Model Pekarangan Sedang Konsep Pekarangan

Tanaman semak atau penutup tanah yang digunakan di dalam model pekarangan sangat besar lebih beragam jenis dan fungsinya dibandingkan model pekarangan lainnnya Tabel 9. Elemen lain seperti kandang atau kolam juga dibuat dengan ukuran yang lebih besar. Hewan yang diternakkan pun lebih dari satu jenis, misal unggas dan ikan atau hewan ternak yang lebih besar seperti kerbau, sapi, dan domba. Tabel 9 Daftar Tanaman pada Model Pekarangan Sangat Besar Nama Lokal Nama Latin Jarak Tanam Jumlah Tanaman Buah Nanas Ananas comosus 1,5 m x 1,5 m 3 Sukun Artocarpus communis 10 m x 10 m 1 Nangka Artocarpus heterophyllus 9 m x 9 m 1 Pepaya Carica papaya 3 m x 3 m 4 Manggis Garcinia mangostana 10 m x 10 m 1 Pisang Musa paradisiaca 3 m x 3 m 6 Rambutan Nephelium lappaceum 12 m x 12 m 1 Jambu Biji Psidium guajava 7 m x 7 m 1 Tanaman Bumbu Lengkuas Alpinia galanga 1 m x 1 m 4 Kapulaga Amomum compactum 2 m x 2 m 3 Cabai Capsicum annuum 50 cm x 90 cm 4 Jeruk Nipis Citrus aurantifolia 4 m x 4 m 1 Kunyit Curcuma domestica 50 cm x 50 cm 4 Temulawak Curcuma xanthorrhiza 75 cm x 100 cm 5 Sereh Cymbopogon nardus 50 cm x 100 cm 4 Pandan Wangi Pandanus amaryllifolius 1 m x 1 m 6 Jahe Zingiber officinale 40 cm x 60 cm 4 Tanaman Hias Kucai Carex morrowii 20 cm x 20 cm 12 Puring Codiaeum variegatum 1,5 m x 1,5 m 8 Jawer Kotok Coleus blumei 50 cm x 50 cm 5 Hanjuang Cordyline fruticosa 1 m x 1 m 9 Pangkas Kuning Duranta repens 1 m x 1 m 25 Euphorbia Euphorbia sp. 50 cm x 50 cm 5 Kaca Piring Gardenia jasminoides 1 m x 1 m 18 Soka Ixora javanica 1 m x 1 m 22 Nusa Indah Mussaenda philippica 4 m x 4 m 1 Suji Pleomele angustifolia 20 cm x 20 cm 4 Ruellia Ruellia malacosperma 50 cm x 50 cm 4 Walisongo Schefflera grandiflora 1 m x 1 m 2 Bunga Kertas Zinnia elegans 50 cm x 50 cm 15 Tanaman Industri Mindi Melia azedarach 5 m x 5 m 1 Pala Myristica fragrans 10 m x 10 m 1 Tebu Sacharum officinarum 2 m x 2 m 2 Jati Tectona grandis 3 m x 3 m 10 Lanjutan Tabel 9 Untuk mengoptimalkan fungsi lahan pekarangan, sisa lahan yang ada dimanfaatkan untuk menambahkan fasilitas yang mendukung fungsi pekarangan. Sebagai contoh, pada model pekarangan ini dibuat gazebo atau saung untuk tempat berkumpul atau istirahat sejenak sambil menikmati pemandangan di sekitar pekarangan. Tempat ini juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk pemilik rumah bersosialisasi dengan tetangganya. Selain gazebo, terdapat fasilitas pendukung lainnya seperti gudang sebagai tempat menyimpan alat berkebun atau menyimpan hasil pertanian atau berkebun, tempat pembibitan tanaman, dan tempat pengomposan. Fasilitas-fasilitas ini untuk mendukung kegiatan bertanam di pekarangan dan diletakan di dekat tempat bertanam sehingga proses bertanam lebih efesien. Nama Lokal Nama Latin Jarak Tanam Jumlah Tanaman Lain Alamanda Allamanda cathartica 1 m x 1 m 57 Bambu Bambusa sp. rumpun 6 Lantana Lantana camara 50 cm x 50 cm 19 Lamtoro Leucaena leucocephala 4 m x 4 m 1 Turi Sesbania grandiflora 2 m x 2m 1 Tanaman Obat Jengger Ayam Celosia spicata 50 cm x 50 cm 5 Pacing Costus speciosus 50 cm x 50 cm 6 Mengkudu Morinda citrifolia 5 m x 5 m 1 Mangkok Nothopanax scutellarium 1,5 m x 1,5 m 3 Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa 3 m x 3 m 1 Beluntas Pluchea indica 50 cm x 50 cm 5 Tanaman Pati Ganyong Canna edulis 1 m x 1 m 4 Talas Colocasia esculenta 75 cm x 75 cm 4 Singkong Manihot esculenta 1 m x 1 m 12 Sente Xanthosoma sagittifolium 1 m x 1 m 4 Tanaman Sayur Melinjo Gnetum gnemon 6 m x 6 m 1 Kemangi Ocimum canum 60 cm x 60 cm 6 Poh-pohan Pilea trinervia 30 cm x 30 cm 5 Jengkol Pithecellobium jiringa 10 m x 10 m 1 Kecipir Psophocarpus tetragonolobus 35 cm x 35 cm 2 Katuk Sauropus androgynus 30 cm x 30 cm 6 Tomat Solanum lycopersicum 70 cm x 80 cm 2 Kacang Panjang Vigna unguilata 30 cm x 75 cm 3

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Model pekarangan yang dibuat di area pinggir danau Telaga Desa KIIC berbasis praktik agroforestri sebagai Taman Kehati yang mampu mengkonservasi keanekaragaman hayati pertanian termasuk peternakan dan perikanan secara ex- situ. Beragam jenis tanaman dan hewan yang ada di model pekarangan merupakan tanaman dan hewan asli atau lokal indigenous species khas Karawang atau Jawa Barat. Pada tapak ini, model pekarangan dibuat dalam empat ukuran, yaitu pekarangan sempit, pekarangan sedang, pekarangan besar, dan pekarangan sangat besar. Setiap model pekarangan memiliki pola ruang pekarangan depan, pekarangan samping, dan pekarangan belakang. Keempat model ini dapat dibedakan berdasarkan luasan dan element pekarangan di dalamnya tanaman, hewanikan, termasuk fasilitas dalam pekarangan. Semakin luas pekarangan maka elemen pekarangan yang ada semakin banyak baik jenis maupun jumlahnya sehingga keanekaragaman hayati pun dapat meningkat. 5.2 Saran Model pekarangan ini dapat diterapkan untuk pekarangan di kawasan permukiman Kawasan Industri KIIC dan Karawang pada khususnya serta permukiman di kawasan industri yang memiliki sifat atau karakteristik seperti Kawasan Industri KIIC. Untuk model pekarangan di kawasan industri, telah dipilih tanaman yang tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tetapi juga dapat mereduksi polutan, khususnya kebisingan. DAFTAR PUSTAKA Aak. 1993. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Arifin HS. 1998. Study on Vegetation Structure of Pekarangan and Its Changes Its West Java, Indonesia [disertasi]. Japan: Natural Science and Technology, Okayama University. Arifin HS, Munandar A, Mugnisjah WQ, Budiarti T, Arifin-Nurhayati HS, Pramukanto Q. 2008. Revitalisasi Pekarangan Sebagai Agroekosistem dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Wilayah Perdesaan. Di dalam: Seminar Nasional Strategi Penanganan Krisis Sumberdaya Lahan untuk Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi; Bogor, 22-23 Des 2008. Bogor: Faperta IPB. Arifin HS, Wulandari C, Pramukanto Q, Kaswanto R. 2009. Analisis Lanskap Agroforestri. Bogor: IPB Press. Arifin HS, Munandar A, Arifin-Nurhayati HS, Kaswanto RL. 2009. Pemanfaatan Pekarangan di Perdesaan. Bogor: IPB Press. Arifin HS. 2012. Manajemen Lanskap Pekarangan bagi Kesehatan Pangan Keluarga. Di dalam: 60 Tahun Pendirian Kampus IPB Baranangsiang. IPB Press, in press. Arsyad S. 1985. Pengawetan Tanah dan Air. 1985. Bogor: Faperta IPB. [Depdagri] Departemen Dalam Negeri. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri. Jakarta: Depdagri. [Deptan] Departemen Pertanian. 2007. Petunjuk Teknis Pengendalian Longsor. Jakarta: Deptan. Harjadi S. 1989. Dasar-dasar Hortikultura. Bogor: Faperta IPB. Indrawan M, Primack RB, Supriatna J. 2007. Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Jahara LM. 2009. Perencanaan Hutan Kota Kawasan Industri Krakatau Cilegon, Banten [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Kristanto P. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta: Penerbit Andi. Nazaruddin. 2003. Budi Daya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta: Penebar Swadaya. Nugroho AD. 2009. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Industri Kota Bukit Indah Kabupaten Purwakarta [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Nugroho P. 2000. Kontribusi Pepohonan Terhadap Rumah Tangga pada Sistem Pekarangan [skripsi]. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Octavia MH, Arifin HS, Munandar A, Takeuchi K. 2008. Ekologi Lanskap Pekarangan Khas Perdesaan di DAS Cianjur Jawa Barat [abstrak]. Di dalam: Arifin HS et al., editor. Kompilasi Abstrak dan Ringkasan Hasil Penelitian: Studi Ekologi Lanskap pada Pengelolaan Sumberdaya Hayati yang berkelanjutan di Perdesaan Indonesia. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB. Prasetyo BH, Suriadikarta DA. 2006. Karakteristik, Potensi, dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian: 39-46. Sardjono MA, Djogo T, Arifin HS, Wijayanto N. 2003. Klasifikasi dan Pola Kombinasi Komponen Agroforestri. Bogor: World Agroforestry Centre ICRAF. Saroinsong FB. 2002. Studi Alokasi Penggunaan Lahan untuk Optimasi Pelestarian Lingkungan dengan Integrasi Penggunaan Model Hidrologi, SIG, dan Penginderaan Jauh [tesis]. Bogor: Program Pasacasarjana, Institut Pertanian Bogor. Soemarwoto O. 1991. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan. Sulistyantara B. 2002. Taman Rumah Tinggal. Jakarta: Penebar Swadaya. Supriatna J. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. MODEL PEKARANGAN SEBAGAI TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KAWASAN INDUSTRI KARAWANG INTERNATIONAL INDUSTRIAL CITY PRINSA PARUNA DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRACT PRINSA PARUNA. Model of Pekarangan as a Biodiversity Garden in Industrial Area of Karawang International Industrial City. Under direction of HADI SUSILO ARIFIN. Biodiversity has an important functions to support lives of living things and ecosystem sustainability. Therefore, biodiversity should be preserved. However, todays biodiversity has decreased. One of the factors is increasing environmental pollution especially in industrial area. On the other hand, we can still use the other land to mitigate the problems by developing a green open space. Karawang International Industrial City KIIC as an industrial area needs green open space. One form of green open space is ”pekarangan”. ”Pekarangan” is a mixture of annual crops, perennial crops, and animals including insects and wild animals on the land surrounding a house. It is one of typical agro-ecosystem that has multifunctions. For this case, the function is to ex-situ biodiversity conservation. ”Pekarangan” has a complex horizontal structure, while a mixture of annual and perennials of different heights forms a vertical structure. ”Pekarangan” serve as an important habitat for wild flora and fauna in these areas with the multi-layered vegetation structure. This research has purpose to make a model of ”pekarangan” in industrial area especially for settlement around KIIC. This research used survey method and descriptive analysis. This model will be implemented in Telaga Desa KIIC. Model of ”pekarangan” was defined in to four size of ”pekarangan”: small size 120 m², medium size 120-400 m², large size 400-1000 m²,and very large size 1000 m². Every size have three zones: back yard, front yard, and side yard left side and right side. ”Pekarangan” will apply form of agroforestry agroforestry, agrosilvopastural, and agrosilvofishery. The different of them are depend on size of site, situasional analysis of site, and elements of ”pekarangan”: plants and animalsfish. The size, type, and number of ”pekarangan” elements will be more complex along extent of ”pekarangan”. Keywords : agroforestry, ex-situ conservation, plant stratification, structure of ”pekarangan”