untuk pembuatan sushi dan sashimi. Untuk ikan tuna dengan mutu C dan D, dijual kepada pihak UPI yang tersebar di muara baru dengan spesifikasi ukuran size 16
up 16-19 kg, 20 up 20-29 kg dan 30 up lebih dari 30 kg untuk diolah menjadi produk  diversifikasi  tuna.  Produk  hasil  diversifikasi  tuna  kemudian  di
transportasikan  menggunakan  kapal  untuk  di  ekspor  ke  pihak  importir  grosir, untuk  selanjutnya  didistribusikan  kepada  konsumen  akhir  oleh  pihak  retailer.
Selanjutnya,  ikan  tuna  yang  tidak  masuk  spesifikasi  untuk  ekspor  maupun spesifikasi UPI, akan dijual oleh pihak transit ke pasar lokal.
4.2 Analisis Praktek Implementasi Sistem Traceability
Analisis  traceability  dilakukan  pada  aktor  yang  terlibat  dalam  rantai distribusi  tuna  loin  beku  yang  berkaitan  dengan  PT  X  meliputi  analisis  prosedur
perekaman, analisis manajemen perekaman dan analisis sistem pengkodean. Aktor yang  terlibat  antara  lain  Kapal  Penangkap  Tuna,  Transit,  PT  X,  dan  Wholesaler
Distributor  dan  Retailer.  Namun  untuk  tahap  analisis  ini  hanya  dibatasi  hingga pihak wholesaler saja.
4.2.1 Analisis prosedur perekaman
Analisis  prosedur  perekaman  dilakukan  pada  tiap-tiap  aktor  pihak  yang terlibat dan bertujuan untuk memastikan  semua informasi  yang berkaitan dengan
produk  sepanjang  penanganan  dan  proses  produksi  dipastikan  telah didokumentasikan.
1  Kapal penangkap tuna dan transit Analisis  prosedur  perekaman  proses  penangkapan  ikan  tuna  diawali  dari
penangkapan hingga bongkar muat dan penanganan ikan di darat. Tahap analisis dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Tahapan aktivitas penangkapan tuna di kapal dan penanganan di transit.
No  Nama tahapan kegiatan Aktivitas meliputi
1 Penangkapan
Kegiatan penangkapan 2
Penanganan di kapal Teknik mematikan tuna
Pembuangan darah Pembuangan insang dan isi perut
Pencucian Penyimpanan on-board storage
3 Bongkar muat dan penanganan
di darat Pembongkaran
Pengangkutan atau pemindahan Penanganan:
-  Pemeriksaan dan sortasi -  Pembersihan
-  Pengemasan -  Pengangkutan dan pengiriman
Sumber:    Blanc et al. 2005 SNI 01-2729.3-2006
Tabel 3 menunjukkan aktivitas-aktivitas yang secara umum terjadi selama kegiatan penangkapan hingga penanganan di darat pada kapal penangkap ikan dan
tempat  transit  ikan.  Kegiatan  perekaman  juga  sebaiknya  meliputi  aktivitas- aktivitas tersebut. Secara umum rekaman selama penangkapan dapat dilihat pada
log  book  penangkapan  ikan  tuna  menggunakan  alat  tangkap  rawai  tuna  dan pancing  ulur  Lampiran  1,  sedangkan  rekaman  untuk  pihak  transit  disesuaikan
dengan  aktivitas  selama  bongkar  muat  dan  penanganan  hingga  ikan didistribusikan  ke  aktor  selanjutnya.  Deskripsi  detail  dari  informasi  yang
dibutuhkan dapat dilihat pada standar tracefish CEN 14460 2003.
2  PT X Analisis  prosedur  perekanan  proses  produksi  tuna  loin  beku  dilakukan
pada  setiap  tahap  proses  produksi  di  PT  X.  Tahap  analisis  dimulai  dari  tahap pembelian  hingga  tahap  pengisian  stuffing  dimana  aktivitas  yang  dilakukan
selama proses produksi  dapat  dilihat pada  Lampiran 2 sedangkan rekaman dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Proses produksi tuna loin beku dan formulir rekaman yang digunakan.
No  Nama tahapan kegiatan Rekaman
1 Pembelian purchasing
Tally sheet of purchasing, Record of harvest vessel
2 Penerimaan bahan baku
Report of raw material receiving 3
Pencucian I Record of daily temperature
4 Penyimpanan sementara
Record of daily temperature 5
Pencucian II Record of daily temperature
6 Penimbangan I
Record of daily temperature 7
Pemotongan kepala Record of daily temperature
8 Pembentukan loin loining
Record of daily temperature 9
Pembuangan kulit, daging gelap dan duri
Record of daily temperature 10  Penimbangan II
Record of daily temperature 11  Pembungkusan sementara
Record of daily temperature 12  Pemberian gas CO
- 13  Pendinginan chilling
Chilling temperature report 14  Sortasi mutu
Record of daily temperature 15  Perapihan retouching
Report of inspection product after trimming before freezing
16  Penimbangan III Record of daily temperature
17  Pembungkusan Record of daily temperature
18  Pemvakuman Record of daily temperature
19  Penyusunan Record of daily temperature
20  Pembekuan Freezing monitoring report
21  Penimbangan IV Record of daily temperature
22  Pengemasan dalam master carton dan pelabelan
Daily report of packing and labelling
23  Penyimpanan Cold storage temperature report
24  Pengisian stuffing Report of stuffing
Pembelian purchasing
Selama  proses  pembelian  staf  bagian  produksi  PT  X  mencatat  pembelian dalam  tally  sheet  tentang  no  batch,  size,  tanggal  pembelian,  nama  kapal,  nomor
transit,  dan  nama  supplier.  Pada  proses  pembelian  juga  didapat  informasi- informasi  tentang  penangkapan  dan  penanganan  ikan  tuna  selama  di  kapal
maupun  di  transit  yang  dicatat  oleh  staf  produksi  PT  X  dalam  record  of  harvest vessel  Lampiran  3  yang  meliputi  tanggal  pembelian,  berangkat  dan  berlabuh
kapal, area penangkapan, metode penangkapan, pendinginan dan penanganan, uji organoleptik, penyortiran, nama penyortir dan pengirim.
Penerimaan bahan baku
Pada  tahap  penerimaan  ikan  tuna  didapatkan  rekaman  yang  berisi informasi  mengenai  suhu  pusat  ikan,  berat  ikan,  tanggal  penerimaan,  kode
pemasok,  nomor  batch,  uji  organoleptik  bau,  tekstur  dan  warna  yang  dicatat dalam record of raw material receiving oleh quality control QC. Record of raw
material receiving dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pencucian I
Selama  proses  pencucian  I  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang  yang  dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Penyimpanan sementara Selama  proses  penyimpanan  sementara  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang
yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pencucian II
Selama proses pencucian II dilakukan pencatatan suhu ruang yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Penimbangan I
Selama  proses  penimbangan  I  dilakukan  pencatatanhasil  penimbangan yang dicatat dalam telly sheet of weighting.
Pemotongan kepala
Selama  proses  pemotongan  kepala  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pembentukan loin loining
Selama  proses  pembentukan  loin  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pembuangan kulit , daging gelap dan duri
Selama  proses  pembuangan  kulit,  daging  gelap  dan  duri  dilakukan pencatatan  suhu  ruang  sekitar  20
o
C  yang  dicatat  dalam  record  of  daily temperature Lampiran 5.
Penimbangan II
Selama  proses  penimbangan  II  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pembungkusan sementara
Selama proses pembungkusan sementara dilakukan pencatatan suhu ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pemberian gas CO
Pada proses pemberian gas CO, pencatatan baik suhu ruang maupun suhu ikan tidak dilakukan.
Pendinginan chilling
Selama  proses  pendinginan  dilakukan  pencatatan  suhu  chilling sekitar  -4
o
C  hingga  0
o
C  yang  dicatat  dalam  chilling  temperature  report Lampiran 6.
Sortasi mutu
Selama  proses  sortasi  mutu  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Perapihan retouching
Selama  proses  perapihan  dilakukan  pencatatan  terhadaphasil  pemeriksaan loin  terhadap  benda  asing,  misalkan  tulang,  kulit,  daging  merah  atau  pengotor
lain,  yang  dicatat  dalam  report  of  inspection  product  after  trimming  before freezing  Lampiran  7.  Sedangkan  suhu  ruang  selama  perapihan  sekitar  20
o
C dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Penimbangan III
Selama  proses  penimbangan  III  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pembungkusan
Selama  proses  pembungkusan  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pemvakuman
Selama  proses  pemvakuman  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Penyusunan
Selama proses penyusunan dilakukan pencatatan suhu ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pembekuan
Selama  proses  pembekuan  dilakukan  pencatatan  alat  Air  Blast  Freezer ABF -40
o
C yang dicatat dalam freezing monitoring report Lampiran 8.
Penimbangan IV
Selama  proses  penimbangan  IV  dilakukan  pencatatan  suhu  ruang sekitar 20
o
C yang dicatat dalam record of daily temperature Lampiran 5.
Pengemasan dalam master carton dan pelabelan
Selama  proses  pengemasan  dan  pelabelan  dilakukan  perekaman  yang meliputi  jenis  produk,  no  batch,  kualitas  kemasan  vakum,  berat  bersih,  kualitas
pengemasan  dan  label.  Perekaman  ini  dicatat  dalam  daily  report  of  packing  and labelling Lampiran 9.
Penyimpanan
Selama proses penyimpanan dilakukan pencatatan suhu cold storage yaitu sekitar -20
o
C dipantau oleh staf QC 1 jam sekali dalam cold storage temperature report Lampiran 10.
Pengisian stuffing
Selama proses pengisian dilakukan pencatatan suhu dalam kontainer yaitu sekitar -20
o
C dipantau setiap jam oleh staf QC, kode produksi, jenis dan jumlah produk dalam report of stuffing Lampiran 11.
3  Wholesaler Analisis prosedur perekaman bagi aktor wholesaler dilakukan berdasarkan
standar  tracefish  CEN  14460:2003.  Prosedur  perekaman  meliputi  identitas wholesaler,  kemudian  identitas,  sumber  dan  control  suhu  dari  tiap  unit  produk
yang  diterima,  sejarah  proses  produksi  unit  produk  dan  tujuan  dari  unit  produk dipasarkan.
4.2.2 Analisis manajemen perekaman