Berdasarkan Tabel 21, dapat dijelaskan bahwa auditor BPK telah baik dalam melaksanakan komunikasi dalam pemeriksaan,
seperti hasil yang didapatkan dari total rataan sebesar 4,05. Kompetensi komunikasi dalam pemeriksaan merupakan
kompetensi yang dibutuhkan pemeriksa untuk dapat menyampaikan informasi mengenai pemeriksaan kepada entitas
terperiksa selama pemeriksaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam penyampaian hasil pemeriksaan DPR,
BPKP, Inspektorat Jendral, dll.
Tabel 21. Persepsi Terhadap Komunikasi dalam Pemeriksaan
No. Pernyataan Jawaban
Responden Rataan
Keterangan SS S CS
TS STS
1. Mampu menyampaikan
informasi terkait pemeriksaan secara jelas
kepada entitas terperiksa. 22 57 10 - 1 4,10
Baik
2. Mampu menyajikan hasil
pemeriksan dalam bentuk laporan tertulis secara
objektif oleh pihak yang dituju.
16 58 13 3 - 3,97 Baik
3.
Mampu menyajikan hasil pemeriksan dalam bentuk
laporan tertulis secara akurat oleh pihak yang
dituju. 19 56 13 2 - 4,02
Baik
4. Mampu menyajikan hasil
pemeriksan dalam bentuk laporan tertulis secara
jelas oleh pihak yang dituju.
23 51 15 1 - 4,07 Baik
5. Mampu menyajikan hasil
pemeriksan dalam bentuk laporan tertulis yang
mudah dipahami pihak yang dituju.
22 57 9 2 - 4,10 Baik
Total Rataan 4,05
Baik
Unsur-unsur yang terdapat dalam kompetensi komunikasi dalam pemeriksaan menjelaskan bahwa auditor telah memiliki
kemampuan untuk menyampaikan dan menjelaskan informasi terkait pemeriksaan secara ringkas, jelas dan fokus dengan
didukung oleh alat bantu serta mendapat perhatian penuh dari audiens, auditor mampu menyajikan hasil pemeriksaan dalam
bentuk laporan tertulis yang disampaikan secara objektif,
lengkap, akurat, jelas dan mudah dipahami oleh pihak yang dituju.
4.4.2 Persepsi Terhadap Kinerja
Persepsi terhadap kinerja beserta indikator-indikatornya yaitu pemeriksaan, pengembangan profesi dan faktor penunjang pada
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, dapat dilihat pada Tabel 22 sampai Tabel 24. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 5.
Tabel 22. Persepsi atau Skor Rataan Terhadap Pemeriksaan
No. Deskripsi Pernyataan
tentang Pemeriksaan Jawaban Responden
Skor Rataan
Keterangan SL SR K P TP
1. Melakukan penyusunan
rencana Kerja Pemeriksaan RKP.
- 43 34 11
2 3,31 Cukup Baik
2.
Melakukan Perencanaan pemeriksaan.
- 51 28 11 - 3,44
Baik
3. Melaksanakan
pemeriksaan. 16 52 22 - - 3,93
Baik
4. Melakukan pelaporan
hasil pemeriksaan. 24 52 13 1 - 4,10
Baik
5. Melakukan pemantauan
tindak lanjut hasil pemeriksaan.
9 66 13 2 - 3,91
Baik
6. Melakukan evaluasi
pemeriksaan. 7 28 43 12 - 4,00
Baik
7. Melaksanakan
pemantauan kerugian Negaradaerah.
- 14 50 22 4 2,82 Cukup Baik
Total Rataan 3,64
Baik
Pada Tabel 22 dapat dikatakan bahwa auditor BPK telah melakukan pemeriksaan dengan baik, hal tersebut karena merupakan
suatu keharusan untuk menciptakan transparansi terhadap keuangan Negara serta kinerja karyawan atau pegawai terhadap suatu entitas
tertentu, agar Indonesia berjalan kearah yang lebih baik lagi terhadap keuangan. Untuk itu, auditor harus mampu bekerja dengan sungguh-
sungguh baik dalam melakukan perencanaan, pemeriksaan, pelaporan maupun tindak lanjut dari hasil pemeriksaan.
Berdasarkan Tabel 23, dapat dikatakan bahwa auditor BPK tidak baik dalam melakukan pengembangan profesi, dapat dilihat
dari hasil yang didapat sebesar 1,89. Hal tersebut dikarenakan para auditor tidak memiliki banyak waktu dalam melakukan
pengembangan profesi. Sebagian besar waktu yang dimiliki oleh
auditor, dihabiskan untuk melakukan pemeriksaan yang tidak jarang dilakukan di luar kota bahkan di luar pulau Jawa yang biasanya
memakan waktu sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Hanya beberapa auditor yang memanfaatkan sedikit waktu mereka
untuk melakukan pengembangan profesi tersebut, dan hal tersebut tidak bisa sering dilakukan.
Tabel 23. Persepsi Terhadap Pengembangan Profesi
No. Pernyataan Jawaban
Responden Rataan
Keterangan SL SR K P TP
1. Membuat karya