yang ditetapkan oleh BPK dengan tujuan akhir untuk menuju Indonesia yang lebih baik dalam hal keuangan.
4.4.1 Persepsi Terhadap Kompetensi 1.
Kompetensi Perilaku
Kompetensi Perilaku yang merupakan seperangkat pola perilaku yang diperlukan oleh auditor pegawai BPK untuk
dipraktekkan pada suatu posisi tertentu. Kompetensi ini diperlukan dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya
secara profesional, efektif, dan efisien. Hasil perhitungan persepsi auditor terhadap variabel kompetensi perilaku beserta
indikator-indikatornya pada Badan Pemeriksa Keuangan, dapat dilihat pada Tabel 13 sampai Tabel 17 dan perhitungannya dapat
dilihat pada Lampiran 5. Berdasarkan Tabel 13, dapat disimpulkan bahwa auditor
BPK telah memiliki intelektual individu yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil nilai skor rataan yang didapatkan
berdasarkan pernyataan yang ada yaitu sebesar 3,92. Dengan demikian, tugas audit dapat diselesaikan dengan baik, karena
auditor memiliki intelektual individu yang mendukung dalam melakukan pekerjaannya.
Tabel 13. Persepsi atau Skor Rataan Terhadap Intelektual Individu
No. Pernyataan Jawaban
Rataan Keterangan
SS S CS TS
STS 1.
Mengetahui hal-hal yang terkait dengan permasalahan yang
dihadapi dalam audit. 22 58 10
- - 4,13 Baik
2. Menguraikan masalah yang
dihadapi, sehingga dapat mengidentifikasikan akar
permasalahan atau implikasi yang dapat ditimbulkan.
15 62
13 - - 4,02 Baik
3. Memahami situasi atau masalah
dimulai dari mengidentifikasi pola atau hubungan dan
permasalahan utama yang mendasar.
16 52
20 2
- 3,91 Baik
4.
Saya mampu berpikir dengan cara yang baru.
15 54
14 7 - 3,85 Baik
5. Saya mampu bertindak dengan
cara yang baru. 6
56 23
5 - 3,70 Baik
Total Rataan 3,92
Baik
Unsur-unsur Intelektual individu tersebut menjelaskan waktu dan usaha maksimal yang digunakan auditor dalam
mencari informasi lebih terkini guna mendukung suatu pekerjaan audit saat ini maupun di masa mendatang, auditor dapat
menguraikan dengan baik mengenai suatu masalah danatau melihat akar penyebab dari suatu masalah, auditor dapat melihat
pola dalam suatu kondisi yang selanjutnya menggabungkan beberapa bagian menjadi satu-kesatuan, auditor memiliki visi
BPK jangka pendek maupun jangka panjang dan auditor mampu memperkenalkan atau menemukan cara baru dalam melakukan
sesuatu thinking out-of-the box.
Tabel 14. Persepsi Terhadap Efektivitas Individu
No. Pernyataan Jawaban
Responden Rataan
Keterangan SS S
CS TS STS
1. Bekerja dengan
lebih baik atau melebihi
standar kinerja 17 57 13 3
- 3,98 Baik
2. Mampu menyikapi
perubahan secara positif 21 58 9 2 - 4,09
Baik 3.
Membantu orang lain agar mampu beradaptasi
dengan perubahan. 12 54 22 2 - 3,84
Baik 4.
Bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan etika kerja
yang berlaku. 25 58 6 1 - 4,19
Baik 5.
Saya mampu bersikap netral atau tidak berpihak
dalam menyelesaikan sebuah masalah.
25 56 8 1 - 4,17 Baik
6. Menghindari benturan
kepentingan. 12 49 21 8 - 3,72
Baik 7. Mengambil
tindakan atas
masalah yang terjadi secara proaktif tanpa
menunggu instruksi. 16 54
15 4 1 3,89 Baik
8. Memahami pihak
internal organisasi dengan melihat
keselarasan dan keterpaduan dari proses
kerja yang terjadi. 24 51 12 3 -
4,07 Baik
9. Memahami pihak
eksternal organisasi dengan melihat
keselarasan dan keterpaduan dari proses
kerja yang terjadi 15 53 14 8 -
3,88 Baik
Total Rataan 3,98
Baik
Pada Tabel 14 menjelaskan bahwa auditor BPK telah efektif dalam melakukan tugasnya seperti yang dilihat dari hasil
total rataan efektivitas individunya sebesar 3,98 yang dapat dikatakan dalam kondisi yang baik. Efektivitas yang dimiliki
oleh auditor BPK dapat digunakan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan oleh BPK. Unsur-unsur yang terdapat dalam efektivitas individu
tersebut menjelaskan auditor telah mencapai atau bahkan melebihi sasaran yang ditetapkan termasuk melakukan
perhitungan resiko yang perlu diambil dalam mencapaian tersebut, auditor mampu menyesuaikan diri dengan baik terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam BPK dan bisa menjadi fasilitator bagi perubahan di dalam BPK, auditor telah
memiliki ketegasan dengan tetap memegang prinsip transparansi dalam bertindak dan bekerja sesuai dengan nilai-nilai yang
berlaku, auditor telah bertindak secara objektif dan tidak berpihak sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai, auditor telah
berfikir dan bertindak untuk mengidentifikasi kesempatan dan mengantisipasi masalah dan auditor mampu memahami dan
mempelajari kondisi organisasi secara internal maupun eksternal dengan baik dan menunjukkan komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan BPK. Hasil yang menjelaskan mengenai kondisi pengelolaan
tugas oleh auditor BPK dapat dilihat dari Tabel 15. Pengelolaan tugas audit telah dilakukan dengan baik oleh auditor BPK. Hal
tersebut dapat dilihat dari nilai total rataan yang dihasilkan yaitu sebesar 3,73. Dengan pengelolaan tugas yang baik, maka
kegiatan pemeriksaan akan berjalan dengan baik dan lancar serta akan menghasilkan laporan pemeriksaan yang baik dan benar
sesuai dengan tujuan dilaksanakannya pemeriksaan tersebut.
Tabel 15. Persepsi Terhadap Pengelolaan Tugas
No. Pernyataan
Jawaban Responden Rataan Keterangan
SS S CS TS
STS 1.
Menyusun rencana kerja jangka pendek dengan