Kondisi Flora dan Fauna

Jenis tanahnya terdiri dari regosol, yang kemudian berkembang pada fisiografi berupa lereng vulkanik. Bahan induk tanah adalah material vulkanik karena Gunung Merapi adalah gunung yang paling aktif di dunia. Tanah regosol merupakan tanah yang tergolong muda sehingga belum mengalami perkembangan profil. Tanah ini dicirikan oleh warna tanah kelabu sampai kehitaman dengan tekstur tanah yang tergolong kasar yaitu tanah berpasir. Struktur tanah belum terbentuk sehingga termasuk tekstur granuler. Selain jenis tanah regosol, juga ditemukan tanah andosol. Jenis tanah ini ditemukan di Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Selo. Karakteristik tanah ini dicirikan oleh tekstur geluh debuan, struktur remah atau gumpal remah, konsistensi gembur, permeabilitas sedang, bahan organik sedang hingga rendah dengan pH 5.0 −5.5 serta kapasitas tukar kation KTK dan kejenuhan basa tinggi.

4.6 Kondisi Flora dan Fauna

Taman Nasional Gunung Merapi memiliki tiga zona penyusun vegetasi, yaitu zona atas, zona tengah dan zona bawah. Pada zona atas berlangsung proses xyrocere, yaitu suksesi sekunder yang terjadi pada hutan batuan kering, sehingga vegetasinya didominasi spesies lumut, rerumputan, herba dan perdu. Zona tengah, merupakan hutan alam pegunungan tropis dan zona bawah, merupakan zona interaksi antara manusia dan alam yang vegetasinya didominasi oleh tanaman dengan pola agroforestri, meliputi agroforestri pola rumput-rumputan, pola komoditi komersial, pola holtikultura, pola pangan dan pola kayu-kayuan. Menurut Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam 2004 kawasan Gunung Merapi memiliki kurang lebih 72 spesies flora. Hutan sekunder dan hutan tanaman didominasi oleh spesies puspa Schima noronhae dan Pinus Pinus merkusii. Dalam kawasan hutan merapi dijumpai spesies anggrek endemik dan langka, yaitu Vanda tricolor. Spesies anggrek lainnya yang ada tidak kurang dari 47 jenis, antara lain Dendrobium saggitatum, Dendrobium crumenatum, Eria retusa, Oboronia similis dan Spathoglottis plicata. Spesies flora lainnya antara lain Acacia decurrens, Bambusa spp, Albizia spp, Euphatorium inufolium, Lithocarpus elegans, Leucena galuca, Leucena leucoocephla, Hibiscus tiliaceus, Arthocarpus integra, Cauarina sp, Syzygium aromaticum, Melia azadiracht, Erytrina variegata, Ficus alba dan lain-lain. Spesies tumbuhan dan rumput yang paling banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan mereka yaitu Imperata cylindrica, Panicum reptans, Antraxon typicus, dan Pogonatherum paniceum. Berikut beberapa potensi fauna yang terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi dalam Tabel 10. Tabel 10 Potensi fauna yang terdapat di kawasan TNGM No Kelas Satwa Jenis Satwa No Nama Lokal Nama Ilmiah 1 Mamalia 1 Macan tutul Panthera pardus 2 Kucing besar Felis sp 3 Musang Paradoxurus hermaprodus 4 Bajing Laricus insignis 5 Bajing kelapa Colosciurus notatusi 6 Monyet ekor panjang Macaca fascicularis 7 Lutung kelabu Presbytis fredericae 8 Babi hutan Sus scrofa 9 Kijang Muntiacus muntjak 10 Rusa Cervus timorensis 2 Aves 1 Elang jawa Spizaetus bartelsi 2 Bondol jawa Lonchura leucogastroides 3 Burung madu jawa Aethopyga mystacalis 4 Burung madu gunung Aetophyga eximia 5 Burung cabai gunung Dicaeum sanguinolenium 6 Cekakak jawa Halycon cyanoventris 7 Gemak Turnix silvatica 8 Serindit jawa Loriculus pusilus 9 Elang hitam Ictinaetus malayensis 10 Jalak suren Sturnus contra 11 Betet Psittacula alexandri 12 Alap-alap macan Falco severus 13 Elang bido Spilornis cheela 14 Walet gunung Collocalia volcanorum 3 Reptilia 1 Ular sowo Dytas coros 2 Ular gadung Trimeresurus albobabris 3 Bunglon Goneoceohalus sp. Sumber: Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam 2004.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN