dan stabil. Untuk keperluan itu, teori-teori politik semacam ini
memperjuangkan suatu tujuan yang bersifat moral dan atas dasar itu menetapkan suatu kode etik atau tata cara yang harus dijadikan pegangan
dalam kehidupan berpolitik. Fungsi utama dari teori-teori politik ini adalah untuk mendidik warga masyarakat mengenai norma-norma dan nilai-nilai itu.
Dalam teori politik moral, terdapat beberapa golongan yaitu golongan filsafat politik, golongan teori politik sistematis dan golongan ideologi politik.
Golongan ideologi politik merupakan himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma, kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang
atas dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politiknya.
Karena nilai-nilai dan ide-ide tersebut merupakan suatu sistem yang saling berpautan. Dan yang menjadi dasar dari ideologi politik adalah keyakinan
adanya suatu pola tata tertib sosial politik yang ideal. Ideologi politik mencakup pembahasan dan diagnosa, serta saran-saran
mengenai bagaimana mencapai tujuan yang ideal tersebut. Ideologi yang berkembang luas mau tidak mau dipengaruhi oleh kejadian-kejadian dan
pengalaman-pengalaman dalam masyarakat di mana dia berada dan harus sering mengadakan kompromi dan perubahan-perubahan secara luas.
21
Berdasarkan penjelasan tentang teori politik di atas, cara untuk mencapai tujuan politik yang diinginkan tidak terlepas dari bagaimana dia
sebagai pelaku yang melakukan kegiatan politik baik secara personal atau komunal melakukan gerakan politiknya dengan dipengaruhi oleh kejadian atau
pengalaman-pengalaman dalam masyarakat di mana dia berada. Oleh karena itu, secara sederhana, gerakan dapat difahami sebagai suatu tindakan terencana
21
Mariam, Dasar- dasar……………….., hlm. 32
yang dilakukan oleh kelompok masyarakat disertai program terencana yang ditujukan untuk suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
22
Dalam buku Fiqh Responsibilitas, gerakan atau pergerakan lebih cenderung ke dalam masalah amal atau perbuatan, baik dalam bidang akhlak,
hukum, nilai-nilai dan etika bagi seluruh manusia. Karenanya, pergerakan ini memiliki beberapa ciri khas dan asas-asas yang masyhur. Adapun ciri khas
tersebut antara lain sebagai berikut:
23
1 Senang bergaul dengan manusia, hidup bersama dan bergabung dengan mereka pada saat kesusahan dan sabar terhadap hal-hal yang
meletuhkan, 2 Cinta dan kasih sayang terhadap sesama manusia, menghormatinya, dan cinta kepada Allah serta agama Islam dengan
mengikuti petunjuk Nabi SAW, 3 Cinta kebenaran kepada manusia dan menolongnya semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah,
4 Memiliki kemampuan gerak untuk mempengaruhi orang lain untuk beramal baik dan konsisten pada Islam, 5 Memiliki kemampuan gerak
untuk mengumpulkan manusia dan memiliki kemampuan untuk mengatur mereka sesuai dengan kebutuhan amal gerakannya.
Sedangkan politik, ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
1 Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama teori klasik Aristoteles, 2 Politik
adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara, 3 Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk
mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat, 4 Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.
24
Dari pengertian dua variabel di atas, dapat dipahami bahwa gerakan politik baik itu gerakan yang dilakukan oleh pergerakan Islam ataupun bukan
adalah suatu tindakan terencana yang dilakukan oleh kelompok masyarakat disertai program terencana yang ditujukan untuk suatu perubahan ke arah yang
lebih baik dalam hal yang berkaitan dengan kekuasaan ataupun yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
22
“Gerakan Politik Islam” tersedia online di http:hidayatulloh.com diakses tgl. 12 Januari 2013
23
Ali A. Halim Mahmud, Fiqh Responsibilitas: Tanggung Jawab Muslim dalam Islam, Jakarta: Gema Insasi Press, 1998, hlm. 315
24
“Pengertian Politik” tersedia online http:id.wikipedia.org diakses, Tanggal 12 Januari 2013