Polutan di KIIC Analisis Situasional

Topografi juga berpengaruh terhadap pemilihan tanaman yang sesuai dengan ketinggian tersebut. Berdasarkan ketinggiannya, Telaga Desa termasuk dalam kawasan dataran rendah karena ketinggiannya yang kurang dari 700 m dpl Harjadi 1989. Oleh karena itu, tanaman dan hewan yang dipilih dalam pekarangan adalah tanaman dan hewan yang sesuai untuk dataran rendah seperti kenanga dan cempaka Sulistyantara 1992 serta sayuran dataran rendah seperti bayam, kangkung, sawi, kacang panjang, dan tomat Nazaruddin 2003. Tanaman buah-buahan yang sesuai untuk dataran rendah antara lain rambutan, durian, duku, manggis, salak, nanas, belimbing manis, pisang, jeruk keprok, sirsak, pepaya, nangka, sawo, dan jambu biji Harjadi 1989. Tanah merupakan salah satu unsur penting dalam pekarangan karena tanam merupakan media tumbuh bagi tanaman. Berdasarkan Balai Penelitian Tanah Bogor, tanah yang ditemukan di KIIC, khususnya di Telaga Desa adalah tanah podsolik merah kuning dengan pH 7,69 dan bersifat agak alkalis. Tanah ini kurang sesuai dengan kriteria tanah yang diinginkan untuk tanaman pada umumnya tetapi dengan beberapa perlakuan, tanah ini masih dapat digunakan untuk bercocok tanam. Cara yang dapat dilakukan mengatasi permasalahan jenis tanah ini adalah dengan pengolahan tanah yang intensif. Tanah yang berstruktur berat perlu dicangkul dan dibajak lebih lama sehingga gembur. Sedangkan masalah kandungan hara yang sedikit dapat diperbaiki dengan pemupukkan baik pupuk organik atau pupuk kimia, serta penambahan bahan organik ke dalam tanah. Oleh karena itu, tanah ini banyak dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan dan hutan tanaman industri seperti karet Prasetyo dan Suriadikarta 2006. Tanah ini juga dapat ditanami singkong, kacang tanah, tembakau, dan buah-buahan.

4.2.3 Iklim

Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu udara berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa. Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. Faktor iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda Aak 1993. Berdasarkan pengukuran pihak Kawasan Industri KIIC, suhu harian rata- rata di kawasan ini cukup tinggi, yaitu 33,1ºC dengan kelembaban udara 60,3 , curah hujan 1.100 –3.200 mmtahun, dan arah angin barat-timur dengan kecepatan angin antara 3,96 –10,80 kmjam. Berdasarkan perhitungan Thermal Humadity Index THI, dengan suhu tersebut tersebut dapat digambarkan secara umum bahwa kondisi iklim Karawang panas dan kurang nyaman untuk manusia. Modifikasi iklim mikro sangat dibutuhkan dalam suatu kawasan industri untuk menciptakan kenyamanan bagi pengguna tapak, khususnya masyarakat sekitar KIIC. Hal ini dapat dilakukan menggunakan vegetasi. Pohon, semak, dan rumput dapat memperbaiki suhu udara lingkungan melalui kontrol terhadap radiasi matahari. Tanaman juga dapat mengarahkan angin dan menciptakan naungan. Hal ini dipengaruhi bentuk dan kerapatan tajuk tanaman serta penempatan tanaman Grey dan Deneke 1978, disitasi oleh Jahara 2002. Berdasarkan kondisi iklim setempat tanaman yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah tanaman yang toleran terhadap keadaan terbuka atau mendapat sinar matahari langsung, contohnya berbagai pohon peneduh dan penahan angin, bugenvil, lidah buaya, atau berbagai tanaman penutup tanah Sulistyantara 1992. Untuk tanaman yang berada di bawah pohon dipilih tanaman yang tahan terhadap naungan seperti talas-talasan, poh-pohan, empon-emponan jahe, kunyit, atau kencur.

4.2.4 Hidrologi

Sumber air yang dugunakan di Telaga Desa khususnya untuk tanaman berasal dari air danau Telaga Desa dengan kualitas visual dan kuantitas air yang sangat baik. Kondisi ini berdampak pada kelancaran pengairan untuk pertanian dan juga untuk keperluan di Telaga Desa sehari-hari. Danau ini adalah danau alami. Salah satu sumber air untuk danau ini adalah dari hujan, vegetasi sekitar danau, dan resepan air tanah. Air ini juga dimanfaatkan untuk kolam terpal yang ada di Telaga Desa. Dalam pembuatan model pekarangan, danau ini dapat menjadi sumber air dalam pekarangan, misal untuk penyiraman tanaman dan sumber air untuk kolam. Saat terjadi kelebihan air, maka air dari danau ini akan mengalir ke ponddanau buatan yang berada tidak jauh dari area Telaga Desa.

4.2.5 Vegetasi dan Satwa

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karawang Tahun 2009, lahan di Kabupaten Karawang terdiri dari lahan sawah seluas ± 97.529 ha dan lahan keringdarat sekitar 77.798 ha. Lahan sawah yang luas menjadikan tanaman padi menjadi komoditas utama Karawang. Sedangkan pada lahan keringdarat, tanaman lebih bervariasi, namun tetap didominasi tanaman pertanian, seperti sayur-sayuran. Sementara itu, untuk Kawasan Industri KIIC, khususnya di Telaga Desa vegetasi yang ada cukup bervariasi jenis, fungsi, dan ukuran Tabel 4 mulai dari pohon, semak, perduherba, hingga rumput dan tanaman penutup tanah lainnya Gambar 11. Di dalam Telaga Desa juga telah dilakukan pembibitan untuk tanaman hutan seperti mahoni dan akasia serta tanaman buah seperti nangka, sirsak, dan mangga. Tanaman-tanaman yang telah tumbuh dengan baik di dalam Telaga Desa dapat menjadi rekomendasi tanaman yang digunakan dalam pembuatan model pekarangan.