Komponen Sikap Penilaian Kemampuan

b Faktor ekstern yaitu faktor yang terdapat di luar pribadi manusia, yang berupa interaksi sosial di luar kelompok. Misalnya interaksi antara manusia dengan hasil kebudayaan manusia yang sampai kepadanya melalui alat-alat komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi, majalah, dan lain sebagainya.

b. Komponen Sikap

Tiga komponen sikap yang saling adalah : a Komponen afektif berisi perasaan-perasaan terhadap objek sikap yang terkait dengan rasa suka atau tidak suka. Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi Azwar, 2005. Komponen afektif akan menjawab pertanyaan tentang apa yang dirasakan senang atau tidak senang terhadap objek sikap. b Komponen kognitif berisi keyakinan terhadap objek sikap, akan menjawab pertanyaan yang dipikirkan atau dipersepsikan tentang objek. c Komponen perilaku adalah perilaku-perilaku yang disengaja terhadap objek sikap. Komponen perilaku akan menjawab pertanyaan bagaimana kesediaan atau kesiapan untuk bertindak terhadap objek sikap. Sikap merupakan komponen yang konstrak meski teoritiknya berbeda satu sama lain. Sekalipun semua komponen berada pada satu kontinum evaluatif namun pernyataan masing-masing komponennya berbeda. Meskipun demikian, komponen- komponen sikap saling mendukung satu sama lain Azwar, 2007. Universitas Sumatera Utara

c. Ciri-Ciri Sikap

Sikap menunjukan jenis tingkah laku individu dalam hubungannya dengan stimulus yang relevan berupa orang-orang atau kejadian-kejadian. Ciri-ciri sikap menurut Azwar 2007 adalah : a Learnability dapat dipelajari. Sikap merupakan hasil belajar, baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Sikap yang dipelajari secara sengaja disebabkan karena individu menganggap hal tersebut memberi manfaat bagi dirinya, membantu tujuan kelompok, dan memperoleh suatu nilai yang sifatnya perorangan. b Stability. Sikap yang bermula dari pembelajaran akan menjadi kuat dan stabil melalui pengalaman. Misalnya perasaan suka atau tidak suka terhadap warna tertentu yang sifatnya berulang-ulang atau memiliki frekuensi tinggi. c. Personal-society significance. Sikap melibatkan hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lain dan antara individu dengan benda atau situasi. d Cognitive and affective. Komponen kognisi sikap adalah berisi informasi yang faktual sehingga akan memunculkan komponen afeksi. e Approach-avoidance directionality . Kepentingan individu akan mengiring individu untuk menyeleksi apakah objek sikap favorable.

2.2.2 Kemampuan a. Pengertian Kemampuan

Schumacher dalam Sinamo, 2002 kemampuan didefinisikan dalam arti sesuatu yang diharapkan di tempat kerja, dan merujuk pada pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dalam penerapannya harus konsisten dan sesuai standar kinerja yang dipersyaratkan dalam pekerjaan. Komponen penting dalam kemampuan diri manusia Universitas Sumatera Utara yaitu; keterampilannya dan etos kerjanya. Tanpa komponen keterampilan dan etis kerja semua sumber daya tetap terpendam, tidak dapat dimanfaatkan dan tetap merupakan potensi belaka. Jika di simak ketiga komponen yang tidak kelihatan tersebut memang berada dalam diri manusia, tersimpan dalam bentuk kemampuan insani operasional operational human abilities. Hal yang relevan dengan Lowler dan Porter dalam As’ad, 2000 bahwa kemampuan ability sebagai karakterisik individual seperti intelegensia, manual skill, traits yang merupakan kekuatan potensial seseorang untuk berbuat dan sifatnya stabil. Jadi kemampuan ability merupakan suatu potensi untuk melakukan sesuatu, atau dengan kata lain kemampuan ability adalah what can do dan bukan what does do. Sinamo 2002 menyatakan bahwa sebagai makhluk psikologikal psycological being manusia ditandai dengan kemampuan dalam 6 enam hal; 1 kemampuan berpikir persepsional-rasional. 2 kemampuan berpikir kreatif- imajinatif, 3 kemampuan berpikir kritikal-argumentatif. 4 kemampuan memilih sejumlah pilihan yang tersedia. 5 kemampuan berkehendak secara bebas. 6 kemampuan untuk merasakan. Kemampuan sejati adalah kekuatan yang dapat mendorong terwujudnya sinergi kemampuan konstruktif seluruh potensi yang ada dalam diri perbuatan manusia. Kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek. Dari pengertian-pengertian kemampuan dapat disimpulkan bahwa kemampuan abilty adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau Universitas Sumatera Utara praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya Robbins, 2005. Lebih lanjut dinyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu: a. Kemampuan intelektual Intelectual ability Merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental. b. Kemampuan fisik Physical ability Merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik. Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara 2002 “secara psikologis, kemampuan ability terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill, artinya karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal”. Uraian tentang kemampuan menunjukkan bahwa kemampuan merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam menyelesaikan tugasnya secara cepat dan tepat, efektif dan efisien sesuai dengan metode atau standar kerja yang diwujudkan dalam pelaksanaan tugasnya Mangkunegara, 2002.

b. Penilaian Kemampuan

Penilaian kemampuan amat penting bagi suatu organisasi. Penilaian kemampuan pada suatu organisasi dapat melihat kualitas faktor manusia dapat menunjang tujuan suatu organisasi. Penilaian terhadap kemampuan dapat memotivasi karyawan agar terdorong untuk bekerja lebih baik. Oleh karena itu diperlukan Universitas Sumatera Utara penilaian prestasi yang tepat dan konsisten. Penilaian kemampuan merupakan sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan ulang dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodik. Proses penilaian kemampuan ditujukan untuk memahami prestasi kerja seseorang. Kegiatan penilaian kemampuan terdiri dari identifikasi, observasi, pengukuran dan pengembangan hasil kerja karyawan dalam sebuah organisasi Mangkunegara, 2002. Tahapan pada proses penilaian meliputi : 1. Identifikasi Identifikasi merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas penentuan unsur-unsur yang akan diamati. Kegiatan ini diawali dengan melakukan analisis pekerjaan agar dapat mengenali unsur-unsur yang akan dinilai dan dapat mengembangkan skala penilaian. Apa yang dinilai adalah yang berkaitan dengan pekerjaan, bukan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. 2. Observasi Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara seksama dan periodik. Semua unsur yang dinilai harus diamati secara seksama agar dapat dibuat penilaian yang wajar dan tepat. Observasi yang jarang dilakukan dan tidak berkaitan dengan prestasi kerja akan menghasilkan hasil penilaian sesaat dan tidak akurat. 3. Pengukuran Para penilai akan memberikan penilaian terhadap tingkat kemampuan karyawan yang didasarkan pada hasil pengamatan pada tahap observasi. Universitas Sumatera Utara 4. Pengembangan Pihak penilai selain memberikan penilaian terhadap kemampuan kerja karyawan juga melakukan pengembangan apabila ternyata terdapat perbedaan antara yang diharapkan oleh pimpinan dengan hasil kerja karyawan. Hal-hal pokok yang harus dinilai dalam kegiatan penilaian individu pegawai meliputi faktor performance, ability, motivation dan potency.

c. Tujuan Penilaian Kemampuan