2.2.3 Curahan Waktu
Curahan waktu dalam bekerja adalah proporsi waktu bekerja terhadap total waktu kerja angkatan kerja. Curahan waktu kerja tergantung pada jenis pekerjaan
yang dilakukan. Ada jenis-jenis kegiatan yang memerlukan curahan waktu yang banyak dan berkelanjutan, tapi sebaliknya ada pula jenis-jenis kegiatan yang
memerlukan curahan waktu kerja yang terbatas Sumarsono, 2009. Faktor yang mempengaruhi alokasi waktu seseorang. Alokasi waktu bagi
setiap anggota keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : keadaan sosial ekonomi keluarga, pemilihan aset produktif, tingkat upah, karakteristik yang melekat
pada setiap anggota keluarga yang dicirikan dengan faktor umur, tingkat pendidikan atau keahlian yang dimiliki anggota keluarga yang lain. Pertambahan pendapatan
cenderung untuk mengurangi jam kerja income effect. Dengan meningkatnya status ekonomi pertambahan pendapatan seseorang cenderung untuk meningkatkan
konsumsinya dan akan lebih banyak menikmati waktu senggangnya karena telah mengurangi jam kerja Sumarsono, 2009 .
Menurut Mubyarto dalam Sumarsono 2009 tingkat pencurahan jam kerja adalah persentase banyaknya jam kerja yang dicurahkan terhadap jumlah jam kerja
yang tersedia. Jam kerja dan pendapatan merupakan variabel yang sulit untuk dipisahkan. Pendapatan atau upah diperoleh seseorang dari suatu pekerjaan melalui
pencurahan jam kerja untuk bekerja yang menghasilkan barang dan jasa. Curahan jam kerja adalah jumlah jam kerja yang dilakukan oleh buruh untuk melakukan
pekerjaan di pabrik, di rumah dan pekerjaan sambilan. Lama bekerja dalam
Universitas Sumatera Utara
seminggu bagi setiap orang tidak sama. Alasan ekonomi adalah yang paling dominan, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari atau untuk menambah penghasilan
keluarga. Waktu yang tersedia dipergunakan untuk mengelola rumah tangga, untuk bekerja dan ada pula waktu untuk senggang. Bagi masyarakat di desa waktu senggang
pada umumnya digunakan untuk menambah penghasilan keluarga dengan jalan bekerja sambilan. Misalnya pada hari minggu atau pada hari libur, maka waktunya
digunakan untuk mencari tambahan pendapatan misalnya dengan menerima pencucian dan setrika pakaian dari tetangga atau menjual hasil kebunnya di pasar.
Hal-hal seperti ini memang tidak berlangsung setiap hari, tetapi bisa menambah pendapatan keluarga sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Cara untuk mengetahui curahan waktu masing-masing kegiatan secara riil digunakan rumus Mangkuprawira dalam Sumarsono 2009 sebagai berikut:
Waktu riil melakukan kegiatan X Waktu melakukan kegiatan
Waktu tidak riil melakukan kegiatan Curahan waktu dokter dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah
waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter kepada pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan keinginannya, cukup untuk dokter
menjelaskan yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan yang
ditetepkan dokter. Waktu minimal yang dibutuhkan umumnya sekitar 15 menit untuk setiap pasien. Informasi medis menyeluruh dari dokter dalam memberikan informasi
Universitas Sumatera Utara
yang jelas kepada pasien mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan, risiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan
dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi Depkes RI, 2010.
Waktu pelayanan dokter dan waktu pemeriksaan oleh dokter yaitu minimal 15 menit. Menurut Depkes RI 2010 standar waktu pelayanan dalam memeriksa
pasien di ruang periksa dibagi menjadi: 1 waktu anamnesa dan diagnosis dengan waktu minimal 5 menit, 2 waktu penjelasan dokter tentang masalah kesehatan yang
di alami pasien dengan waktu minimal 5 menit dan 3 waktu penulisan dan pemberian resep dengan waktu minimal 5 menit
2.3 Persepsi
2.3.1 Pengertian Persepsi