Barat akan semakin landai. Wilayah puncak Gunung Merapi sampai ketinggian 1500 m dpl, merupakan daerah terjal dengan kemiringan lebih dari 30
o
. Wilayah yang paling luas adalah kawasan dengan kemiringan 12
o
−30
o
terletak pada ketinggian 750
−1500 m dpl dan daerah inilah yang merupakan daerah resapan air.
4.4 Iklim dan Hidrologi
Tipe iklim berdasarkan Schmidt dan Ferguson 1951 termasuk tipe ikilm C atau agak basah. Curah hujan bervariasi dengan curah terendah sebesar 875
mmtahun dan curah tertinggi sebesar 2527 mmtahun. Bulan basah terjadi pada bulan November sampai bulan Mei. Sedangkan bulan kering terjadi pada bulan
Juni sampai dengan Oktober. Secara umum di wilayah Gunung Merapi terdapat 3 daerah aliran sungai
DAS utama, yaitu DAS Progo bagian barat, DAS Opak bagian tengah dan DAS Bengawan Solo bagian timur. Sistem sungai yang terbentuk oleh ketiga
sungai besar tersebut membentuk tiga bagian pola aliran sungai. Kawasan ini juga merupakan kawasan dengan cadangan air tanah yang melimpah dan banyak
dijumpai mata air yang banyak dimanfaatkan untuk irigasi, perkebunan, peternakan, perikanan, objek wisata dan untuk air kemasan.
4.5 Geologi dan Tanah
Secara geologis, wilayah TNGM terletak pada perpotongan antara dua sesar, yaitu sesar transversal dan sesar longitudinal Pulau Jawa. Batuan utama
penyusun Gunung Merapi terdiri dari dua fase, yaitu : a.
Endapan vulkanik Gunung Merapi muda yang tersusun oleh tufa, lahar, breksi dan lava andesitis hingga basaltis yang penyebarannya merata di seluruh
wilayah gunung merapi. b.
Endapan vulkanik kwarter tua yang terdapat secara lokal pada topografi perbukitan kecil di sekitar Gunung Merapi muda yang merupakan bagian dari
aktivitas Gunung Merapi tua, yaitu terdapat di Bukit Gono, Turgo, Plawangan, Maron dan dinding bagian timur kawah Gunung Merapi Geger Boyo.
Jenis tanahnya terdiri dari regosol, yang kemudian berkembang pada fisiografi berupa lereng vulkanik. Bahan induk tanah adalah material vulkanik
karena Gunung Merapi adalah gunung yang paling aktif di dunia. Tanah regosol merupakan tanah yang tergolong muda sehingga belum mengalami perkembangan
profil. Tanah ini dicirikan oleh warna tanah kelabu sampai kehitaman dengan tekstur tanah yang tergolong kasar yaitu tanah berpasir. Struktur tanah belum
terbentuk sehingga termasuk tekstur granuler. Selain jenis tanah regosol, juga ditemukan tanah andosol. Jenis tanah ini
ditemukan di Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Selo. Karakteristik tanah ini dicirikan oleh tekstur geluh debuan, struktur remah atau gumpal remah,
konsistensi gembur, permeabilitas sedang, bahan organik sedang hingga rendah dengan pH 5.0
−5.5 serta kapasitas tukar kation KTK dan kejenuhan basa tinggi.
4.6 Kondisi Flora dan Fauna