Proses Produksi Kulit Samak

14 daya ikat fiksasi krom terhadap kulit juga rendah namun penetrasinya besar. Pada awal penyamakan, digunakan basisitas yang rendah dan setelah krom masuk ke dalam kulit, basisitasnya dinaikkan dengan penambahan natrium bikarbonat sehingga molekul-molekul krom yang ada dalam jaringan kulit akan berikatan secara sempurna dengan protein-protein kolagen kulit. Biasanya penyamakan dimulai dari basisitas 20-33, kemudian dinaikkan pada basisistas 50-55 Wazir, 2011. Industri penyamakan kulit Haji Ali Ahmad menggunakan basisitas 33.5 diawal penyamakannya. Dari proses penyamakan ini dihasilkan kulit yang berwarna biru wet blue dan limbah cair yang mengandung krom. Limbah krom ini akan langsung masuk ke dalam bak khusus karena sifatnya yang berbahaya sehingga tidak dapat dicampur dengan limbah cair yang lain. Proses pasca penyamakan dimulai dengan penggantungan, perataan dan penyerutan shaving, penyamakan ulang retanning, pewarnaan dasar dyeing, peminyakan fat liquoring, fiksasi, vakum, penggantungan, pengeringanpenjemuran, perengangan, spraying, penyetrikaan, dan terakhir adalah pengukuran dan penyortiran. Sebagian dari proses-proses tersebut juga masih menghasilkan limbah cair, seperti pada proses penyamakan ulang, pewarnaan dasar, dan peminyakan. Limbah cair dari proses ini akan masuk ke dalam bak khusus karena masih mengandung krom. Selain limbah cair, dari proses pasca penyamakan juga akan dihasilkan serbuk kulit dari proses shaving. Setiap kilogram kulit kambing rata-rata dapat menghasilkan 4-5 square feet kulit samak. Tahapan proses dan limbah yang dihasilkan, dapat dilihat pada Gambar 8. Dari keseluruhan tahapan proses produksi kulit samak, ada beberapa proses yang pengerjaannya dilakukan dalam mesin yang bernama molen. Proses-proses tersebut antara lain perendaman, pengapuran, pembuangan kapur, pengasaman, penyamakan, penyamakan ulang, pewarnaan, peminyakan, dan fiksasi. Molen yang dimiliki oleh industri penyamakan kulit Haji Ali Ahmad berjumlah 10 unit. Tidak semua tahapan proses yang menggunakan molen ini dilakukan dalam molen yang berbeda. Ukuran dan kapasitas dari setiap molen berbeda-beda. Uraian mengenai penggunaan molen dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Penggunaan molen pada tahapan proses produksi Tahapan Proses Molen yang digunakan Ukuran Molen Kapasitas Molen Jumlah Molen yang tersedia Perendaman + pencucian Molen liming 2.75 m x 3 m 1.5 ton kulit 2 unit untuk kulit kambing dan 3 unit untuk kulit sapi Pengapuran + pencucian 2 ton kulit Pembuangan kapur + pencucian 1.5 ton kulit Pengasaman Molen pickling 2.5 m x 2.5 m 1.5 ton kulit 1 unit untuk kulit kambing Penyamakan Molen tanning 2.5 m x 2.5 m 1.5 ton kulit 2 unit Penyamakan ulang Molen retanning 2.5 m x 2.5 m 1.5 ton kulit 2 unit Pewarnaan Peminyakan Fiksasi 15 Kulit yang sudah diawetkan 1,500 kg Soaking + pencucian Liming + pencucian Fleshing Deliming + pencucian Pickling Tanning Penggantungan Shaving Retanning Dyeing Fat liquoring Fiksasi Limbah cair ± 10,269 L Limbah cair basa ± 4,285 L Limbah bulu ± 37 kg Limbah cair Daging ± 525 kg Limbah cair basa ± 4,475 L Limbah cair asam ± 1,670 L Limbah cair asam ± 1,582 L Limbah cair asam ± 491 L Limbah serbuk ± 218 kg Limbah cair ± 3,513 L Limbah cair ± 1,376 L Limbah cair dan minyak ± 500 L Limbah cair asam ± 1,324 L Pengeringan Penjemuran Perengangan Spraying Penyetrikaan Pengukuran dan penyortiran Kulit samak 874 kg Uap air ± 13 kg Serbuk Gambar 8. Tahapan proses dan limbah yang dihasilkan Vakum Penggantungan 16

5.2 Neraca Massa

Secara garis besar, proses penyamakan kulit terdiri atas tahap pra penyamakan, penyamakan, dan pasca penyamakan. Neraca massa dari masing-masing tahapan proses tersebut dapat dilihat pada uraian dibawah ini. 1. Perendaman soaking 2. Pencucian 3. Pengapuran liming Kulit yang sudah direndam 1,500 kg Air 70 1,050 kg Anti ringkel 1 15 kg Kapur 4 60 kg Natrium sulfida 3 45 kg Air 30 450 kg Kulit tanpa bulu 2,025.5 kg Limbah cair basa ± 1,345 L Limbah bulu ± 37 kg Liming Gambar 11. Neraca massa proses liming Kulit yang sudah direndam 1,500 kg Pencucian Limbah cair ± 2,940 L Air 200 3,000 kg Kulit yang sudah dicuci Gambar 10. Neraca massa proses Kulit yang sudah diawetkan 1,500 kg Air 300 4,500 kg Antibakteri 0.1 1.5 kg Degreaser 0.1 1.5 kg Air 200 3,000 kg Magnesium 0.75 11.25 kg Sabun degreasing 0.1 1.5 kg Antibakteri 0.1 1.5 kg Soaking Kulit yang sudah direndam Limbah cair ± 7,329 L Gambar 9. Neraca massa proses soaking 17 4. Pencucian 5. Buang daging fleshing 6. Buang kapur deliming 7. Pencucian 8. Pengasaman pickling Kulit tanpa kandungan kapur 1,500 kg Pencucian Limbah cair ± 2,940 L Air 200 3,000 kg Kulit yang sudah dicuci Gambar 15. Neraca massa proses pencucian Kulit tanpa daging 1,500 kg Limbah cair basa ± 1,535 L Air 100 1,500 kg ZA 2 30 kg Sodium metabisulfit 0.3 4.5 kg Oropon 2 30 kg Degreaser 0.1 1.5 kg Kulit tanpa kandungan kapur Deliming Gambar 14. Neraca massa proses deliming Kulit tanpa bulu 2,025.5 kg Limbah cair Daging ± 525 kg Air masuk secara kontinyu Kulit tanpa daging 1,500 kg Fleshing Gambar 13. Neraca massa proses fleshing Kulit tanpa bulu 2,025.5 kg Pencucian Limbah cair ± 3,970 L Air 200 4,051 kg Kulit yang sudah dicuci Gambar 12. Neraca massa proses pencucian