yang baik. Selain itu pula, mereka akan berlomba untuk mampu menghasilkan kinerja yang baik dari tahun ke tahun yang dapat
digunakan sebagai poin untuk peningkatan karir mereka atau golongan kerja mereka sebagai pegawai negeri. Hasil kinerja yang meningkat dari
seseorang dalam tahun ke tahun juga dapat mereka gunakan untuk melanjutkan studi mereka di bidang pemeriksaan atau dalam sektor
publik lainnya.
4.7. Hasil Analisis Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Auditor BPK
4.7.1 Tahapan Pengukuran Korelasi Rank Spearman
Data yang digunakan dalam melakukan uji korelasi Rank Spearman
ini adalah data primer yang diambil menggunakan survey dengan menyebarkan kuesioner kepada para Auditor BPK. Korelasi
tersebut digunakan untuk mencari hubungan antara 2 variabel atau lebih dan untuk mengetahui apakah hubungannya berbanding lurus
atau terbalik. Dalam kuesioner terdapat 75 pertanyaan yang terdiri dari variabel kompetensi yang dibagi menjadi dua yaitu kompetensi
perilaku dan kompetensi teknis dan variabel kinerja dengan pembagian sebagai berikut:
1. Variabel kompetensi perilaku terdapat 30 pertanyaan dan
variabel kompetensi teknis terdapat 20 pertanyaan. 2.
Variabel kinerja Auditor BPK terdiri dari 25 pertanyaan. Dua variabel tersebut dapat diketahui nilai hubungan antara
keduanya dengan menggunakan nilai korelasi Rank Spearman.
4.7.2 Hasil Korelasi Rank Spearman
Hasil korelasi rank spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel kompetensi dan variabel kinerja Auditor
BPK dengan langkah awal melakukan pengujian sebagai berikut: H
: Tidak ada hubungan antara variabel kompetensi dengan kinerja Auditor BPK.
H
1
: Ada hubungan antara variabel kompetensi dengan kinerja Auditor BPK.
Tabel 37. Hasil Korelasi Rank Spearman antara Kompetensi
dengan Kinerja Auditor BPK
Variabel Kompetensi Kinerja
Kompetensi 1,000
Kinerja ,244 1,000
Hasil korelasi pada Tabel 37 di atas menunjukkan bahwa nilai P_value sebesar 0,020 nilai signifikansi
α sebesar 0,05. Hal tersebut mengindikasikan bahwa variabel kompetensi mempunyai
hubungan dengan kinerja Auditor BPK pada signifikansi 0,05 dan kekuatan hubungan tersebut dapat dilihat dari nilai korelasi rank
spearman yaitu sebesar 0,244. Hasil perhitungan dapat pula dilihat
pada Lampiran 7. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena kompetensi memiliki bagian-
bagian yang mampu untuk meningkatkan kinerja auditor dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya dalam
melakukan pemeriksaan. Hubungan antara kompetensi dengan kinerja sangat erat
sekali, hal ini tampak pada hubungan dari keduanya, yaitu hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, menurut Spencer yang
dikutip oleh Moeheriono 2007, hubungan antara kompetensi karyawan dengan kinerja adalah sangat erat dan penting sekali,
relevansinya ada dan kuat akurat, bahkan mereka auditor apabila ingin meningkatkan kinerjanya, seharusnya mempunyai kompetensi
yang sesuai dengan tuga pekerjaannya the right man on the right job. Oleh karenanya ia mengatakan bahwa pengelolaan
sumberdaya manusia memang harus dikelola secara benar dan seksama agar tujuan dan sasaran organisasi dapat dicapai melalui
pengelolaan sumber daya manusia yang optimal. Kemudian, ada beberapa tindakan manajemen yang harus dilakukan dalam proses
mengelola sumber daya manusia yang meliputi beberapa proses, antara lain BPK harus mengidentifikasi dan mengembangkan
kompetensi individu kearah kinerja karyawan.
4.8. Implikasi Manajerial