Perundangan Aspek Legal dan Rencana Pembangunan

4.3 Aspek Legal dan Rencana Pembangunan

Tinjauan aspek legal dalam Perda Kota Bogor Nomor 82011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2011-2031, yaitu ditetapkannya kawasan strategis Kota berdasarkan Undang-undang Cagar Budaya. Kawasan strategis yang direncanakan tersebut selanjutnya dijelaskan dalam Rencana Detail Tata Ruang Wilayah.

4.3.1 Perundangan

Perlindungan hukum terhadap sumberdaya budaya dan sejarah yang ada di Nusantara tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia No.5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya BCB. Sejak 24 November 2010 telah diterbitkan UU RI No. 112010 tentang Cagar Budaya menggantikan berlakunya UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya dengan peraturan pelaksanaanya. Berdasarkan UU tersebut, maka ditetapkan BCB di Bogor melalui Kepmenbudpar. Kemudian, untuk melaksanakan perundangan tersebut dalam Rencana Tata Ruang di Kota Bogor, maka dikeluarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 82011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2011- 2031. Hirarki perundangan yang mengenai cagar budaya dijelaskan pada Tabel 18. Tabel 18. Aspek Legal yang Mendukung Pelestarian No Aspek Legal Tingkatan 1 UU RI No. 112010 tentang Cagar Budaya Nasional 2 Peraturan Pemerintah PP Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan UU No 5 tahun 1992 Nasional 3 Peraturan Menteri Budpar No. PM.49UM.001MKP2009 tentang Pedoman Pelestarian Benda Cagar Budaya dan Situs Nasional 4 Kepmenbudpar RI No. PM.25PW.007MKP2007 tentang penetapan situs dan bangunan tinggalan sejarah, di Kota Bogor sebagai Benda Cagar Budaya BCB Kota Bogor 5 Perda Kota Bogor Nomor 82011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2011-2031 diataranya adalah penetapan Kawasan Taman Kencana sebagai kawasan strategis Sosial Budaya Kota Bogor Kawasan permukiman tipe kolonial di Taman Kencana dapat didefinisikan sebagai kawasan Cagar Budaya karena telah memenuhi kriteria Undang-undang Cagar Budaya No 112010: 1. Merupakan kesatuan ruang geografis yang memperlihatkan ciri tata ruang yang khas, yaitu kawasan permukiman yang diperuntukan bagi bangsa Eropa, 2. memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan. Situs Cagar Budaya berarti mengadung sedikitnya dua BendaBangunanStruktur Cagar Budaya. Maka, dalam kawasan terdapat empat Bangunan yang telah ditetapkan sebagai BCB, yaitu Gedung Balai PenelitianPerikanan, Pusat Penelitian Perkebunan, RRI dan Gedung BlenongBadan Pertanahan Nasional, serta 3. telah berusia lebih dari lima puluh tahun sejak direncanakan pada 1917-an, dan pada peta tahun 1946 menunjukkan bahwa kawasan telah terbangun, dan 4. memiliki nilai penting sejarah, terutama konsep town planning pada periode akhir kolonial, dan sebagai wilayah perluasan Bogor yang menyeberangi Sungai Ciliwung.

4.3.2 Rencana Tata Ruang Kawasan