pegawai-pegawai perkebunan dan pemerintahan, maka dilakukan inisiasi untuk perencanaan kawasan pada tahun 1917an. Komplek Taman Kencana dibangun
pada tahun 1930 dengan Ir. Thomas Karsten sebagai konsultan perencanaan kota Buitenzorg 1920-1923. Di kawasan Kedoeng Halang dibangun permukiman
yang pertama di Bogor untuk memenuhi kebutuhan orang-orang Belanda mempekerjakan orang pribumi. Sehingga warga pribumi pun membentuk
pemukiman di lereng-lereng daerah seputar kompleks Soepandi, 2008. Pada saat ini, kawasan permukiman Taman Kencana adalah salah satu
daerah yang masih banyak terdapat bangunan peninggalan sejarah dan merupakan representasi dari lanskap permukiman kolonial yang ada di Kota Bogor.
Keberadaannya sendiri semakin terdesak oleh aktivitas ekonomi yang berkembang di sekitarnya serta pembangunan fisik yang tidak mendukung
bertahannya karakter permukiman di daerah ini. Pembangunan di Kota Bogor saat ini mengalami peningkatan dan perubahan yang cepat sehingga berpengaruh
terhadap kelestarian bangunan, situs, dan lingkungan cagar budaya Hidayat, 2009. Maka, perlu suatu perencanaan preservasi yang mendukung usaha
pelestarian lanskap sejarah di Kota Bogor, khususnya permukiman tipe kolonial di kawasan Taman Kencana.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun rencana lanskap permukiman kolonial di kawasan Taman Kencana Kota Bogor untuk mendukung
pelestariannya, yang meliputi: 1 mendeskripsikan aspek kesejarahan dan karakteristik lanskap permukiman
tipen kolonial di kawasan Taman Kencana, 2 menganalisis signifikansi nilai kesejarahan dari lanskap permukiman tipe
kolonial di kawasan Taman Kencana, 3 mendeskripsikan pola pelestarian yang dianalisis dari: aspek legal,
pembangunan kota, dan pendapat masyarakat dan ahli, 4 menyusun rencana lanskap untuk pelestarian permukiman tipe kolonial di
kawasan Taman Kencana sebagai identitas Kota Bogor.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah: a Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk memaparkan ide
pelestarian warisan sejarah di Kota Bogor. b Bagi pemerintah, sebagai bahan masukan dalam pelestarian sumberdaya
sejarah yang ada di Kota Bogor. c Bagi masyarakat adalah mendapatkan informasi mengenai bentuk rencana
lanskap yang dapat mendukung pelestarian warisan sejarah, khususnya permukiman tipe kolonial di Kota Bogor.
d Bagi LSM pemerhati heritage dan kebudayaan Bogor, dapat menjadi bahan masukan sebagai suatu bentuk pelestarian.
1.4 Kerangka Pikir Penelitian
Kota Bogor, dalam sejarah pembentukannya, mendapatkan pengaruh dari masa perkembangan kebudayaan mulai dari masa prasejarah, masa kerajaan,
hingga masa kolonial. Perkembangan kebudayaan ini meninggalkan kekayaan sumberdaya sejarah dalam lanskap kota Bogor.
Sebagai salah satu wilayah yang penting pada masa kolonial, kota Bogor memiliki karakter lanskap sejarah yang khas dan perlu untuk dilestarikan. Salah
satu karakter lanskap sejarah adalah keberadaan permukiman tipe kolonial yang terdapat di kawasan Taman Kencana. Untuk mendapatkan zona lanskap
kesejarahan, maka dilakukan analisis terhadap aspek kesejarahan. Analisis nilai signifikansi historis pada kawasan mendapatkan area dengan nilai kesejarahan
tinggi yang selanjutnya menjadi zona lanskap yang akan dilestarikan. Pelestarian zona tersebut mempertimbangkan aspek legal pembangunan daerah dan pendapat
masyarakat yang mendukung upaya pelestarian. Selanjutnya sesuai dengan konsep pelestarian, maka disusun rencana penataan lanskapnya. Kerangka pikir penelitian
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Peninggalan Pengaruh Pendudukan Eropa
Kolonial
Aspek Kesejarahan Lanskap
Zona Lanskap Sejarah
Pendapat Masyarakat dan
Ahli Aspek Legal
dalam Rencana Pembangunan
Daerah Konsep
Pelestarian Lanskap
Rencana Lanskap untuk Pelestarian Permukiman Tipe Kolonial Peninggalan-peninggalan Sejarah di Kota Bogor
Tatanan Lanskap Permukiman Tipe Kolonial di Kawasan Taman Kencana
II. TINJAUAN PUSTAKA