Lanjutan Tabel 5
Nama Lokal Nama Latin
Ukuran Kandang Pekarangan
1
2 3
4 Ternak
Itik Anas domesticus
6 -7 ekorm² √ √ √ √
Sapi Bos taurus
jantan : 1,8 m x 2 m ekor √ √ √
betina : 1,5 m x 2 mekor √ √ √
Kerbau Bubalus bubalis
1,5 m x 2m ekor √ √
Kambing Capra aegagrus
hircus jantan : 1,2 m x 1,4 m ekor
√ √ √ betina : 1 m x 1,5 m ekor
√ √ √ biasa : 1 ekorm²
√ √ √ Ayam Kampung
Gallus gallus domesticus
6 ekorm² √ √ √ √
Kelinci Lepus negricollis
6 -7 ekorm² √ √ √ √
Domba Priangan Ovis aries
jantan : 2 m x 1,5 m ekor √ √ √
betina : 1 m x 1,5 m ekor √ √ √
biasa : 1 ekorm² √ √ √
Ikan Jika tersedia kolam dalam pekarangan
Keterangan : 1: Pekarangan Sempit
3: Pekarangan Besar 2: Pekarangan Sedang
4: Pekarangan Sangat Besar √: Dapat di Tanam di Pekarangan
4.4
Rekomendasi Model Pekarangan 4.4.1
Model Pekarangan Sempit
Model pekarangan sempit diterapkan pada sebuah tapak kosong yang bergelombang dengan luasan 136, 37 m² Gambar 13. Ruang dalam tapak dibagi
menjadi dua, yaitu ruang untuk rumah dan untuk pekarangan. Berdasarkan Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat, kebutuhan ruang manusia minimal 7
m²jiwa. Jika diasumsikan rumah ini akan diisi tiga orang ayah, ibu, dan satu anak, minimal dibutuhkan luasan bangunan 21 m² sehingga sisa lahan untuk
pekarangan sekitar 115, 37 m². Sesuai dengan luasan yang ada, tapak ini dapat mengakomodasi luasan minimal pekarangan kecil yaitu kurang dari 120 m².
Lahan yang sempit membuat kegiatan di pekarangan menjadi terbatas. Oleh karena itu, pekarangan harus diusahakan secara efektif dan intensif. Untuk
pekarangan yang sempit, diperlukan suatu sistem bertanam tertentu sehingga meskipun sempit, pekarangan tetap dapat dimanfaatkan secara optimal dan
memberikan hasil yang optimal. Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan ruang secara vertikal, baik untuk penanaman maupun untuk rumah.
Untuk bangunan rumah pada model pekarangan sempit, dapat dipilih rumah panggung yang terbuat dari kayu, bilik, atau bambu. Pada umumnya,
bentuk rumah dengan kolong di bagian bawah dibuat untuk menghindari binatang buas dan banjir saat hujan datang. Akan tetapi, pada model pekarangan sempit ini,
bagian bawah rumah panggung digunakan untuk memelihara ternak berukuran kecil seperti ayam dan bebek dengan tetap mempertimbangkan aspek kesehatan
rumah dan pemiliknya. Untuk pola ruang pekarangan, pada model pekarangan sempit terdiri dari pekarangan depan, pekarangan samping kiri, pekarangan
samping kanan, dan pekarangan belakang. Bentuk luar tapak yang hampir menyerupai persegi ini memungkinkan pemanfaatan pekarangan depan,
pekarangan belakang, dan pekarangan samping kiri dan kanan secara seimbang Gambar 15.
Pekarangan depan dapat ditanami dengan tanaman hias yang tingginya kurang dari 0,5-1 m dengan tujuan agar pekarangan yang sempit ini tidak terlihat
semakin sempit jika ditanami dengan tanaman yang tinggi dan lebar. Tanaman- tanaman tersebut dapat ditanam berjejer secara massal sehingga menjadi pagar
hidup bagi pekarangan rumah tersebut. Sisa lahan yang masih ada di pekarangan dapat digunakan untuk menanam tanaman lain yang juga dibutuhkan, seperti
tanaman empon-emponan jahe, kunyit, lengkuas atau tanaman pati seperti singkong atau ubi-ubian Gambar 16. Meskipun telah ditanam beragam tanaman,
pekarangan depan ini juga tetap dapat dijadikan tempat untuk anak bermain. Sementara itu, pada tapak bagian belakang orientasi rumah ke arah danau
telah terdapat pohon kelapa dan dua buah pohon sengon. Keberadaan pohon ini tetap dipertahankan karena kedua jenis pohon ini masih sesuai dengan konsep
pekarangan, yaitu sebagai tanaman dengan fungsi industri. Sengon dan kelapa tumbuh baik pada tapak ini. Kedua pohon ini juga dapat mewakili tanaman
dengan strata V lebih dari 10 m yang dapat ditanam di pekarangan sempit. Selain ditanami sengon dan kelapa, pekarangan belakang pun dimanfaatkan
sebagai tempat menjemur pakaian. Jemuran dapat mengganggu pemandangan jika diletakan di bagian depan sehingga lebih baik diletakan di bagian belakang rumah
Gambar 15. Pada pekarangan samping dapat dibuat petakan untuk menanam tanaman
tertentu dalam jumlah banyak. Petakan ini dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur, tanaman obat, atau tanaman bumbu dalam bentuk bedeng atau
tanam tunggal. Menurut Harjadi 1989, jika luas pekarangan sempit dan tidak mungkin memelihara ikan atau ternak, pekarangan dapat dimanfaatkan untuk
menanam sayuran hijau yang bernilai gizi tinggi dalam bentuk bedeng. Dalam model pekarangan ini, dapat dibuat petakan dengan ukuran 3 m x 3 m Gambar
16. Dengan luas lahan yang sempit, pola tanam yang dianjurkan adalah tumpang sari, yaitu penanaman lebih dari satu jenis tanaman dalam petakan yang sama
dalam waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan sehingga fungsi lahan dapat dimaksimalkan.
Sebagai contoh, dalam petakan 3 m x 3 m dapat ditanam terong secara monokultur dengan jarak 70 cm antarbarisan x 60 cm dalam barisan. Dengan
ukuran dan jarak tanam tersebut dapat ditanam minimal 20 tanaman terong. Jika ditanam secara tumpang sari dengan bayam, petakan ini dapat menanam minimal
16 tanaman terong dengan jarak tanam terong 80 cm antarbarisan x 70 cm dalam barisan dan 3 baris tanaman bayam yang memiliki jarak tanam 20 cm x
20 cm Gambar 14.
Pada umumnya, jarak tanam yang digunakan pada sistem tanam tumpangsari jauh lebih lebar dari jarak tanam tanaman ukuran normal. Dalam
tumpang sari diatur agar tanaman yang berakar besar mempunyai wilayah tanam yang lebih besar dan yang berakar kecil menempati wilayah tanam yang lebih
kecil Nazaruddin 2003. Jenis tanaman yang ditumpangsarikan memiliki banyak variasi. Setelah
panen pertama, petakan yang sama dapat digunakan kembali untuk menanam tanaman dengan jenis yang berbeda atau menanam tanaman yang memiliki sifat
dan karakteristik yang hampir sama dengan tanaman yang telah dipanen. Dalam contoh ini, tanaman terong dapat diganti dengan mentimun, tomat, kecipir, atau
cabai sedangkan bayam dapat diganti dengan kangkung atau sawi.
Gambar 14 Pola Penanaman pada Petakan 3 m x 3 m Penanaman pada model pekarangan sempit dapat dilakukan secara
vertikal, yaitu dengan memanfaatkan dimensi tinggi vertikal. Salah satunya dengan menggunakan tanaman merambat. Tanaman merambat ini dapat
dirambatkan pada batang bambu atau kawat atau memanfaatkan dinding rumah sehingga lebih efisien dalam memanfaatkan ruang. Tanaman merambat dapat
dipilih dari jenis tanaman sayur seperti paria, oyong, kecipir, timun, dan kacang panjang, serta dari kelompok tanaman hias seperti alamanda dan bugenvil. Cara
lain dapat dilakukan dengan vertikultur, yaitu bertanam dengan media selain tanah pada bak tanaman yang diatur dengan struktur tertentu atau dalam pot-pot
gantung.
Pada model pekarangan sempit, pekarangan tidak ditanami tanaman dengan tajuk lebar karena tanaman ini dapat menaungi tanaman strata di
bawahnya sehingga tanaman yang ternaungi tidak dapat tumbuh optimal Gambar 16. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi persaingan antartanaman dalam
memperoleh cahaya matahari atau mengambil air dan zat hara dari dalam tanah. Selain itu, dengan luasan yang kecil, jumlah pohon tinggi yang ditanam pun
terbatas sehingga ruang pekarangan masih dapat dimanfaatkan untuk penanaman tanaman lain Tabel 6. Kolam ikan tanah ataupun keramba apung di danau tidak
dimungkinkan untuk dibuat. Bentuk tapak yang bergelombang dan luasan yang sempit menjadi penghambat untuk membuat kolam tanah sedangkan kedalaman
air danau pada bagian tapak ini kurang memenuhi untuk membuat keramba apung di dalamnya.
Tabel 6 Daftar Tanaman pada Model Pekarangan Sempit
Nama Lokal Nama Latin
Jarak Tanam Jumlah
Tanaman Buah
Pisang Musa paradisiaca
3 m x 3 m 2
Tanaman Bumbu
Lengkuas Alpinia galanga
1 m x 1 m 4
Kapulaga Amomum compactum
2 m x 2 m 2
Jeruk Nipis Citrus aurantifolia
4 m x 4 m 1
Kunyit Curcuma domestica
50 cm x 50 cm 4
Jahe Zingiber officinale
40 cm x 60 cm 3
Tanaman Hias
Jawer Kotok Coleus blumei
50 cm x 50 cm 6
Hanjuang Cordyline fruticosa
1 m x 1 m 4
Simbang Darah Irisine herbstii
50 cm x 50 cm 6
Tanaman Industri
Sengon Albazia falcataria
3 m x 3 m 2
Kelapa Cocus nucifera
3 m x 3 m 1
Tanaman Lain
Kesumba Bixa arborea
4 m x 4 m 1
Lantana Lantana camara
50 cm x 50 cm 6
Tanaman Obat
Kumis Kucing Orthosiphon aristatus
50 cm x 50 cm 5
Tapak Dara Vinca rosea
50 cm x 50 cm 5
Tanaman Pati
Singkong Manihot esculenta
1 m x 1 m 21
Tanaman Sayur
Kemangi Ocimum canum
60 cm x 60 cm 5
4.4.2 Model Pekarangan Sedang
Luas ruang pekarangan dalam tapak untuk model pekarangan sedang ini adalah 232,08 m². Seperti model pekarangan sempit, ruang pekarangan juga
dibagi menjadi pekarangan depan, pekarangan samping kiri dan kanan, dan pekarangan belakang. Namun, berbeda dengan tapak untuk model pekarangan
sempit, tapak ini memiliki bentukan yang memanjang mengikuti bentukan danau Gambar 18. Bentuk tapak seperti ini disiasati dengan membentuk model
bangunan rumah yang juga memanjang sehingga pekarangan tetap memiliki ruang untuk pekarangan depan, pekarangan belakangan, dan pekarangan samping
meskipun pemanfaatan pekarangan lebih banyak di pekarangan samping. Selain itu, tapak ini juga memiliki kemiringan yang agak curam pada bagian barat
Gambar 18 sehingga pada bagian ini penanaman pohon yang lebih diutamakan untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan air.
Pada bagian pekarangan belakang, telah terdapat deretan mahoni dengan deretan alamanda di bawahnya. Kedua tanaman ini tetap dipertahankan
keberadaannya di dalam tapak Gambar 18. Mahoni dapat berfungsi sebagai tanaman industri yang diambil kayunya. Selain itu, mahoni termasuk pohon yang
dapat mengurangi polusi udara sekitar 47-69 . Meskipun tanaman ini adalah
tanaman eksotik tetapi di Telaga Desa tanaman ini sudah dapat tumbuh dengan baik sehingga tanaman ini dapat digunakan di dalam pekarangan. Alamanda
dipertahankan dengan fungsi sebagai pagar hidup untuk pekarangan. Pekarangan samping yang cukup luas dapat dimanfaatkan untuk menanam
beragam pohon tinggi atau bertajuk lebar. Pada tapak pekarangan sedang mulai dapat ditanam satu atau dua pohon tinggi dengan tajuk yang lebar, misal tanaman
berdiameter sekitar 7-8 m Gambar 20. Kemudian sisa lahan yang ada digunakan untuk menanam beberapa pohon rendah atau perdu dan semak sehingga
pekarangan dapat membentuk strata vertikal Gambar 21. Dengan ukuran yang lebih luas dari model pekarangan sempit, petakan
untuk bedeng tanaman menjadi lebih luas sehingga tanaman yang ditanam dapat lebih beragam. Dalam model ini, petakan di letakan di pekarangan samping pada
bagian timur yang lebih landai dan pekarangan samping bagian barat lebih digunakan untuk menanam pepohonan karena kondisi tapak yang berlereng
Gambar 20. Untuk penanaman sayur, dengan kondisi tapak seperti ini disarankan bedeng sayur dibuat mengikuti arah kontur sehingga dapat mengurangi
kecepatan aliran permukaan atau erosi. Untuk ternak, pada model pekarangan sedang mulai dapat diusahakan
kandang yang terpisah dari rumah. Akan tetapi, meskipun dekat dengan danau, kolam ikan cukup sulit dibuat karena kondisi tapak yang berlereng dan menurun
ke arah danau. Dalam model pekarangan sedang ini, kandang tidak diletakkan di pekarangan belakang, tetapi pada area yang lebih rendah dan landai di pekarangan
depan sehingga jika hujan yang turun sewaktu-waktu tidak membawa kotoran hewan ternak yang dapat masuk ke danau. Di sekitar kandang ditanam tanaman
yang dapat menjadi pakan alami bagi ternak. Untuk pekarangan sedang, dengan ukuran kandang 1 m x 1,5 m dapat dimungkinkan memelihara ternak yang
berukuran kecil seperti kelinci, ayam atau unggas lainnya Gambar 20. Seperti model pekarangan sempit, model pekarangan sedang Gambar 19
juga menggunakan tanaman sebagai pagar hidup. Selain untuk memperindah pekarangan, penggunaan tanaman sebagai pagar hidup juga untuk meningkatkan
keragaman jenis tanaman. Tanaman yang dapat digunakan antara lain pangkas kuning, kumis kucing, teh-tehan, puring, hanjuang, atau soka Tabel 7.
Penggunaan tanaman pagar ini juga mempunyai tujuan mencegah ternak tidak berkeliaran di luar pekarangan. Selain tanaman hias tersebut tanaman lain yang
dapat menjadi tanaman pinggir yang menarik antara lain cabai rawit, pandan, atau tomat yang ditanam merambat pada bilah kayu atau bambu.
Tabel 7 Daftar Tanaman pada Model Pekarangan Sedang
Nama Lokal Nama Latin
Jarak Tanam Jumlah
Tanaman Buah
Pepaya Carica papaya
3 m x 3 m 3
Jambu Air Eugenia aquea Burm
8 m x 8 m 1
Pisang Musa paradisiaca
3 m x 3 m 3
Tanaman Bumbu
Lengkuas Alpinia galanga
1 m x 1 m 2
Cabai Capsicum annuum
50 cm x 90 cm 4
Kunyit Curcuma domestica
50 cm x 50 cm 2
Sereh Cymbopogon nardus
50 cm x 100 cm 2
Pandan Wangi Pandanus amaryllifolius
1 m x 1 m 3
Jahe Zingiber officinale
40 cm x 60 cm 2
Tanaman Hias
Teh-tehan Acalypha macrophylla
1 m x 1 m 21
Puring Codiaeum variegatum
1,5 m x 1,5 m 7
Pangkas Kuning Duranta repens 1 m x 1 m
16 Pisang Hias
Heliconia sp. 1 m x 1 m
4 Ruellia
Ruellia malacosperma 50 cm x 50 cm
8
Tanaman Industri
Tebu Sacharum officinarum
2 m x 2 m 2
Kakao Theobroma cacao
3 m x 3 m 1
Tanaman Lain
Alamanda Allamanda cathartica
1 m x 1 m 35
Mahoni Swietenia macrophylla
3 m x 3 m 4
Tanaman Obat
Sambang Colok Aerva sanguinolenta
1 m x 1 m 6
Kenanga Cananga odorata
5 m x 5 m 1
Kumis Kucing Orthosiphon aristatus
50 cm x 50 cm 17
Patah Tulang Pedilanthus tithymaloides
1 m x 1 m 9
Tapak Dara Vinca rosea
50 cm x 50 cm 4
Tanaman Pati
Ganyong Canna edulis
1 m x 1 m 2
Ubi Jalar Ipomoea batatas
30 cm x 100 cm 3
Singkong Manihot esculenta
1 m x 1 m 4
Tanaman Sayur
Katuk Sauropus androgynus
30 cm x 30 cm 6
Tomat Solanum lycopersicum
70 cm x 80 cm 2
Terong Solanum melongena
60 cm x 80 cm 2
Leunca Solanum nigrum
70 cm x 80 cm 1
4.4.3 Model Pekarangan Besar
Topografi tapak untuk model pekarangan besar ini landai dengan luas tapak sekitar sekitar 558,31 m² . Pada tapak ini telah terdapat deretan jati yang di
bawahnya ditanam massal alamanda Gambar 22. Seperti pohon mahoni, keberadaan pohon jati pun tetap dipertahankan sebagai salah satu jenis tanaman
industri di dalam pekarangan.
Pada model pekarangan besar Gambar 23 mulai dapat ditanam lebih banyak pohon tinggi dengan tajuk yang lebar dan beberapa pohon rendah atau
perdu tinggi. Sebagai contoh, dapat ditanam mangga, pisang, dan belimbing wuluh atau pohon lain yang lebih tinggi dengan tajuk yang lebar. Pekarangan juga
dapat ditanami tanaman sayur yang tergolong pohon seperti petai. Dengan ukuran tapak yang lebih luas dan topografi yang landai, pada model pekarangan besar
tidak hanya tersedia lahan untuk menanam tetapi juga dibuat beberapa fasilitas untuk mendukung fungsi pekarangan, seperti tempat menjemur hasil pertanian.
Pada pekarangan umumnya, tempat menjemur hasil pertanian berada di pekarangan depan. Namun karena pekarangan depan yang tidak begitu luas,
tempat menjemur hasil pertanian diletakkan di pekarangan samping. Selain itu, terdapat juga tempat pembibitan. Tempat ini disediakan untuk penyemaian
tanaman sebelum ditanam langsung ke tanah. Letaknya diletakkan dekat dengan petakan untuk budidaya tanaman.
Semakin luas pekarangan, semakin luas juga lahan yang disediakan untuk menanam beragam jenis tanaman yang diinginkan. Tetapi tidak hanya tanaman,
hewan yang dapat dipelihara pun semakin beragam. Di dalam pekarangan yang besar dapat dibangun kandang domba atau hewan ternak lainnya, seperti sapi,
ayam, dan kelinci dengan ukuran kandang luas sehingga hewan yang diternakkan dapat lebih banyak jumlahnya. Kondisi topografi yang cukup landai juga
memungkinkan untuk membuat kolam ikan tanah. Karena lokasinya yang berdekatan dengan danau, maka danau dapat menjadi sumber air untuk kolam.
Kolam pun diletakkan di bagian depan agar dekat dengan danau sehingga proses irigasi air danau ke kolam berjalan lebih mudah. Berikut daftar tanaman yang
digunakan dalam model pekarangan besar Tabel 8. Tabel 8 Daftar Tanaman pada Model Pekarangan Besar
Nama Lokal Nama Latin
Jarak Tanam Jumlah
Tanaman Buah
Pepaya Carica papaya
3 m x 3 m 3
Mangga Mangifera indica
10 m x 10 m 1
Pisang Musa paradisiaca
3 m x 3 m 9
Jambu Biji Psidium guajava
7 m x 7 m 1
Tanaman Bumbu
Lengkuas Alpinia galanga
1 m x 1 m 2
Kapulaga Amomum compactum
2 m x 2 m 3
Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi
6 m x 6 m 1
Cabai Capsicum annuum
50 cm x 90 cm 3
Kunyit Curcuma domestica
50 cm x 50 cm 3
Sereh Cymbopogon nardus
50 cm x 100 cm 2
Jahe Zingiber officinale
40 cm x 60 cm 3
Tanaman Hias
Teh-tehan Acalypha macrophylla
1 m x 1 m 12
Sri Rezeki Aglaonema sp.
50 cm x 50 cm 4
Bugenvil Bougainvillea sp.
1 m x 1 m 8
Euphorbia Euphorbia sp.
1 m x 1 m 5
Kaca Piring Gardenia jasminoides
1 m x 1 m 22
Pisang Hias Heliconia sp.
1 m x 1 m 4
Kembang Sepatu Hibiscus rosasinencis
2 m x 2 m 1
Soka Ixora javanica
1 m x 1 m 10
Lolipop Pachystachys lutea
1 m x 1 m 20
Suji Pleomele angustifolia
20 cm x 20 cm 2
Lanjutan Tabel 8
Nama Lokal Nama Latin
Jarak Tanam Jumlah
Tanaman Industri
Tebu Sacharum officinarum
2 m x 2 m 3
Kakao Theobroma cacao
3 m x 3 m 1
Tanaman Lain
Alamanda Allamanda cathartica
1 m x 1 m 43
Turi Sesbania grandiflora
2 m x 2m 1
Mahoni Swietenia macrophylla
3 m x 3 m 9
Tanaman Obat
Sambiloto Andrographis paniculata
50 cm x 50 cm 3
Mangkok Nothopanax scutellarium
1,5 m x 1,5 m 2
Tanaman Pati
Ganyong Canna edulis
1 m x 1 m 3
Sente Xanthosoma sagittifolium
1 m x 1 m 2
Jagung Zea mays
25 cm x 75 cm 6
Tanaman Sayur
Kemangi Ocimum canum
60 cm x 60 cm 3
Petai Parkia speciosa
8 m x 8 m 1
Katuk Sauropus androgynus
30 cm x 30 cm 4
Terong Solanum melongena
60 cm x 80 cm 2
4.3.4 Model Pekarangan Sangat Besar
Tapak ini adalah tapak terluas dan tapak dengan topografi yang datar sehingga tapak ini berpotensi untuk dilakukan berbagai aktivitas dan penggunaan
fasilitas aatau elemen pekarangan yang beragam. Luas tapak pekarangan ini sekitar 1128,96 m². Sama seperti tapak untuk model pekarangan sedang dan besar,
bentukan tapak ini pun memanjang mengikuti bentukan danau Gambar 26.
Pada tapak pekarangan yang sangat besar, dapat dilaksanakan pekarangan yang lengkap. Keanekaragaman hayati pun meningkat seiring bertambahnya
jumlah dan jenis tanaman dalam pekarangan. Semakin luas pekarangan, makin besar jumlah jenis tanaman tanaman yang ada di pekarangan. Selain itu,
pekarangan tidak hanya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi dapat juga dijadikan sumber pendapatan dan sumber keindahan.
Untuk model pekarangan sangat besar Gambar 27, pohon besar atau pohon tinggi yang dapat ditanam dapat lebih dari satu dengan beragam kombinasi
strata tanaman. Seperti tipe model lainnya, pemanfaatan pekarangan pun lebih banyak dilakukan di samping rumah. Tanaman-tanaman besar dan tinggi ditanam
di samping rumah dan di bawah pohon ditanam tanaman dengan strata yang lebih rendah baik perdu, semak, ataupun tanaman herba lainnya Gambar 29.
Tanaman semak atau penutup tanah yang digunakan di dalam model pekarangan sangat besar lebih beragam jenis dan fungsinya dibandingkan model
pekarangan lainnnya Tabel 9. Elemen lain seperti kandang atau kolam juga dibuat dengan ukuran yang lebih besar. Hewan yang diternakkan pun lebih dari
satu jenis, misal unggas dan ikan atau hewan ternak yang lebih besar seperti kerbau, sapi, dan domba.
Tabel 9 Daftar Tanaman pada Model Pekarangan Sangat Besar
Nama Lokal Nama Latin
Jarak Tanam Jumlah
Tanaman Buah
Nanas Ananas comosus
1,5 m x 1,5 m 3
Sukun Artocarpus communis
10 m x 10 m 1
Nangka Artocarpus heterophyllus
9 m x 9 m 1
Pepaya Carica papaya
3 m x 3 m 4
Manggis Garcinia mangostana
10 m x 10 m 1
Pisang Musa paradisiaca
3 m x 3 m 6
Rambutan Nephelium lappaceum
12 m x 12 m 1
Jambu Biji Psidium guajava
7 m x 7 m 1
Tanaman Bumbu
Lengkuas Alpinia galanga
1 m x 1 m 4
Kapulaga Amomum compactum
2 m x 2 m 3
Cabai Capsicum annuum
50 cm x 90 cm 4
Jeruk Nipis Citrus aurantifolia
4 m x 4 m 1
Kunyit Curcuma domestica
50 cm x 50 cm 4
Temulawak Curcuma xanthorrhiza
75 cm x 100 cm 5
Sereh Cymbopogon nardus
50 cm x 100 cm 4
Pandan Wangi Pandanus amaryllifolius
1 m x 1 m 6
Jahe Zingiber officinale
40 cm x 60 cm 4
Tanaman Hias
Kucai Carex morrowii
20 cm x 20 cm 12
Puring Codiaeum variegatum
1,5 m x 1,5 m 8
Jawer Kotok Coleus blumei
50 cm x 50 cm 5
Hanjuang Cordyline fruticosa
1 m x 1 m 9
Pangkas Kuning Duranta repens 1 m x 1 m
25 Euphorbia
Euphorbia sp. 50 cm x 50 cm
5 Kaca Piring
Gardenia jasminoides 1 m x 1 m
18 Soka
Ixora javanica 1 m x 1 m
22 Nusa Indah
Mussaenda philippica 4 m x 4 m
1 Suji
Pleomele angustifolia 20 cm x 20 cm
4 Ruellia
Ruellia malacosperma 50 cm x 50 cm
4 Walisongo
Schefflera grandiflora 1 m x 1 m
2 Bunga Kertas
Zinnia elegans 50 cm x 50 cm
15
Tanaman Industri
Mindi Melia azedarach
5 m x 5 m 1
Pala Myristica fragrans
10 m x 10 m 1
Tebu Sacharum officinarum
2 m x 2 m 2
Jati Tectona grandis
3 m x 3 m 10