Sejarah dan Perkembangan Industri

yang hilang selama proses pengawetan sehingga kadar airnya kembali seperti sebelum diawetkan mendekati kadar air kulit segar. Proses ini dinamakan main soaking. Proses selanjutnya adalah pengapuran liming. Kapur yang diberikan akan membuka tenunan kulit sehingga bahan penyamak akan mudah meresap ke dalam kulit. Kapur juga menyebabkan kulit menjadi bengkak sehingga memudahkan proses pembuangan daging fleshing. Pada proses ini kulit dalam molen diberi input air sebanyak 70 dan anti ringkel 1 lalu diputar selama 20-30 menit. Setelah itu, dimasukkan natrium sulfida 3 dan kapur 4 dari jumlah kulit. Natrium sulfida berfungsi merontokan bulu. Kapur dimasukkan dengan dua kali pemasukkan secara bertahap masing-masing 2 dengan selang waktu 30 menit. Setelah kapur yang kedua dimasukkan dan molen diputar selama 30 menit, air baru sebanyak 30 dimasukkan ke dalam molen lalu diputar selama 1 jam. Setelah itu, molen diputar selama 18 jam atau semalam dengan putaran setiap 1 jam hanya 5 menit. Setelah diputar semalam, air dibuang dan dimasukkan kembali air baru sebesar 200 untuk mencuci ulang. Molen tempat proses soaking dan liming dapat dilihat pada Gambar 2. Selanjutnya dilakukan proses pembuangan daging fleshing. Proses ini bertujuan menghilangkan daging yang masih menempel pada kulit. Pada proses ini digunakan sejumlah air mengalir untuk membantu pembuangan daging. Air masuk secara kontinyu dengan volume yang kecil selama kulit diselipkan diantara roller. Proses pembuangan daging ini dilakukan satu per satu secara manual. Bersihnya kulit dari sisa-sisa daging akan memudahkan masuknya bahan penyamak ke dalam kulit. Mesin pembuang daging dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Mesin pembuang daging Kulit tanpa daging ini kemudian masuk ke dalam proses selanjutnya yaitu pembuangan kapur deliming. Untuk menghilangkan kulit dari sisa-sisa kapur digunakan air 100, ZA 2, sodium metabisulfit 0.3, oropon 2 , dan degreaser 0.1 dari berat kulit yang masuk. Oropon berfungsi membuka pori-pori kulit agar kapur yang terikat didalamnya dapat keluar. Dengan terbukanya pori- Gambar 2. Mesin molen