23 Tabel 3. Potensi produksi bersih dan implikasi finansialnya lanjutan
Tahapan Proses Limbah
Potensi Produksi Bersih
Implikasi Finansial
Pencucian Limbah cair ± 2,940 L
2,025.5 kg kulit Dibuat instalasi pipa
untuk pembuangan air Penambahan biaya operasi
Pembuangan daging
Limbah cair 2,025.5 kg kulit
Air dibuang secara aman
Penghematan input Daging ± 525 kg
2,025.5 kg kulit Ditampung dan
dimanfaatkan untuk pakan ternak
Penambahan pendapatan
Pembuangan kapur
Limbah cair basa ± 1,535 L 1,500 kg
kulit Dibuat instalasi pipa
untuk pembuangan air Penambahan biaya operasi
Pencucian Limbah cair ± 2,940 L
1,500 kg kulit Dibuat instalasi pipa
untuk pembuangan air Penambahan biaya operasi
Pengasaman Limbah cair asam ±
1,670 L 1,500 kg kulit
Dibuat instalasi pipa untuk pembuangan air
Penambahan biaya operasi
Penyamakan Limbah cair asam ±
1,582 L 1,500 kg kulit
Limbah krom didaur ulang dan digunakan
kembali Penghematan input
Penggantungan Limbah cair asam ±
491 L 1,583 kg kulit Air ditampung dan
dibuang secara aman Penambahan biaya operasi
Perataan dan penyerutan
Limbah serbuk ± 218 kg 1,092 kg kulit
Serbuk ditampung dan dimanfaatkan untuk
pembuatan hardboard Penambahan pendapatan
Penyamakan ulang
Limbah cair ± 3,513 L 874 kg kulit
Dibuat instalasi pipa untuk pembuangan air
Penambahan biaya operasi Pewarnaan dasar
Limbah cair ± 1,376 L 874 kg kulit
Dibuat instalasi pipa untuk pembuangan air
Penambahan biaya operasi Peminyakan
Limbah cair dan minyak ± 500 L 874
kg kulit Dibuat instalasi pipa
untuk pembuangan air Penambahan biaya operasi
Fiksasi Limbah cair asam ±
1,324 L 874 kg kulit Dibuat instalasi pipa
untuk pembuangan air Penambahan biaya operasi
Vakum -
- -
Penggantungan -
- -
24 Tabel 3. Potensi produksi bersih dan implikasi finansialnya lanjutan
Tahapan Proses Limbah
Potensi Produksi Bersih
Implikasi Finansial
Perengangan -
- -
Spraying Serbuk cat
- -
Penyetrikaan -
- -
Pengukuran dan penyortiran
Kulit gagal Dijual
Penambahan penerimaan Catatan : Jumlah limbah dalam tabel tersebut diperoleh dari neraca massa, sedangkan potensi produksi
bersih dan implikasi finansialnya dikaji secara mandiri. Dari beberapa potensi penerapan produksi bersih tersebut maka dirumuskan beberapa opsi
yang dapat diterapkan antara lain mendesain instalasi pembuangan air ke IPAL dengan pipa langsung dari molen, penggunaan kembali air buangan pre soaking untuk proses pre soaking pada batch
selanjutnya, pemisahan limbah cair dari bulu dan daging, pengolahan limbah daging menjadi lemak, dan penggunaan kembali limbah krom dengan cara daur ulang.
5.5 Analisis Alternatif Penerapan Produksi Bersih secara Kajian Lapangan
Analisis alternatif penerapan produksi bersih secara kajian lapangan didasarkan pada peninjauan secara langsung terhadap industri penyamakan kulit Haji Ali Ahmad. Analisis ini ditinjau
dari beberapa aspek seperti aspek teknis, aspek lingkungan, dan aspek ekonomi. Aspek teknis berarti meninjau kemudahan dari segi teknologi. Aspek lingkungan meninjau dampak yang ditimbulkan
terhadap lingkungan, sedangkan aspek ekonomi meninjau penambahan nilaipendapatan yang diberikan dari penerapan opsi produksi bersih tersebut. Berikut
ini uraian
mengenai analisis
kelayakan dari masing-masing opsi produksi bersih.
5.5.1 Mendesain Instalasi Pembuangan Air ke IPAL dengan Pipa langsung dari Molen Aspek Teknis
Selama ini, proses pembuangan limbah cair dari dalam molen dilakukan dengan langsung menumpahkan air buangan tersebut ke lantai. Hal ini dapat membahayakan pekerja yang melewati
lantai tersebut dan dari segi estetika pun terlihat tidak baiktidak bersih. Oleh karena itu, disarankan untuk membuat instalasi pembuangan air melalui pipa yang akan langsung disalurkan ke IPAL jika
limbah cair ini tidak dapat digunakan kembali. Instalasi ini akan dipasang pada setiap molen yang digunakan, seperti pada molen liming,
molen pickling, molen tanning, dan molen retanning. Untuk molen liming dan pickling, aliran pipa akan langsung tersalur ke bak penampungan di IPAL, sedangkan untuk molen tanning dan retanning,
pipa akan tersalur langsung ke bak penampungan masing-masing. Dari segi teknis, pembuatan instalasi pipa ini tidak memakan luasan tempat yang cukup banyak.
Pipa akan dipasang langsung disamping molen, namun bersebrangan dengan letak pipa pemasukkan air baru.
Aspek Lingkungan
Kegiatan pengeluaran limbah cair melalui instalasi pipa akan berdampak pada kebersihan tempat produksi khususnya lantai produksi dari tetesan air buangan. Namun cara ini tidak dapat
25 menjamin 100 tidak ada tetesan air di lantai, karena tetesan air akan berasal dari kulit yang
dikeluarkan langsung dari dalam molen ke lantai produksi.
Aspek Ekonomi
a. Biaya pembelian pompa 1 hp = 6 unit x Rp 1,400,000,- = Rp 8,400,000,- harga pompa bersumber dari Pursud, 2010
b. Biaya pembelian pipa 2 inchi = 37 meter x Rp 35,000meter = Rp 1,295,000,- harga pipa bersumber dari Permadi, 2010
Total biaya investasi = Rp 9,695,000,-
Dari opsi ini tidak ada dampak penghematan yang diberikan, sehingga tidak dapat diperoleh nilai pay back period.
5.5.2 Penggunaan kembali Air Buangan Pre Soaking untuk Proses Pre Soaking pada Batch
selanjutnya Aspek Teknis
Penggunaan kembali air buangan pre soaking ditujukan untuk penghematan air baru. Yang terjadi selama ini, biasanya air buangan pre soaking akan langsung dibuang dan dialirkan ke IPAL.
Sebenarnya, air buangan pre soaking ini masih dapat digunakan kembali karena air ini hanya mengandung antibakteri yang tidak akan berpengaruh buruk terhadap mutu kulit.
Secara teknis, penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memompa air buangan dari molen pre soaking untuk
selanjutnya dimasukkan ke dalam molen pre soaking pada batch selanjutnya.
Aspek Lingkungan
Dari aspek lingkungan, penggunaan kembali air buangan ini akan berpengaruh pada estetika tempat produksi air buangan tidak tercecer di lantai.
Aspek Ekonomi
Pada opsi ini digunakan asumsi bahwa harga 1 m
3
air seharga Rp 2,000,- Prayitno, 2009 dan proses soaking dilakukan sebanyak 12 kali 12 hari dalam sebulan dan dalam sehari hanya dilakukan
satu kali batch produksi, sehingga akan diperoleh rincian biaya sebagai berikut: a. Biaya pembelian pompa 200 watt = 1 x Rp 485,000,- = Rp 485,000, harga pompa bersumber
dari Pursud, 2010 b. Biaya pembelian kran = 1 x Rp 25,000,- = Rp 25,000, harga kran bersumber dari narasumber
c. Biaya pembelian pipa 2 inchi = 7 meter x Rp 35,000,-meter = Rp 245,000,- harga pipa bersumber dari Permadi, 2010
Total biaya investasi = Rp 755,000,-
d. Penghematan air = 4 m
3
x 12 hari x Rp 2,000,- = Rp 96,000,-bulan Pay back period = Rp 755,000,- : Rp 96,000,- = 7,8 bulan
5.5.3 Pemisahan Limbah Cair dari Bulu dan Daging Aspek Teknis
Limbah bulu berasal dari proses liming dan limbah daging berasal dari proses fleshing. Proses liming dilakukan dalam molen sedangkan fleshing dilakukan pada mesin buang daging. Pemisahan