Uji F Uji Serempak Uji Parsial Uji t

4.4 Analisis Multivariat Uji Regresi Berganda

Menganalisis pengaruh persepsi tentang jasa pelayanan kualitas teknis pelayanan medis, sikap petugas medis, pemberian informasi medis dan ketersediaan waktu konsultasi terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Methodist Susanna Wesley Medan menggunakan uji regresi berganda.

4.4.1 Uji F Uji Serempak

Signifikansi 0,000 lebih kecil dari batas signifikansi yang ditetapkan 0,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat, maka hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan positif variabel X 1 , X 2 , X 3 dan X 4

4.4.2 Uji Parsial Uji t

terhadap variabel Y. Pengaruh antara variabel-variabel: kualitas teknis pelayanan medis X 1 , sikap petugas medis X 2 , penyampaian informasi medis X 3 dan ketersediaan waktu konsultasi X 4 Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda , secara parsial seperti diuraikan pada Tabel 4.9. Variabel B Sig. Konstanta -4,796 0,001 a. Kualitas teknis pelayanan medis X 1 0,094 0,030 b. Sikap petugas medis X 2 0,105 0,023 c. Pemberian informasi medis X 3 0,089 0,026 d. Ketersediaan waktu konsultasi X 4 0,090 0,027 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji regresi berganda di atas Tabel 4.9, didapatkan variabel dalam persamaan garis regresi menjadi: Y = -4,796 + 0,094X 1 + 0,105X 2 + 0,089X 3 + 0,090X Persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diintepretasikan, sebagai berikut: 4 1. Nilai koefisien konstanta = -4,796, berarti bahwa, apabila nilai seluruh variabel bebas yang diteliti X 1 – X 4 2. Hasil uji regresi berganda terhadap kualitas teknis pelayanan medis diperoleh nilai p=0,0300,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh kualitas teknis pelayanan medis terhadap kepuasan pasien rawat inap. Nilai koefisien b pada Rumah Sakit Umum Methodist Susanna Wesley Medan sebagai obyek penelitian dianggap tidak ada sama dengan nol, maka tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap persepsi tentang jasa pelayanan pada kategori tidak puas. 1 = 0,094 untuk kualitas teknis pelayanan medis, berarti bahwa, apabila nilai kualitas teknis pelayanan medis X 1 3. Hasil uji regresi berganda terhadap sikap petugas medis diperoleh nilai nilai p= 0,0230,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh sikap petugas medis terhadap kepuasan pasien rawat inap. Nilai koefisien b mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien rawat inap terhadap kepuasan pasien rawat inap Y akan meningkat sebesar 0,094 poin. 2 = 0,105 untuk variabel sikap petugas medis, berarti bahwa, apabila nilai sikap petugas Universitas Sumatera Utara medis X 2 4. Hasil uji regresi berganda terhadap penyampaian informasi medis diperoleh nilai nilai p=0,0260,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh penyampaian informasi medis terhadap kepuasan pasien rawat inap. Nilai koefisien b mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan rumah sakit Y akan meningkat sebesar 0,105 poin. 3 = 0,089 untuk variabel penyampaian informasi medis, berarti apabila nilai penyampaian informasi medis X 3 5. Hasil uji regresi berganda terhadap ketersediaan waktu konsultasi diperoleh nilai nilai p=0,0270,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada pengaruh ketersediaan waktu konsultasi terhadap kepuasan pasien rawat inap. Nilai koefisien b mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan rumah sakit Y akan meningkat sebesar 0,089 poin. 4 = 0,090 untuk ketersediaan waktu konsultasi, berarti bahwa, apabila nilai penyampaian informasi medis X 4 Semua variabel kualitas teknis pelayanan medis X mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap cateris paribus, maka kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan rumah sakit Y akan meningkat sebesar 0,090 poin. 1 , sikap petugas medis X 2 , penyampaian informasi medis X 3 dan ketersediaan waktu konsultasi X 4 mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap, tetapi yang paling besar Universitas Sumatera Utara pengaruhnya adalah sikap petugas medis, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi yaitu =0,105.

4.4.3 Uji Koefisien Determinasi R