IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah dan Karakteristik Kawasan
Secara historis, kawasan Taman Kencana merupakan bagian dari perkembangan Bogor sebagai kota pada masa kolonial, yang dimulai sejak
pemerintahan Baron van Imhoff Bappeda, 2005. Karakter Kota Bogor sebagai kota kolonial yang perlu dilestarikan, dapat dilihat dari sejarah awal pembentukan
Kota Bogor dan pembentukan kawasan permukiman.
4.1.1 Sejarah Pembentukan Kawasan
Pembentukan Bogor modern, menurut Soepandi 2008, dimulai pada tahun 1745, Buitenzorg didirikan di atas lahan perkebunan yang terletak di antara
Sungai Ciliwung dan Cisadane atas prakarsa Gubernur Jenderal Baron van Imhoff 1743-1750. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Baron van Imhoff
sudah disusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kota tahun 1872, termasuk penyebaran penduduk menurut ras. Bangsa Eropa diberi izin membangun rumah
di sebelah Jalan Raya sekarang Jalan Sudirman mulai dari Pal putih Witte paal atau pilar Pabaton sampai sebelah kanan kebun raya dan Paledang Bappeda,
2005. Tahun 1904, dengan keputusan Gubernur Jenderal Van Nederland Indie
Nomor 4 tahun 1904 mencantumkan luas wilayah Buitenzorg 1.205 km
2
, diproyeksikan untuk 30.000 jiwa. Pada tahun 1924, dengan keputusan Gubernur
Generaal Van Nederland Indie Nomor 289, mencapai luas 2.156 ha diproyeksikan untuk 50.000 jiwa. Pada tahun 1925, dibentuk provinsi Jawa Barat propince West
Java dimana Buitenzorg menjadi salah satu Staads Gementee Kotapraja. Wilayah Bogor sampai 1920an, berdasarkan Staatblad van Nederlands-Indie, No.
3 Tahun 1871, dibatasi oleh dua sungai utama, yaitu Ciliwung dan Cisadane Bappeda, 2005. Selanjutnya, berdasarkan Staatblad 1926, Buitenzorg diubah
menjadi Gemmente Kota, yang kelak akan menjadi Kota Bogor di masa sekarang Disparbud, 2006.
Perluasan sungai Ciliwung dan pembangunan ke arah utara dan selatan yang tidak dimungkinkan, maka pada tahun 1917, dilakukan inisiasi untuk
perluasan Buitenzorg ke arah timur Kedoeng Halang dengan Ir. Thomas Karsten sebagi konsultan perencanaannya. Pemilihan lokasi perluasan ke daerah Kedong
Halang ini dengan pertimbangan: lahan berkontur memungkinkan pembangunan permukiman dengan beberapa tipe rumah, mulai dari yang kecil hingga besar,
serta menawarkan pemandangan yang indah Roosmalen, 2009. Kompleks permukiman bangsa Eropa di kawasan ini dibangun karena adanya kepentingan
untuk menyediakan perumahan bagi pegawai-pegawai perkebunan dan pemerintahan Soepandi, 2008. Kawasan permukiman ini sebagai bagian dalam
konsep perluasan Buitenzorg yang digambar Ir. Thomas Karsten pad 1917 dapat dilihat dalam Gambar 6.
Gambar 6. Kawasan Taman Kencana
---
Sumber: Bogor 100
Kompleks permukiman bangsa Eropa di kawasan yang sekarang dikenal sebagai daerah Taman Kencana, direncanakan pembangunan sedikitnya empat
ratus rumah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Eropa dalam dekade mendatang Roosmalen, 2009. Berdasarkan peta Buitenzorg 1946 Gambar 7,
rencana pembangunan permukiman tersebut telah terwujud. Pasca kemerdekaan, pada tahun 1950an, Kota Praja Bogor merealisasikan pembangunan permukiman
hingga wilayah utara-timur dan barat-selatan Bogor Bappeda, 2005.
Gambar 7. Kawasan Permukiman Taman Kencana pada Peta Bogor 1946 Sumber: Kampoeng Bogor
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa bangsa penjajah membangun Buitenzorg sebagai kota berawal diantara dua sungai besar sebagai
batas fisiknya. Pada tahun 1920an, mulai berkembang menyebrangi sungai Ciliwung, yaitu daerah Kedoeng Halang yang dibangun sebagai permukiman.
Kawasan Kedoeng Halang dalam peta 1946 tersebut sebagian besar masih merupakan kawasan budidaya dan hutan, tetapi kondisinya kini berubah menjadi
permukiman. Secara singkat, pembentukan kota Bogor dijelaskan pada Tabel 10. Maka, dalam kurun waktu tersebut, Bogor yang merupakan kampung pada
awalnya, berubah menjadi kota metropolitan dengan luas yang berkembang kurang lebih lima kali lipat dari awal pembentukannya.
Tabel 10. Pembentukan Kota Bogor
Periode Nama Wilayah
Luas 1745 Buitenzorg
Regenstchap 9 kampungDemang
22 km2
1904 Buitenzorg Staads
Gementee Batas fisik sungai Ciliwung dan
Cisadane, terdiri dari 7 desa 1.205 km
2
1925- 1942
Buitenzorg Gementee Mulai berkembang hingga ke wilayah
Kedoeng Halang 1950
Kota Besar Bogor Mulai berkembang hingga ke wilayah
utara-timur, barat-selatan 2.156 Ha
1957 Kota Praja
Bogor 1965
Kotamadya DT II 5 kecamatan
1999- sekarang
Kota Bogor 6 kecamatan
11.850 Ha Sumber: Bappeda 2005, Sarilestari 2009
4.1.2 Karakteristik Kawasan